LAHAT, wartabianglala.com – Warga Desa Talang Sawah, Kecamatan Lahat Selatan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, hari ini Minggu (8/11/2020) mendadak geger. Pasalnya, telah ditemukan sesosok mayat pria tanpa identitas yang sudah membusuk di kebun warga di areal Bengkuang sekitar desa tersebut.
Informasi dihimpun, penemuan mayat seorang laki-laki ini pertama. Azis Munandar (29) dan Eka Hidayati yang merupakan Pasangan Suami Isteri (Pasutri) dan tercatat sebagai warga Desa Tanjung Raya, Kecamatan Semendo Darat Tengah, Kabupaten Muara EnimEnim, sekitar pukul sekira pukul 09.00 WIB bertempat di kebun kopi miliknya.
Berdasarkan keterangan Eka Hidayati, saat itu ia bersama suaminya Aziz Munandar datang ke kebun miliknya dengan tujuan untuk membersihkan kebun kopi yang memang sudah lama tidak dibersihkan setelah sempat 4 bulan tidak dirawat. Pada saat, tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Eka mencium aroma busuk yang berasal dari dalam pondok. Selanjutnya Eka langsung menyusuri asal bau tersebut, dan didapati sesosok mayat tidak dikenalnya berada di dalam pondok.
Menyaksikan itu, Eka langsung menghubungi keluarga yang tinggal di Desa Talang Sawah bernama Aspadia dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Surlin selaku Kades Talang Sawah.
“Kondisi mayat saat ditemukan dalam keaadaan terlentang dengan kondisi badan sudah membusuk, dan perut bagian bawah sudah robek. Diperkirakan mayat itu, sudah meninggal lebih kurang 3-4 hari lalu”, katanya.
Kapolres Lahat, AKBP. Achmad Gusti Hartono, SIK didampingi Kasubbag Humas, Iptu. Hidayat melalui Paur Humas, Aiptu. Lispono, SIK membenarkan adanya peristiwa penemuan mayat tanpa identitas ini
“Belum diketahui penyebab meninggalnya mayat tersebut”, terang Lispono.
Namun demikian jelas dia, pihaknya telah melalukan langkah-langkah dengan mengecek TKP bersama Unit Identifikasi, berkoordinasi dengan Kades dan Camat Lahat Selatan. Kemudian mencari dan mengumpulkan bukti-bukti.
“Yang pasti, membawa mayat ke RSUD Lahat untuk dilakukan outopsi serta melakukan penyelidikan”, tutup Lispono.
Aan Kuncay
Editor : Redaksi