Lahat, wartabianglala.com – Aktifnya pergerakan para pemuda di Kabupaten Lahat sepanjang tahun 2020, menjadi sinyal kuat bahwa regenerasi kepemimpinan di Tanah Seganti Setungguan ini tidak pernah surut. Banyak anak muda membuat pergerakan, baik dalam bidang keorganisasian ataupun komunitas, yang menunjukkan potensi kelayakan mereka menjadi pemimpin kabupaten tercinta ini di masa mendatang.
Mengamati tindak-tanduk para pemuda yang dimaksud di atas, Redaksi wartabianglala.com telah merangkum 17 nama anak muda yang berpotensi untuk memimpin Kabupaten Lahat dalam kurun waktu 5 – 10 tahun ke depan. Nama-nama yang kami sajikan tentu saja yang bukan seorang pemimpin partai, sudah menempati kursi DPRD, atau pemangku jabatan di pemerintahan. Akan tetapi, mereka barisan anak muda yang aktif dalam keorganisasian, banyak memberikan kontribusi positif di banyak lini, bahkan sebagian besar atau kebanyakan belum tersentuh partai politik. Kalaupun ada yang sudah masuk ke partai politik, mereka bahkan sudah menduduki posisi tinggi, di usia yang masih muda.
Berikut nama-nama yang menurut redaksi wartabianglala.com berpotensi menjadi pemimpin di Kabupaten Lahat di masa mendatang. Urutan nama-nama kami tempatkan secara acak, bukan berdasarkan potensi atau penilaian tertinggi.
1. KMS. Joko Pramono SK, S. Pd (Ayeng Garda)
Nama pertama yang berhasil kami rangkum adalah KMS Joko Pramono. Masyarakat Kabupaten Lahat lebih mengenalnya dengan nama Ayeng atau Ayeng Garda. Pria 35 tahun ini tinggal di Jalan Mayor Ruslan II RT:02, RW:01 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat.
Bukan tidak beralasan nama Ayeng kami cantumkan. Karena berdasarkan pengamatan kami, putra tertua dari 5 bersaudara dari pasangan KMS Supeno dan Dalima ini telah menunjukkan dedikasinya untuk Kabupaten Lahat melalui gerakan sosialnya bersama LSM Garda Nusantara yang diketuainya. Dari pergerakannya, dirinya menjangkau daerah-daerah atau pelosok di Kabupaten Lahat untuk membantu orang-orang sakit dengan kemampuan terbatas.
Jika melihat perjalanan hidupnya, Ayeng membuat gerakan sosialnya dari tingkat bawah dengan proses yang mengundang decak kagum. Ayeng yang sebelumnya menjadi juru parkir dan jaga malam pertokoan rela menyisihkan penghasilannya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan uluran tangan. Hingga kini, dengan wadah LSM yang dibentuknya, Ayeng sudah mendapatkan banyak relasi untuk kegiatan sosial. Salah satu point tinggi yang layak diberikan kepada pemuda ini, dirinya mampu mengangkat citra positif sebuah lembaga bernama LSM yang terkadang banyak mendapat stigma negatif.
Dalam penelusuran tim wartabianglala.com, di bidang keorganisasian Ayeng sudah sangat berpengalaman. Impiannya untuk berbakti bagi masyarakat banyak telah membawanya tergabung dalam beberapa organisasi bahkan menduduki jabatan penting.
Di masa sekolah, Ayeng pernah menjabat Ketua OSIS SMKN 2 Lahat. Sebelum menjadi Ketua Umum DPP Organisasi Garda Nusantara, Ayeng pernah menjadi Wakil Ketua KNPI, Wakil Ketua Pemuda Pancasila, dan menjabat Ketua Patriot Bela Bangsa. Di lingkungan kediamannya, Ayeng sudah terlihat jiwa leadersihpnya dengan dipercaya masyarakat menjabat Ketua RT: 02 Kelurahan Pasar Baru. Tidak hanya sampai di situ, Ayeng juga mengabdikan diri di dunia pendidikan dengan menjadi guru honorer di SMP Negeri 1 Lahat dan menjadi guru di SMP Tunas Bangsa Lahat.
Semasa belianya, Ayeng menempuh pendidikan di TK Pertiwi, kemudian belajar di SDN 13 Lahat, SMP N 1 Lahat, SMK N 2 Lahat, hingga menyelesaikan pendidikan S1 di STKIP Lahat.
Tingginya rasa kepedulian terhadap sesama, mental yang terasah, sarat pengalaman sebagai organisator, dan terbiasa mengabdikan diri di bidang pendidikan, kami rasa KMS Joko Pramono atau Ayeng layak menjadi kandidat pemimpin masa depan Kabupaten Lahat.
2. Ahmad Syahri Kurnianto, S.H.I (Gus Ayi)
Berikutnya kami memasukkan seorang santri pemilik kecerdasan tinggi dengan pergerakan mumpuni. Dia adalah seorang Nahdliyin berpengaruh di Kabupaten Lahat, Ahmad Syahri Kurnianto, S.H.I yang kesehariannya dikenal dengan panggilan Gus Ayi. Sebutan Gus mendampingi namanya karena memang ia lahir dan besar di keluarga yang religius. Ayahnya, Alm. drs. H. Ngadimin merupakan tokoh ulama terkenal di Kabupaten Lahat. Lahir di Lahat pada tanggal 19 Juni 1982 dari rahim seorang ibu bernama Hj. Siti Narwiyah, Gus Ayi tumbuh menjadi seorang organisator ulung di usia muda. Bahkan, saat ini Gus Ayi sudah menjabat sebagai Sekjend DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Lahat. Kiprah Gus Ayi memberikan warna yang baik bagi dunia perpolitikan; dari santri menjadi politisi.
Saat ini Gus Ayi tinggal di Jalan Sentosa, Gang Lestari No. 028 RT. 06 RW. 02 Kelurahan Talang Jawa Selatan, Kabupaten Lahat. Pada masa kecilnya Gus Ayi belajar di TK Nurrohman Lahat, SDN 10 Lahat, dan MTs Pondok Pesantren Abdur Rohman, Bungamas, Kecamatan Kikim Timur. Kemudian Gus Ayi melanjutkan pendidikannya di MAK Ponpes Tebuireng Jombang dan Ponpes Mahasiswa Darus Sunnah, Pisangan Barat, Ciputat. Tidak puas sampai di situ, Gus Ayi menyelesaikan S1 di Fakultas Syari’ah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan mendapat titel Sarjana Hukum Islam (S.H.I).
Pengalamannya dalam keorganisasian dan partai politik membuat Gus Ayi begitu matang untuk menjadi seorang pemimpin. Di bidang organisasi dirinya telah menjadi Ketua Presidum FMPPII (Forum Mahasiswa Pidana dan Politik Islam se-Indonesia), Ketua Umum FORMASI (Forum Mahasiswa Syari’ah se-Indonesia), Pengurus PB PMII (Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Bidang Kepemudaan, Wakil Ketua DPD KNPI Kabupaten Lahat, Ketua Lakpesdam PCNU Kabupaten Lahat, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Lahat. Hingga saat ini, Gus Ayi masih dipercaya menjadi Ketua PC GP Ansor (Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor) Kabupaten Lahat yang turut mempopulerkan namanya.
Suami dari Eka Dewi Swiningsari, A.Mak ini, kini telah dikaruniai 3 orang buah hati yang diberi nama Annisaul ‘Izzah, Ahmad Habibi Abdurrahman, dan Dalhari Maulana Ahmad. Sejak kecil Gus Ayi tetap menunjukkan jiwa kemandirian meski terlahir sebagai bungsu dari 4 bersaudara.
Sepanjang tahun 2020, dalam pengamatan redaksi wartabianglala.com, Gus Ayi bersama GP Ansor dan NU Lahat aktif dalam gerakan sosial penanganan Covid-19 dan terjun langsung ke lapangan saat terjadi bencana alam. Dirinya juga menunjukkan jiwa leadership dengan terus mengasah kader-kader organisasi yang tergabung di Nahdlatul Ulama dalam pelatihan-pelatihan di segala bidang; wawasan, tekhnologi, hingga ekonomi kreatif.
Dengan kematangan berkecimpung di dalam organisasi dan politik, terbiasa memimpin dalam kapasitas besar, attitude positif sebagai leader hingga membuat banyak disegani, dan memiliki pemikiran cerdas, Ahmad Syahri Kurnianto atau Gus Ayi sangat berpotensi menjadi kandidat pemimpin masa depan Kabupaten Lahat.
3. Hefra Lahaldi, S. Pd.I
Rasanya pengamatan dan rangkuman kami akan menjadi tidak relevan jika meniadakan nama Hefra Lahaldi. Pria kelahiran Lahat pada tanggal 18 Juni 1984 ini begitu besar kontribusinya di bidang sosial kemanusiaan, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Lahat. Bahkan, sejak mengetuai MRI Korda Lahat di bawah naungan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bisa dikatakan suami dari Muflikhah Brimiyanti, dengan pergerakannya hingga saat ini telah menjadi tokoh sosial kemanusiaan di Kabupaten Lahat.
Bersama para relawan MRI Korda Lahat, Hefra Lahaldi dengan ide-ide cemerlangnya banyak memberikan terobosan-terobosan baru di dunia kemanusiaan. Meski dirinya dikenal begitu getol mengajak untuk membantu bangsa Islam yang tertindas di negara luar; seperti Palestina, Syria, kaum Rohingya, bangsa uyghur, hingga wabah kelaparan yang melanda beberapa negara di Benua Afrika, akan tetapi tidak membuatnya melupakan aksi kemanusiaan kedaerahan. Aksi Bedah Rumah, Aksi Segenggam Beras Menggenggam Surga, Aksi Peduli Palestina, Aksi Peduli Rohingya, Aksi Peduli Veteran, dan aksi-aksi lainnya untuk membantu kaum dhuafa telah dilahirkan bersama para relawannya. Pendek kata, hanya dalam waktu singkat dirinya berhasil menebarkan virus cinta kemanusiaan dan menanamkan rasa kepedulian terhadap sesama. Dengan pergerakan besarnya, Hefra Lahaldi mempunyai komitmen dan rasa tanggung jawab tinggi terhadap organisasi yang dipimpinnya. Terbukti dengan begitu rapatnya ia menjaga organisasinya agar tidak terkontaminasi politik saat Pileg dan Pilkada yang lalu berlangsung.
Pria yang dikenal ramah dan religius ini sebelumnya juga aktif di berbagai organisasi. Seperti Karang Taruna Kabupaten Lahat, BKPRMI Kabupaten Lahat, Pemuda Pancasila Kabupaten Lahat, FORKI Pengcab Lahat, Korda ACT-MRI Lahat, hingga akhirnya dirinya berhasil menggapai impiannya untuk membentuk yayasan kemanusiaan yang diberi nama Yayasan Ruang Peduli Sesama (RPS) bersama para relawan tangguh di Kabupaten Lahat. Tentu saja pencapaian ini semakin menguatkan namanya sebagai seorang aktivis kemanusiaan.
Menyadari peluang menebar kebaikan akan semakin luas dengan adanya sebuah kekuasaan, Hefra Lahaldi menerima pinangan dari sebuah partai politik dan diamanahi menjadi Sekretaris DPD Partai Gelora Indonesia Kabupaten Lahat. Sebagai seorang pengajar di sebuah Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Lahat, buah hati dari Alm. Herman dan Masna ini juga memiliki pemahaman literatur yang baik. Dengan pandangan-pandangannya tentang menebar kebaikan, dirinya telah menerbitkan sebuah buku yang diberi judul Jiwa-jiwa di Ikhlas Cendekia.
Ayah dari si kembar Muhammad Ghazi Ghayyats dan Alikhah Wafa Ghazyah, tinggal dan hidup sederhana di Jalan Letnan Marzuki No 95 RT.07/003 kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat. Masa kecilnya pernah duduk di bangku TK Putra Lahat, SDN 4 Lahat, SMPN 2 Lahat, SMK N 1 Lahat, hingga meraih gelar S. Pd.I di STIT-YPI Lahat.
Proporsional dan bijaksana. Begitulah gambaran potensi yang ada di dalam diri Hefra Lahaldi. Akan tetapi banyak juga yang mengatakan bahwa gaya kepemimpinan Hefra Lahaldi merupakan bakat alami dan tidak dimiliki orang lain. Memang agak sedikit sulit dijelaskan, yang pasti saat ia berbicara, saat ia bertindak, semuanya meneduhkan. Amazing!
4. M. Sundan Wijaya Bahari
Aktivis! Real Aktivis! Muda, cerdas, berani, kritis, visioner, dan seorang demonstran ulung. Saat ia berbicara, maka semua yang mendengarkan komunikasinya akan sulit untuk menyanggah. Gaya orasinya yang blak-blakan dan tegas tentu saja akan membuat panas kuping orang yang didemo. Bahkan banyak yang menganggap orang ini sebagai anak muda yang keras kepala. Namun, baginya, apa yang dilakukannya sebagai bentuk ketidaktundukan terhadap kesalahan dan kejahatan.
M. Sundan Wijaya Bahari, biasa dipanggil Sundan. Masyarakat Kabupaten Lahat tentu tidak asing lagi dengan sosok yang satu ini. Wajahnya kerap menghiasi media pemberitaan bersama toa dan spanduk protesnya. Tubuhnya kecil tetapi mentalnya begitu besar. Tampilannya yang selalu sederhana tidak akan mengikis aura kecerdasannya.
Sebenarnya, dilema bagi kami memasukkan nama Sundan ke dalam kandidat pemimpin masa depan Kabupaten Lahat. Alasannya tentu saja karena sosok seperti dirinya memang harus ada. Untuk mengawal kebijakan-kebijakan dan menggugat ketidakadilan. Di Kabupaten Lahat mungkin banyak aktivis dengan berbagai latar belakang dan gerakannya. Akan tetapi Sundan Only One. Jiwanya selalu meronta melihat ketidakadilan di hadapannya. Mulutnya tidak akan diam saat orang-orang berdiam diri menyaksikan pelanggaran-pelanggaran terjadi di depan mata. Selain itu, jika berkaca pada para penghuni parlemen Senayan, maka banyak aktivis kondang yang akhirnya masuk ke dalam sistem pemerintahan. Tentu saja ini bisa disebut bagus. Karena saat seorang aktivis memangku jabatan, maka apa yang selama ini disuarakan musti dilakukan. Apa yang selama ini dikritik pastinya tidak akan pernah dilakukan. Kecuali, sudah terkontaminasi.
Lantas, siapakah Sundan? Berdasarkan informasi yang kami peroleh, orang tuanya berasal dari Kikim Timur, sementara dirinya lahir pada tanggal 29 Agustus di Sukabumi. Dengan segala pergerakan besar dan segenap kepiawaiannya, mungkin kita tidak akan pernah menyangka kalau anak muda ini baru berusia 24 tahun! Ya, Sundan lahir pada tahun 1996.
Di usia yang relatif masih sangat muda, Sundan telah ditempa dan mematangkan jiwa organisasinya saat kuliah dengan tergabung bersama HMI Cabang Bogor. Kemudian saat berada di Kabupaten Lahat Sundan mengetuai Keluarga Mahasiswa Kikim Area (KMKA) dan menjadi Ketua Umum Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Lahat (Gemapela). Dengan organisasi yang dipimpinnya saat ini, Sundan telah banyak menggugat apa-apa yang menurutnya tidak sesuai di Pemerintahan Kabupaten Lahat. Bisa jadi, Sundan CS menjadi momok menakutkan bagi para pejabat curang baik tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa.
Meski lahir di Jawa Barat, Sundan kecil bersekolah di Kabupaten Lahat, tepatnya di SDN 14 Lahat. Sundan kemudian melanjutkan SMP-nya di MTS Raudhatul Ulum Saka Tiga. Kemudian Sundan kembali ke Lahat dan belajar di SMAN 2 Lahat. Sundan juga pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Djuanda Bogor (DO). DO? Aktivis akan mengorbankan apa saja demi memperjuangkan kebenaran.
Dengan segala yang telah dilakukan beserta potensi di dalam dirinya, maka redaksi meyakini dan tidak ragu-ragu untuk menempatkan M. Sundan Wijaya Bahari sebagai salah satu pemuda potensial untuk menjadi pemimpin Kabupaten Lahat di masa mendatang.
5. Emil Asy Ari, S.Pd
Sosok muda berikutnya adalah Ketua PD Pemuda Muhammadiyah periode 2020 – 2024 yang sebentar lagi dilantik, Emil Asy Ari, S. Pd (Berikutnya kami sebut Emil). Tidak ada keraguan bagi redaksi untuk mendaulat Emil ke dalam daftar pemuda potensial menjadi Pemimpin Kabupaten Lahat di masa mendatang. Berdasarkan informasi yang kami rangkum, disertai mengamati kiprahnya di Kabupaten Lahat, pergerakan Emil Asy Ari sangat layak untuk diperhitungkan.
Tenang, berwibawa, dan kharismatik. Begitulah kesan pertama yang didapati bila berjumpa Emil Asy Ari. Saat mengenalnya lebih jauh, maka bisa disimpulkan bahwa Emil tidak hanya sosok yang cerdas, akan tetapi juga seorang pemuda yang soleh. Sangatlah tepat jika sosok seperti ini menjadi Ketua organisasi sekelas PD Pemuda Muhammadiyah.
Emil Asy Ary masih tergolong muda. Ia lahir di Lahat pada tanggal 14 April 1991. Saat ini tinggal di Jalan Penghijauan Nomor 263 Bandar Jaya, Lahat, Sumsel. Emil kecil belajar di TK Putra Lahat dan melanjutkan ke SDN 39 Lahat. Setelah itu, Emil lanjut belajar di SMPN 4 Lahat dan menyelesaikan sekolah menengahnya di SMK PGRI 2 Lahat. Emil akhirnya berhasil meraih gelar S1 di FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang dan kemudian kembali ke daerah asalnya, Kabupaten Lahat.
Suami dari Risky Selvi Yunita ini pernah menjadi peserta terbaik nasional Sekolah Kader pengawas Partisipatif Bawaslu RI. Di organisasi dirinya juga meraih predikat terbaik Baitul Arqam Madia DPD IMM Sumsel. Tidak mengherankan, karena Emil memang pribadi yang serius dalam mengerjakan sesuatu, termasuk dalam menuntut ilmu. Akan tetapi saat di luar kegiatan atau pekerjaan, ia akan mampu berbaur kembali ke semua karakter.
Emil Asy Ari merupakan bungsu dari 8 bersaudara dari pasangan H. Muhammad Nur dan Hj. Marianah. Akan tetapi sebagai anak bungsu, Emil tidak pernah menjadi anak manja. Malah dirinya sangat senang aktif berkegiatan dan mengikuti organisasi. Dalam berorganisasi Emil pernah menjabat Ketua IKAMALA Korwil PLG, Ketua IMM FKIP UMP, Sekertaris PC IMM UMP, Ketua Korps Intruktur IMM UMP, Wakil Sekertaris DPD KNPI Kabupaten Lahat, Wakil Ketua Pemuda PUI Lahat, Ketua Majelis Pendidikan Kader PDM Lahat, hingga yang diemban saat ini sebagai Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Lahat.
Dengan pengalaman dan karakter pemimpin yang dimiliki, kami meyakini, ayah dari Abqory Hissan dan Fawwas Ahsanul’abid ini memiliki kans yang besar menjadi pemimpin Kabupaten Lahat di masa mendatang. Apalagi jika Emil Asy Ari tidak berpuas diri dan terus mengasah jiwa kepemimpinannya, maka tidak perlu menunggu waktu lama berproses menuju puncak.
6. Reno Dwe Saputra, S.Farm
Sekilas melihat pemuda bernama Reno Dwe Saputra atau Eno ini, semua tidak akan terbersit untuk memasukkan namanya sebagai calon pemimpin masa depan Kabupaten Lahat. Tampang rupawan dengan gaya flamboyan akan lebih cocok jika kategorinya kandidat model Kabupaten Lahat atau dalam konteks entertainer lainnya. Apalagi jika melihat latar belakangnya yang berkecimpung di seni hiburan dan olahraga basket. Meski ia pernah meraih penghargaan Bujang Lahat Berbakat tahun 2014, tidak akan cukup menemukan jiwa leadershipnya.
Akan tetapi asumsi itu akan terbantahkan saat menengok sepak terjangnya di Pilkada Lahat tahun 2018. Mengemban amanah berat sebagai Ketua Tim Sukses Pemuda Cahaya, tampilan maskulin Eno berhasil menjadi modal utama menggaet suara milenial. Jiwa kepemimpinannya mencuat seiring kemampuannya mengkoordinir tim Pemuda Cahaya dan merekrut barisan anak muda di Kabupaten Lahat. Alhasil, kerja keras dan kemampuannya menjadi bagian dari kemenangan pasangan Cik Ujang – Haryanto sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lahat. Pencapaian luar biasa sesuai ekspektasi.
Eno lahir di Lahat pada tanggal 14 Maret 1992 dari pasangan orang tuanya Hasan Lani dan Alia. Bersama sang istri yang baru dinikahinya, Eno tinggal di Gang Cempaka Talang Jawa Utara. RT: 007 RW: 003, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, Sumsel. Eno pernah mengenyam pendidikan di TK Putra III, SD N 14 Lahat, SMP N 2 Lahat, SMA N 3 Lahat, dan mendapat gelar S1 Farmasi di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang.
Eno pernah menjabat Ketua Ikatan Bujang Gadis Lahat tahun 2014- 2019. Meski saat ini disibukkan pekerjaan sebagai Manager Marketing Perusahaan Daerah Hotel Bukit Serelo Lahat, Eno tidak meninggalkan jiwa organisatornya dengan bergabung bersama Laskar Pemuda Cahaya sebagai Wakil Ketua dan menjabat Wakil Ketua Bidang Sarana dan Prasarana Dewan Kesenian Lahat (DKL).
Kemampuan Eno sebagai tim sukses dan pergaulan yang semakin luas akan kian mengasah skill leadershipnya hingga berpotensi untuk menjadi seorang pemimpin Kabupaten Lahat di masa mendatang.
7. Disran David
Nama pemuda potensial berikutnya, berdasarkan pengamatan kami, adalah Disran David. Kandidat calon ketua organisasi bergengsi sekelas Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) telah menjadi pintu pembuka yang terbuka lebar bagi Disran David untuk memasuki kancah kepemimpinan di Kabupaten Lahat. Lahir di Lahat pada tanggal 30 Desember 1987 membuktikan bahwa usianya masih sangat tergolong muda. Akan tetapi bicara kedewasaan, pola pikir dan rancangan program Disran David bisa disejajarkan dengan para politisi senior di Kabupaten Lahat. Maklum saja, karakter kepemimpinannya bisa jadi turun dari sang kakak yang jauh lebih dulu berkecimpung di politik dan organisasi, Tanhar Effendi, S.H.
Disran David bersama sang istri Ice Trisna Sari, Am. Kep dan kedua buah hatinya Muhammad Albi Gilang Kencana dan Gissel Violien Syafika tinggal bahagia di komplek perumahan di Desa Manggul, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat.
Dalam berorganisasi dan berpolitik, Disran David merupakan Anggota Ormas Pemuda Pancasila Bidang Prekonomian dan Ketenagakerjaan (MPW) Sumatera-Selatan, anggota Pengurus Partai Golkar Kabupaten Lahat, dan anggota Ormas Pemuda Pancasila Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan(MPC) Kabupaten Lahat. Saat ini berpeluang untuk menjadi Ketua AMPG Kabupaten Lahat.
Riwayat Pendidikan Disran David, masa kecilnya belajar di SDN 13 Suka Cinta, SMP Santo Yosef Kabupaten Lahat. Untuk sekolah menengah atas Disran David merupakan alumni SMA Muhammadiyah Kabupaten Lahat. Saat ini ia masih menempuh perkuliahan di Universitas Terbuka, Fakultas Hukum (S1).
Kelebihan dari seorang Disran David adalah jam terbang yang tinggi. Pada tahun 2019 dirinya pernah mencalonkan diri sebagai calon legislatif. Meski belum berhasil, tentu saja menjadi pembelajaran yang sangat mendukung langkah perpolitikannya ke depan. Dengan segala catatan yang ada, usia yang masih muda, kami meyakini Disran David layak dikandidatkan sebagai pemuda potensial menjadi pemimpin Kabupaten Lahat di masa mendatang.
8. Febri Walanda, S.T.
Mungkin namanya kurang familiar di tengah masyarakat Kabupaten Lahat, karena sampai saat ini ia masih sibuk dengan kegiatan di daerah-daerah berbeda dan hanya pada moment tertentu kembali ke Kabupaten Lahat. Kecuali para mahasiswa yang pastinya sudah tidak asing lagi dengan nama Febri Walanda. Begitu juga dengan para mahasiswi yang pastinya banyak mengidolakannya. Maklum saja, seperti sudah menjadi hukum alam, sosok populer dan berprestasi di kampus akan menjadi idaman. Apalagi, bagai Soe Hok Gie, Febri Walanda merupakan seorang aktivis yang semakin memesona dengan tulisan sajak-sajaknya.
Tanpa berniat tendensius, kebetulan tim redaksi wartabianglala.com sudah lama mengenal anak muda nyentrik satu ini. Mengamati pergerakan Febri Walanda atau yang biasa dipanggil We, maka akan tersemat kebanggaan di dalam diri, bahwasanya Kabupaten Lahat memiliki aset berharga berupa seorang calon pemimpin yang sangat berkualitas.
Sebelum lebih jauh mengupas potensi We, kami ketengahkan data pribadinya yang berhasil dihimpun tim redaksi. Febri Walanda lahir di Lahat pada tanggal 04 Februari 1994. Dari pasangan orang tua Darhan Sohar dan Kasna, ia lahir sebagai anak bungsu dari 3 bersaudara. Di Lahat We tinggal di Jalan Guru-guru 1, No. 84, RT. 08, RW. 03, Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, Sumsel.
We kecil belajar di TK Nurrohman dan lanjut di SDN 44 Lahat. Kemudian We belajar di SMP N 5 Lahat dan menyelesaikan pendidikan SMA-nya di SMAN 2 Lahat. Selepas SMA, We meraih gelar S1 Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Kimia Universitas Sriwijaya.
Semasa sekolah, We tergolong siswa yang pandai. Ia kerap menjadi juara kelas, apalagi saat SMA selalu menjadi juara kelas. We meraih Juara 1 Umum SMA N 2 Lahat (Kelas 1), Juara 3 Umum SMA N 2 Lahat (Kelas 2), Juara 1 Kelas SMA N 2 Lahat (Kelas 1-3). We juga pernah meraih Juara 3 lomba Cerdas Cermat Lalu Lintas Kabupaten Lahat, Juara 1 lomba Pidato Hari Pahlawan dan Sumpah Pemuda Tingkat Sekolah. Ketampanan We semakin maksimal semasa kuliah dengan prestasi yang diraih di sela kesibukannya sebagai aktivis kampus. Ia meraih Juara 2 Pekan Olahraga Teknik Cabor Basket tingkat Fakultas dan Juara 1 lomba Musikalisasi Puisi Tingkat Fakultas.
Pengalaman organisasi We akan semakin menunjukkan kualitasnya. Dahulunya ia merupakan Sekertaris Umum IKAMALA (Ikatan Mahasiswa Lahat), kemudian di kampus menjadi Ketua Umum KALAM FT UNSRI (Keluarga Mahasiswa Islam Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya), Koordinator GEMABI (Gerakan Menuju Anak Baik Indonesia) Regional Palembang, Gubernur Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya, Koordinator Aliansi BEM SS (Se-Sumatera Selatan), Koordinator Wilayah Sumatera Bagian Selatan BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia), Pendiri & Pembina KSR PMI Unit Universitas Sriwijaya, Wasekjen DPD KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Provinsi Sumatera Selatan, Ketua Umum HMI (MPO) Cabang Palembang Darussalam, Direktur Public Relation Sinergi Sriwijaya Peduli, dan diamanahi sebagai Presiden Suara Kemanusiaan Internasional.
Segudang pengalaman We telah menjadi paket komplit untuk menunjangnya sebagai kandidat pemimpin masa depan Kabupaten Lahat. Tinggal lagi We harus memberikan kontribusi lebih ke masyarakat Kabupaten Lahat. Terakhir kami bertemu, saat ia memimpin rekan-rekannya melakukan aksi demonstrasi meminta transparansi dana Covid-19 di halaman Pemkab Lahat. Apalagi yang dicari, We? Pulang dan mengabdilah!
9. Evan Perianto
Nama Evan Perianto pastilah akan sangat asing bagi masyarakat Kabupaten Lahat. Akan tetapi, saat disebut nama panggilannya, Evan Yusup, maka semua orang pastilah sudah sangat mengenal nama ini. 3-4 tahun lalu, Kabupaten Lahat sempat bergeliat di bidang literasi dan Evan Yusup merupakan salah satu tokoh penggiatnya. Dengan komunitas Humah Mbace Ayek Lematang yang dikoordinirnya, menjadi pemantik bagi komunitas lainnya, bahkan pemerintahan saat itu, untuk bergerak menjadikan Lahat sebagai Kota Literasi. Sebuah impian mulia meski tidak mudah digapai pastinya. Tidak hanya sampai di situ, nama Evan Yusup semakin meroket tatkala menjadi salah seorang pengelola objek wisata Pelancu Desa Ulak Pandan.
Meski 2 tahun terakhir nama Evan Yusup jarang terdengar, akan tetapi jiwa pengabdiannya terus hidup. Dalam pantauan tim redaksi, dirinya masih bergerak aktif di pedesaan, khususnya Merapi Area. Sebagai Ketua Karang Taruna Kecamatan Merapi Barat dan Ketua Komunitas Relawan Pandu Pemuda Merapi Area, ia terus melakukan inovasi dan kreasi dengan berbagai kegiatan.
Evan Yusup lahir di Lahat pada tanggal 04 November 1982. Buah hati dari pasangan Surdi Yusup dan Martini ini, tinggal bersama anak dan istrinya di Desa Ulak Pandan, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Sumsel. Riwayat Pendidikannya pernah mengenyam pendidikan di SDN 47 Lahat, SMPN 5 Lahat, SMK Karya Nusa, dan Ista AKPRIND Yogyakarta.
Jika hanya melihat Evan Yusup dari popularitasnya saja, pastinya belum cukup untuk menilai jiwa kepemimpinannya. Akan tetapi pengalamannya dengan tergabung bahkan mengetuai komunitas dan organisasi tentunya akan membuat dirinya layak dan berpotensi menjadi pemimpin masa depan.
Komunitas dan Organisasi yang pernah digelutinya, seperti menjabat Ketua Umum Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Seganti Setungguan Yogyakarta, sebagai Wakil Ketua Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Sumsel Yogyakarta, sebagai Ketua Huma Mbace Ayek Lematang Kabupaten Lahat, menjabat Ketua Forum Tim Program Inovasi Desa Kabupaten Lahat, menjabat Ketua Karang Taruna Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, dan sebagai Ketua Komunitas/Relawan Pandu Pemuda Merapi Area Kabupaten Lahat.
Tidak hanya sampai di situ, Evan Yusup telah menorehkan banyak prestasi membanggakan baik pribadi juga Kabupaten Lahat. Di antaranya Pembakti Kampung Sumsel Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI, Juara 2 Perpustakaan Umum/Desa Sesumatera Selatan, Inisiator Desa Pro Iklim Desa Ulak Pandan (juara Desa Proklim Kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan RI), Inisiator Wisata Pelancu Desa Ulak Pandan (Wisata kreatif anugrah pesona indonesia), Pendamping Inovasi Sumsel PKH Appreciation Day Kementrian Sosial RI, dan Inisiator Desa Ulak Pandan Penghargaan 125 Desa Brilian dari Bank Rakyat Indonesia.
Kreatif, inovatif, organisator ulung, berprestasi, dan sarat pengalaman di banyak bidang semakin membuat kami begitu meyakini bahwa Evan Yusuf berpotensi menjadi pemimpin Kabupaten Lahat di masa depan.
10. Syaikh Muhammad Amirullah, A.Ma
Mengamati pergerakan Syaikh Muhammad Amirullah (lazim dipanggil Syeh), akan membawa kita kepada dunia anak muda dengan bara hasratnya. Lingkungan organisasi dan berkawan dengan banyak aktivis telah menempa anak muda kelahiran Lahat 13 Januari 1996 ini menjadi sosok yang kritis dan visioner. Ditambah lagi, semangat belajarnya yang tinggi turut menjadikan Syeh seorang berwawasan tinggi di bidang ketatanegaraan, serta pengamatan politik dan sejarah. Dari itu, redaksi wartabianglala.com meyakini bahwa Syeh, dengan waktu penempaan yang ada, berpotensi menjadi pemimpin Kabupaten Lahat masa mendatang.
Berjiwa kritis membuat Syeh kerap mengguncang pemerintahan lewat aksi demo dengan orasi-orasinya yang menggebu. Jiwa kepemimpinannya terlihat setelah beberapa kali menjadi Korlap Aksi Demonstrasi. Bahkan, bersama aktivis senior, dirinya telah beberapa kali bersinergi, seperti dalam konflik agraria. Syeh juga memiliki jiwa solidaritas tinggi dengan kerap membantu permasalahan para kaum lemah lewat aksi-aksinya.
Putra bontot dari 3 bersaudara dari pasangan Purnama Bakti Santosa dan Yulidar ini tinggal di Kelurahan RD PJKA Lahat. Syeh kecil belajar di TK Putra Lahat dan SD Santo Yosef Lahat. Kemudian dirinya melanjutkan belajar di SMPN 1 Lahat dan SMAN 1 Lahat. Kemudian Syeh menyelesaikan kuliah D2 Tehnik Elektro di AKN Lahat.
Melihat pegalaman organisasinya, Syeh sebenarnya juga memiliki jiwa entertainer dan seni. Dirinya pernah tergabung di beberapa band musik di Kabupaten Lahat. Ia juga pernah menjabat Ketua Arsenal indonesia Club (AIC Lahat), Ketua Himpunan Mahasiswa Tehnik Elektro AKNL, Sekretaris Lahat Scooter Club (LSC), Ketua Bidang Kaderisasi Pemuda Pancasila, Kader Pemilu Partisipatif, Warga Muhammadiyah, dan kini sebagai Ketua Pimpinan Cabang Satuan pelajar, Siswa dan Mahasiswa Pemuda Pancasila ( SAPMA PP).
Jika bakat pemimpin terlihat dari seorang yang haus ilmu dan piawai mengoordinir anggota. Maka Syeh telah sampai di titik tersebut.
11. M. Yanuar Anoseputra, S.Pd.I
Pemuda yang satu ini bisa disebut si Anak Hilang. Di tengah konsistensi pergerakannya di Kabupaten Lahat bersama KAMMI dan organisasi lainnya, dirinya lulus dalam tes PNS di Bangka Tengah. Sehingga dalam sekejap membuatnya berada jauh di pulau seberang. Meski begitu, talenta tetaplah talenta. Jiwa leadership yang diperlihatkan M. Yanuar Anoseputra atau Yanuar, selama berkiprah di Kabupaten Lahat membuat tim redaksi tetap meyakini bahwa anak muda potensial ini masih sangat terbuka jalannya untuk memimpin Kabupaten Lahat di masa depan. Apalagi, dalam pantauan kami, di negeri orang, bakat memimpin Yanuar semakin cemerlang dengan menjabat Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bangka Tengah.
Kiprah Yanuar selama di Kabupaten Lahat cukup disegani. Selain dikenal sebagai pemuda kritis, ia juga merupakan aktivis dakwah. Selain itu dirinya sempat mengabdikan diri di dunia pendidikan dengan menjadi tenaga pengajar di salah satu SMP swasta bahkan menjadi Pimpinan Redaksi sebuah media online yang berpusat di Kabupaten Lahat. Yanuar aktif di berbagai organisasi, termasuk beberapa organisasi kemanusiaan.
Yanuar lahir di Lahat pada 01 Januari 1993 dari pasangan orang tua Husin dan Helmi. Anak tertua dari 4 bersaudara ini menjabat ASN di Kabupaten Bangka Tengah dan tinggal di Desa Lubuk Besar, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebelumnya, Yanuar merupakan pemuda Desa Sukajadi Kecamatan Pseksu, Kabupaten Lahat
Yanuar pernah mengenyam pendidikan di TK Negeri Pembina Lahat, SDN 47 Lahat, SMPN 1 Lahat, SMAN 4 Lahat, SMAN 1 Kikim Selatan, hingga akhirnya meraih gelar S1 di Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan Prodi PAI, UIN Raden Fatah Palembang.
Pengalaman Organisasi Yanuar bisa dibilang sangat matang. Ia pernah menjabat Ketua OSIS SMAN 1 Kikim Selatan, Ketua Irmas Masjid An-Nur Desa Sukajadi Kecamatan Pseksu, Ketua Umum IKAMALA (Ikatan Mahasiswa Kab Lahat) Korwil Palembang, Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas (SEMAF) Ilmu Tarbiyah & Keguruan UIN Raden Fatah Palembang, Ketua Departemen Advokasi BEM Fakultas Tarbiyah UIN Raden Fatah Palembang, Sekolah Politik (Sekpol) UIN Raden Fatah Palembang, Ketua Departemen Sosmas KAMMI UIN Raden Fatah Palembang, Ketua Bidang Pengkom Instruktur KIW (Korps Instruktur Wilayah) KAMMI Sumsel-Babel, Bidang II Kastrat PD KAMMI Palembang, Ketua KAMMI Kabupaten Lahat, Ketua PGK (Perkumpulan Gerakan Kebangsaan) Kab Lahat, Koordinator Sinergi Sriwijaya Peduli Chapter Lahat, Ketua Al Quds Volunteer Internasional Kab Lahat, Founder KAJAH (Komunitas Kajian Sejarah), dan menjabat Ketua IGI (Ikatan Guru Indonesia) Kabupaten Bangka Tengah.
Tidak ada alasan untuk tidak mencantumkan nama M. Yanuar Anoseputra sebagai pemuda kandidat calon pemimpin Kabupaten Lahat di masa depan. Segala prestasi dan pengalamannya, Yanuar merupakan tokoh muda aset Kabupaten Lahat.
12. Muhammad Alldo
Awalnya sempat terjadi perbedaan pendapat dari tim redaksi wartabianglala.com untuk kelayakan mencantumkan nama M. Alldo. Sebab, masih banyak tokoh muda lainnya yang aktif di organisasi dan kepartaian. Apalagi Alldo (panggilannya) masih tergolong baru di dunia perpolitikan yang kini digelutinya. Akan tetapi keyakinan muncul dan membesar tatkala menyoroti kiprah dan keseriusan Alldo di bidang politik dan organisasi.
Sebagai pendatang baru, Alldo cukup mengejutkan banyak pihak. Ikut perdana dalam kontestasi Pileg 2019, M. Alldo nyaris meraih kursi DPRD dari PKS dan hanya terpaut sekitar 7 suara saja dari suara terbanyak. Kegagalan dalam Pileg tidak membuat Alldo jatuh dan patah semangat. Malah sebaliknya, pemuda kelahiran Lahat 27 Mei 1991 ini semakin melipatgandakan semangatnya di dunia politik dengan tetap bertahan di DPD PKS Lahat hingga diangkat sebagai Kader Inti. Sebuah contoh yang baik bagi anak muda yang di era sekarang yang rentan galau saat ditimpa masalah.
Keseriusan Alldo sebagai politisi ditunjang dengan keinginannya berkuliah di Fakultas Hukum STIHPADA. Dirinya juga mulai merambah dunia keorganisasian dengan tergabung sebagai anggota PD Pemuda Muhammadiyah periode 2020 -2024.
Sikap pantang menyerah, bermental baja, dan total komitmen dalam persyarikatan membuat kami selaku tim redaksi membulatkan suara untuk mencantumkan nama M. Alldo sebagai pemuda potensial calon pemimpin masa depan Kabupaten Lahat. Sikap ksatria yang ditunjukkan Alldo jarang dimiliki anak muda zaman sekarang, bahkan oleh organisator dan politisi kawakan sekalipun. Kami meyakini, pemuda yang kini tinggal di Jalan R.E Martadinata RT/RW : 002/001 Kelurahan Kota Negara Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat ini akan semakin matang dan berpeluang besar menjadi pemimpin Kabupaten Lahat di masa mendatang.
Riwayat Pendidikan M. Alldo pernah bersekolah di SDN 12 Lahat, SMPN 1 Lahat, SMAN 2 Lahat, dan kini sedang kuliah di STIHPADA Palembang Jurusan Hukum.
13. Lidya Cempaka Ws
Selanjutnya di dalam daftar kandidat calon pemimpin masa depan Kabupaten Lahat, kami memasukkan seorang dan atau satu-satunya perwakilan dari kaum perempuan, Lidya Cempaka. Anak muda kelahiran Tanjung Beringin, 05 Juli 1998 ini merupakan seorang aktivis muda dengan kecerdasan dan jiwa kepemimpinan yang mumpuni. Dirinya aktif dalam gerakan demonstrasi dan membuat kegiatan diskusi bersama para pemuda di Kabupaten Lahat. Meski kerap dianggap kontroversial dengan ucapannya yang lugas dan metaforis, tetapi kami memahami bahwa apa yang terjadi merupakan bagian dari perjuangan seorang aktivis. Resiko perjuangan akan selalu ada, usaha tidak akan mengkhianati hasil selagi tetap berada di jalur kebenaran.
Usia Lidya Cempaka sungguh masihlah belia. Akan tetapi, apa yang dilakukannya sampai hari ini menunjukkan bahwa dirinya telah matang dalam pemikiran bahkan tindakan. Di usianya yang masih belia pula, dia telah memliki wawasan dan literatur tinggi. Orang seperti ini biasanya merupakan seorang kutu buku.
Dalam pergerakannya Lidya Cempaka berhasil menjadi cerminan bagi milenial perempuan, bahwasanya kaum yang kerap dianggap lemah bernama perempuan juga bisa berbuat lebih untuk negeri ini. Sikap kritis dan menyuarakan kebenaran juga bisa dilakukan para anak muda perempuan.
Riwayat pendidikan Lidya Cempaka pernah bersekolah di SDN 1 KIMSEL, SMPN 1 KIMSEL, SMAN 1 KIMSEL, dan saat ini tengah berkuliah di Universitas Sriwijaya Fakultas Kesehatan Masyarakat (SO). Kini Lidya Cempaka menunjukkan sebagai anak muda yang matang di keorganisasian dengan tergabung sebagai KSR PMI UNSRI, HMI MPO Palembang Darusalam, Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Lahat (GEMAPELA), dan sebagai Ketua Gema Puan Lahat (GPL).
Tim redaksi wartabianglala.com meyakini, di masa-masa mendatang Lidya Cempaka akan menjadi tokoh perempuan berpengaruh di Kabupaten Lahat dan berpotensi menjadi pemimpin di Kabupaten Lahat.
14. Firli Fauzi
Firli Fauzi atau yang biasa disapa Ferli basicnya seorang pengusaha sebagai owner CV AGM Motor Lahat. Akan tetapi di era kepemimpinan Cahaya di kabupaten Lahat, namanya begitu populer dengan keaktifannya di berbagai gerakan dan memimpin organisasi LPC. Kedekatan dengan penguasa dan sukses sebagai tim sukses, juga menjadi faktor pemicu meroketnya karier Ferli di bidang keorganisasian.
Sepanjang tahun 2020, selain aktif sebagai Ketua Laskar Pemuda Cahaya (LPC) Ferli juga aktif dalam pergerakan sosial di komunitas Gerakan Lahat Peduli Sosial (GLPS). Suami dari Tri Susiani ini juga mematangkan relationship dengan tergabung di Aktivis Lintas Generasi (ALG). Tidak hanya sampai di situ, Ferli juga menjabat posisi penting di Dewan Kesenian Lahat (DKL).
Dengan pergaulan yang semakin luas, kemampuan berorganisasi yang terus dimatangkan, jiwa leadership yang terus terasah, dan ditunjang modal yang tinggi, rasanya tidak mungkin untuk tidak memasukkan nama Firli Fauzi sebagai pemuda potensial menjadi kandidat pemimpin masa depan Kabupaten Lahat. Bahkan, peluang untuk Ferli melaju dan mengibarkan sayap pergerakannya untuk saat ini sangat terbuka lebar.
Ferli merupakan anak tertua dari 7 bersaudara dari pasangan orang tua Alm. Cik Ali dan Rusmi. Ayah dari Ariel Akbar AF dan Beilqies Afrililla AF pernah bersekolah di TK Min Tanjung Raman, SDN 9 Pendopo Empat Lawang, SMPN 2 Lahat, STMN 1 Lahat, dan Poltek Mesin Palembang. Firli Fauzi lahir di Tanjung Raman Empat Lawang, pada tanggal 24 Mei 1980. Bersama keluarga tercintanya saat ini ia tinggal di Perum Grand Hill Jl.Rejang A.10.D1 RT/RW 009/003 Kelurahan Bandar Agung, Lahat, Sumsel.
15. Sujoko Bagus, S.H
Nama Sujoko Bagus menurut kami sangat layak tercantum dalam rangkuman ini. Ia merupakan seorang lawyer muda dan saat ini menjabat Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Lahat. Dengan jiwa kemanusiaan tinggi, dirinya menjadi kuasa hukum dari sebuah desa yang tengah berjuang dalam konflik lahan dan tanpa meminta bayaran. Sujoko Bagus juga merambah dunia perpolitikan dengan menjabat sebagai Sekjend Partai Berkarya.
16. Mahendra Reza Wijaya, S.H
Berani, tegas, dan kritis. Begitulah gambaran untuk seorang Mahendra Reza Wijaya, seorang Advokat muda yang sudah banyak menangani kasus besar sejak resmi menjadi pengacara. Di usianya yang masih muda, Mahendra telah menunjukkan kematangan dalam berorganisasi dan perpolitikan. Dirinya pernah tergabung sebagai anggota di sebuah partai besar. Saat ini ia juga merupakan Ketua Organisasi Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK).
Dengan karakter yang dimiliki serta kematangan pengalamannya dalam organisasi dan politik, kami berkeyakinan bahwa Mahendra Reza Wijaya layak menjadi kandidat pemimpin masa depan Kabupaten Lahat.
17. Arianto (Moncos Wungkul)
Mungkin pembaca merasa aneh karena kami memasukkan nama seorang musisi atau vokalist band yang jauh dari dunia perpolitikan. Tetapi tim redaksi kami mengamati Arianto atau yang terkenal dengan panggilan Moncos merupakan pemuda Lahat yang tidak hanya aktif dalam berkesenian. Tidak hanya seorang pemuda yang nyentrik dengan rambut gimbalnya. Akan tetapi Moncos juga sering tergabung dan terlibat di berbagai organisasi/komunitas kepemudaan. Sebagai seorang musisi Band Reggae Moncos sering menyuarakan kegelisahan/kritikan terhadap kebijakan pemerintah melalaui lagu-lagunya di Band Paprica Reggae.
Pemuda kelahiran 24 Juni 1994 ini sudah memiliki modal awal untuk menjadi pemimpin dengan popularitas yang ia miliki. Selanjutnya dirinya dikenal sebagai sosok yang berbudi baik di lingkungan teman-temannya. Moncos juga kerap menyampaikan keinginanannya untuk masuk ke dalam sistem pemerintahan yang dianggapnya banyak ketidaksesuaian.
Ketulusan, jiwa kritis, keinginan kuat, popularitas, dan attitude baik yang dimiliki Moncos, menurut kami merupakan sebuah penguat keyakinan kami bahwa Moncos layak masuk daftar calon pemimpin masa depan Kabupaten Lahat. Dengan gaya berbeda, Moncos akan memberika warna berbeda dalam menuju kursi kepemimpinan.
Apa yang dilakukan Moncos mencoba menghalau stigma masyarkat yang selama ini terkesan mudah menghakimi dengan hanya sebatas melihat penampilan. Sosok moncos berhasil menggugurkan asumsi-asumsi liar yang ada di benak masyarkat umum (konservatif) yang mudah menghakimi semisal, “urakan itu pasti tidak benar/baik”.
Namun anggpan-anggapan itu tidak berlaku bagi seorang moncos. Itu dibuktikan dengan sikapnya yang ringan tangan, budi pekertinya yang luhur, peduli terhadap kerusakan lingkungan, serta jiwa solidaritasnya yang tinggi.
Itulah nama-nama pemuda yang berpotensi menjadi pemimpin masa depan Kabupaten Lahat versi wartabianglala.com. Kandidat yang kami tampilkan tidak ada unsur tendensius atau kepentingan apa pun. Pastinya pendapat dan penilaian akan banyak perbedaan. Hanya saja, kami berpendapat dari sudut pandang redaksi dan kami akan hargai jika ada sudut pandang berbeda. Terima kasih.
Lahat, 03 Januari 2021
Redaksi