Lahat, wartabianglala.com – Pada tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Lahat telah menggunakan anggaran percepatan penanganan Covid-19 sebesar 23 Milyar Rupiah.
Menurut data BPBD Lahat, pembagian anggaran tersebut meliputi 2 M untuk BPBD Lahat, 5,6 M untuk Dinas Kesehatan, 8 M untuk RSUD Lahat, 145 Juta untuk Dinas Sosial, 1,2 M untuk Polres Lahat, 250 juta untuk Kodim Lahat, 1,2 M untuk Polres Lahat, 2,2 M untuk Dinas Pertanian, 300 juta untuk Diskominfo, dan 1 M untuk Dinas PUPRKP. Anggaran ini dicairkan dalam 4 tahap hingga bulan Desember 2020.
Sayangnya, meski telah menghabiskan anggaran sebanyak 23 M, jumlah warga yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 di Kabupaten Lahat semakin meningkat. Update terakhir penderita Covid-19 pertanggal 12 Januari 2021 di Kabupaten Lahat SusPek (ODP+PDP) berjumlah 545 orang dan proses 15 orang. Untuk kontak erat berjumlah 2.761 orang dengan proses sebanyak 248 orang. Data probable berjumlah 23 orang. Jumlah konfirmasi berjumlah 529 orang, meninggal 30 orang, sembuh 457 orang, dan dalam proses 42 orang.
Selain itu, dikutip dari pemberitaan media TV One, bantuan sembako Misbar untuk warga Kabupaten Lahat belum terealisasi seperti yang telah dijanjikan oleh Bupati Lahat Cik Ujang, S.H. Hal ini dibenarkan oleh Ali Afandi selaku Kepala BPBD Lahat yang sekaligus Sekretris Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Lahat.
“Jadi bantuan Sembako Misbar untuk warga Lahat itu belum tersalur dikarenakan nilainya yang 7 miliar itu hanya cukup untuk 1110 KK. selain nilainya yang kecil, penyalurannya pun tidak boleh tumpang tindih,” kata Ali Afandi.
Aan Kunchay