LAHAT, wartabianglala.com – Guna meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor makanan dan Minuman, Bapenda kabupaten Lahat melauncging Tapping Box di warung Martabak Malabar Rabu (27/10). Untuk tahap pertama sebanyak 20 titik lokasi akan dipasang aplikasi Taping Box dengan harapan bisa menambah PAD dari pajak rumah makan dan usaha Kuliner yang ada.
Dalam acara Lounching Tapping Box di hadiri oleh Bupati & Wakil Bupati Lahat, Sekretaris Daerah (Sekda) Lahat, Kepala Bank Sumsel Babel Lahat, Perwakilan perudahaan di kabupaten lahat
Kepala Bapenda kabupaten Lahat Subranudin,MM mengatakan, dengan adanya aplikasi Taping Box (Pembayaran Non Tunai) maka dapat diketahui apakah makanan dan minuman yang dijual kena pajak atau tidak. Untuk tahap pertama per 1 Oktober 2020 ada sebanyak 20 titik lokasi yang akan dipasang Taping Box khususnya bisnis Rumah makab dan Kuliner.
“Dengan Tapping Box maka kontribusi pajak akan semakin optimal, karenanya peran semua pihak begitu diharap kan untuk kemajuan daerah dan kedepan akan ditambah lagi 40 titik,” ujarnya.
Pimpinan BSB cabang Lahat Taufik Hidayat menuturkan, sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan Pemkab kepada BSB dakan menjadi mitra pembangunan daerah. Untuk aplikasi Tapping Box maka BSB akan mendukung penuh agar kontribusi pajak semakin nyata.
“BSB cabang Lahat akan mendukung penuh setiap program pembangunan yang dilaksanakan Pemkab termasuk aplikasi Tapping Box,” imbuhnya.
Sementara itu, bupati Lahat Cik Ujang,SH mengungkap kan, dengan telah dipasang nya Tapping Box disetiap lokasi maka diyakini PAD Lahat akan meningkat sebanyak 30 persen ditahap pertama. Tidak hanya itu, Pemkab akan melarang pengusaha yang tidak memiliki NPWP Lahat untuk beroperasi agar pajak yang dihasil kan masuk ke Kas daerah.
“Kedepan usaha ritel moderen seperti Alfamart dan Indomaret akan dilarang beroperasi jika pemiliknya tida mengantongi NPWP Lahat, selama ini banyak usaha yang membohongi pajak karenanya dengan aplikasi Tapping Box maka PAD yang dihasil kan bisa lebih optimal,” pungkasnya.
Aan Kuncay
Editor : Redaksi