“Ngopi” Edisi Ini, Mempertanyakan Kebijakan PPKM dan Fakta di Lapangan
Jakarta, wartabianglala.com – Jodhi Yudono, Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (Ketum IWO) yang juga dikenal sebagai seniman dan budayawan, membuka acara “Ngopi” yang disiarkan di Kompas TV tiap Jumat mulai pukul 20.00 WIB, membuka acara dengan sebuah lagu Jawa karya Jodhi sendiri.
Lagu berjudul “Sabar Luuur” berkisah tentang ajakan untuk tetap bersabar menghadapi pandemi Covid-19 seraya berdoa, berolahraga, dan berolahrsa.
Meskipun program Ngopi membahas _current issue_, namun sebagai tayangan akhir pekan harus dibuat seringan mungkin dan memiliki nuansa yang berbeda dibandingkan program-program buletin.
“Dan saya suka dengan opening song berbahasa Jawa yang dibawakan Om Jo tadi yang bagi saya yang tidak begitu mengerti bahasa Jawa tetap terasa ringan dan asik. Itu yang saya rasa sesuai dengan konsep acara Ngopi ini,” ungkap Fina Merliane Vidya, Executive Producer Kompas TV sambil mengucapkan ‘selamat datang’ kepada Jodhi Yudono yang telah menjadi bagian dari acara “Ngopi”.
Tema yang diangkat kali ini adalah sebuah pertanyaan, mengapa sudah lebih dari 3 minggu diberlakukan sejak tanggal 11 Januari 2021, namun kasus positif covid-19 semakin meningkat dan penurunan kasus pun semakin melemah. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) justru di nilai lebih lambat dari Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebelumnya. Lalu apa sebenarnya yang terjadi? Pemerintah pun memiliki wacana untuk lockdown saat weekend. Akankah efektif?
“Berbagai tanggapan dan pernyataan akan kami bahas bersama drh. Berty M.Kes (Jubir Pemda DIY untuk penanganan Covid-19) dan dr. Khoirul Hadi ( Penyintas Covid-19/ founder situs akdoplak.com) di Ngopi eps “Covid-19 Meningkat Masif, PPKM Tidak Efektif?” ujar Dody Prasetyo, Produser Acara “Ngopi”.
Seperti biasa, acara ini dipandu oleh Nitia Anisa dan Mamat Alkatiri.
Aan Kunchay