Lahat, wartabianglala.com – jika beberapa hari lalu telah diposting karya sekaligus profil Pemenang lomba cipta Puisi Kategori Pelajar SMP dan Kategori Umum (SMA), hari ini (28/12) mari kita simak bagaimana kepolosan dan keluguan anak-anak tingkat Sekolah Dasar dalam merangkai kata demi kata yang akan tersusun menjadi bait-bait dalam puisi.
berikut karya dan profil pemenang lomba cipta puisi kategoti pelajar SD :
JUARA I
Men Nak Iluk Mumpung Gi Tunggal
Penulis : Muhammad Rajab Alkautsar Syah
(SD Negeri 19 Percontohan Lahat)
Muhammad Rajab Alkautsar Syah. Biasa dipanggil Rajab yang kalau di rumuah biasa di panggil Diding, bujang Lahat asli kelahiran 25 Oktober 2012 tersebut saat ini duduk di kelas 3 SD Negeri 19 Percontohan Lahat. anak bungsu dari 3 bersaudara. mempunyai hobi membaca, menulis, menggambar, nonton film kartun dan main game. Rajab memiliki cita-cita mulia yaitu, ingin menjadi Dokter Militer yang Hafidz Qur’an.
Men Nak Iluk Mumpung Gi Tunggal
Berkelana menjelajahi sudut kota..
Duduk,merebah,menghirup udara pojokan Bumi Seganti Setungguan..
Menganga aku melihat Lahat yang sekarang..
Indahnya tak pernah lekang layaknya yang diceritakan..
Terlintas di benakku tentang petuah moyang..
Lahat tak hanya indah tentang panorama..
Ia juga indah dalam barisan bait dan kata..
Men nak iluk mumpung gi tunggal..
Kata yang selalu menjadi penghujung dongeng dari nenekku..
Sederhana..dalam maknanya..
Selami..hayati..dan hadapi…
Mungkinkah itu warisan yang tersirat?
Aku tak mau jadi generasi yang tertinggal..
Usiaku boleh muda,tapi petuah moyangku…
Berkobar dalam sanubari..
Ya,”Men Nak Ilung Mumpung Gi Tunggal”
Dari Lembah Serelo aku dilahirkan..
Untuk Lahat aku mengabdi…
Bait ini layaknya sebuah petuah..
Petuah terakhir penutup larik..
“Janji Nunggu Kate Betaruh”
JUARA II
SUBHANALLAH SERELO
Penulis : Shania Binan Azzahra
(SD Negeri 8 Lahat)
Shania binan azzahrah – siswi kelas 6 SDN 8 Lahat, Tinggal di Desa Ulakmas RT 03 RW 01 Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat, suka menulis dan semoga tulisanku bisa dibaca semua.
SUBHANALLAH SERELO
Engkau adalah tanda bahwa kita Lahat
Tanpamu apa artinya kami
Sungai Lematang membalutmu menebarkan maslahat
Airmu tumbuhkan padi dusun kami
Negeri seribu megalit
Taburan air terjun mewarnai
Dikenal hingga ujung langit
Bukit tunjuk.. dunia Maya pun menyukai
Pelancu tempatku menatapmu
Sembari bapak, ibu menikmati maksuba bersanding kopi Robusta
Bermain aku dengan anak batumu
Saat ku besar nanti ingin mendaki mu semesta
Bila kini aku hanya mampu menyentuh bentukmu di Android
Semoga kelak akupun mampu menjaga lestari mu
Dari pak Bupati hingga rakyat biasa mari menjadi solid
Hingga akhir zaman bukit Serelo tetap gagah tak jemu
Subhanallah bukit Serelo titipan sang Kuasa
Sebagai tanda bahwa kita bisa menjaganya
Kekayaan berlimpah di baliknya dan untuk kemakmuran bersama bukan hanya penguasa
Alhamdulillah aku terlahir, di bumi seganti setungguan berjanji akan jaga kelestariannya.
JUARA III
Erai-erai
Penulis : Azzahra Zalfa Rismunadi
(SDIT A Ba Ta Tsa Lahat)
Azzahra Zalfa Rismunadi – Perempuan kelahiran Lahat, 23 Februari 2012. Bersekolah di SD IT Abatatsa Lahat. menyukai kegiatan menulis puisi dikarenakan kedua orang tua yang juga merupakan penulis puisi.
Erai-erai
Lemah gemulai mengiringi hentakan musik
Senandung syair tersusun apik
Gubahan Lagu layaknya pantun
Menambah gemulai gerakan kaki dan tangan
Tari ini kami suguhkan
Pagi para petani yang rela mengucur keringat
Ketika panen tiba
Alunan perkusi dan gambus seakan jadi penanda
Selaras dengan rasa syukur kepada Sang Pencipta
Memutar badan dengansedikit hentakan kaki
Tanda bumi masih bias memberi
Tanda Sang Ilahi masih terus memberi
Memberi nikmat tiada henti
Erai-Erai
Tari suka cita
Tarinya para pekerja keras
Tari suka cita
Lambang kearifan lokal
Lahat, 10 Desember 2020
JUARA HARAPAN I
Lematang
Penulis : Aniendhya Aruna
(SD Negeri 19 Percontohan Lahat)
Aniendhya Aruna Rairasyah Putri – Lahir pada tanggal 21 Juni 2010 di Lahat, Sumatra Selatan. Tercatat sebagai siswi SDN 19 Percontohan Lahat. Jejak bisa di temukan di akun facebook @Aniendhya Aruna dan akun wattpad @Daedae10>.<, Ada start, ada finish,kau hanya perlu mulai dan selesai.
Lematang
Lematang oh Lematang…
Begitu indah rupamu..
Airmu yang jernih nan dingin
Memikat setiap orang yang melihat mu…
Lematang oh Lematang…
Mengalir dari ulu ke ilir..
Tanpamu, para nelayan tak bisa apa apa
Tanpamu, kami tak dapat berendam di airmu yg dingin dan menyegarkan…
Lematang oh Lematang….
Teruskanlah mengalir arusmu
Tetap bening indahmu
Menyejukkan seluruh aliranmu
Lematang oh Lematang…
Ketika matahari terbenam di kaki langit barat..
Kulihat alam indah yang tak pernah kulihat sepanjang hidup ku
Terima kasih Tuhan,telah menciptakan alam seindah ini…
JUARA HARAPAN II
Kembang Kopi
Penulis : Dinara Alkinan Hananiya
(SD Negeri 19 Percontohan Lahat)
Dinara Alkinan Hanania – lahir pada tanggal 24 Januari 2011 di Jakarta. Tercatat sebagai Siswi SDN 19 Percontohan Lahat. Jejak bisa ditemukan di akun Instagram @kinan_hanania. Jeme hibat pacak ngelahirka beberapa karya bermutu, tetapi guru bermutu pacak ngelahirka ribuan jeme hibat.
Kembang Kopi
Kembang kopi …
Teronce, gemulai
Pada dahan kokoh tertopang keagungan
Indah diantara daun tak bergetah, berpelepah
Batang beruntai, gemulai terayun angin sepoi
Bergaris, beralur, berulir
Laksana tasbih penghitung takbir
Kembang kopi …
Mewangi..
Semerbak, harum, mengembara
Putih memulas musim “bediding” dingin, kerut..
Menanti hasrat menatap harap
Meskin lama kutunggu panen tiba
Suguhkan kopi panas, cawan tembikar
Bersama Ayah Bunda, dalam doa
JUARA HARAPAN III
Mengenal Dia
Penulis : Dhiya Fairuz Kamillah
(SD Negeri 19 Percontohan Lahat)
Dhiya Fairuz Kamilah adalah nama lengkapnya. Anak yang belum genap 11 tahun ini tercatat di kelas 5A SDN 19 Percontohan, Lahat. Prestasi di sekolahnya pun cukup membanggakan, karena dia selalu meraih peringkat pertama di kelasnya. Bagi Diya, begitu sapaannya, mempelajari budaya daerah sebenarnya bukan hal yang baru. Bagaimana tidak, anak yang memilki akun Instagram @dhiya.fairuz_ ini, sudah pernah tinggal di 5 kota dalam 4 pulau di Indonesia. Mulai dari kota kelahirannya, Bandung, menyusul Pangkal Pinang, pulau Natuna, Indramayu dan Lahat. Kondisi ini dimanfaatkannya untuk mempelajari budaya daerah tersebut, terutama bahasa daerah, karena bahasa daerah itu media komunikasi sehari-hari bersama teman-temannya. Dan apresiasi terhadap budaya daerah Lahat, ia tuangkan kedalam puisi melalui Lomba Menulis Cerpen dan Puisi ini.
Mengenal Dia
Kali pertama menapaki Negeri 1001 Megalit ini
Seseorang bertanya, “Adek, kelas berapo?”
Saat kujawab, “SD kelas sikok”, dia tertawa geli
Sungguh, aku tak mengerti bahasa bumi Serelo
Aku memang bukan Jeme Lahat
Tapi aku ingin mengenalnya
Kota tua penuh makna yang tersirat
Dengan sejuta budaya dan kekhasannya
Kubawa bahasa Lahat ke kotaku
Pun bercerita keindahan Lahat kepada mereka
Ribang Kemambang, Tempoyak, serta keramahtamahannya
Membuatku kan selalu merindu
Sikok, duo, tigo… perlahan, tapi pasti
Siapa tahu Dewi Fortunaku ada disini
Kujunjung langit diatas bumi yang kupijak
Karena Lahat bagian dari sejarahku, kelak…
itulah ke 6 karya pemenang lomba cipta puisi kategori pelajar SD yang diselenggarakan oleh media wartabianglala.com bekerjasama dengan TP. PKK Lahat dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat. tentunya, kegiatan yang positif ini harus rutin digalakkan baik oleh komunitas maupun isntansi terkait guna menumbuhkembangkan potensi dan memperkaya literasi masyarakat Kabupaten Lahat.
Agus Kurniawan.