Catatan Aan Kunchay
Menulis tentang grup nasyid Serelo Voice (SV), rasanya agak-agak-gimana-gitu. Bukan karena tidak menarik, bukan karena tidak menjual (Kurang menjual mungkin, ya?!). Alasannya saya takut, canggung–membahas grup nasyid dengan personil para pria soleh ini. Karena, sepertinya belum pas dengan keilmuan agama saya yang masih dangkal. Akan tetapi, siapa tahu dan mudah-mudahan saja, kecipratan berkah dari para munsyid pernah muda, Muhammad Hatta dan kawan-kawan. Aamiin.
Ketertarikan saya menuliskan SV, bukan pada point adanya kesamaan antara personil dan seragam mereka–sama-sama kerap gonta-ganti. Bukan pula tentang jadwal job mereka yang mulai sepi–terdampak Pandemi. Juga bukan tentang lagu mereka yang sampai hari ini sepertinya (masih) tidak dikenali. Kalau semua itu dibahas, sama saja bongkar aib atau ghibah, yang bagaikan memakan bangkai saudara sendiri. Ogah, ah! Makan bangke Boni apalagi.
Ketertarikan saya lebih kepada perjuangan mereka yang konsisten. Istiqomah lah bahasanya. Dalam kacamata saya, bukan perkara mudah menjadikan seni sebagai sarana dakwah. Penuh rintangan dan ujian. Apalagi dengan cara bernyanyi tanpa gerak goyangan. Nuansa lagunya religi tanpa kelap-kelip lampu warna-warni. Duh, Bang, ini era industri 4.0. Paling diminati saat ini opa-opa K-Pop, gerak-gerak Tik Tok, lagu apa saja asal ngebeat ala-ala remix. Masih yakin Bang, dakwahnya bisa ngena?
Kalau pun untuk bisa ikut trend musik kekinian, kemudian Serelo Voice memaksakan mengikuti alur zaman, hasilnya pasti bakal jadi hujatan netijen negara +62 yang penuh kebenaran.
Misal gini, Serelo Voice menyanyikan lagu Duhai Pendampingku dari Edcoustik sembari melakukan gerakan dance ala boy band. Kak Hatta loncat kanan, Dendhi loncat kiri, Boni kahyang, Riko moon walk, Raga pakai dance lumba-lumba, Anang berkacamata hitam–angkat laptop ke bahu ala DJ, Kak Dodi goyang kepala nempel di sound system… Kan, ndak mecing beut sama baju kokonya, Bang!
Lebih ekstrem lagi. Kalau semisal untuk bisa masuk dan merambah kaum milenial, semua lagu nasyid yang di Note Book legend warna pink itu, baik lagunya Edcoustic, Hijjaz, Shoutul Harokah, atau bahkan lagu Serelo Voice yang tidak terkenal itu–diaransemen baru dengan diselipkan musik Tik Tok.
“…saat masa itu tlah tiba
Putuslah segala perkara dunia
Tiada apa mengiring serta
Sejuta sesal tiada guna”
(Kemudian musik bertransisi…)
“Setan apa yang merasukimu
Hingga tega kau duakan aku
Kau sia-siakan cintaku”
(Sembari musik dan nyanyian ini muncul, semua personil spontan membuat gerakan Tik Tok)
Kan, bisa disebut penistaan! Tetapi, kalau dibayangkan lucu dan unch-unch juga ya?! Emak-emak kondangan pasti banyak yang ketelen rendang.
Lebih gila lagi. Jika seluruh lagu nasyid di Note Book legend warna pink itu diaransemen ulang dengan genre House Music. Wow… Wow… Memang bakal rame lah yang mendekat, Bang. Tapi semuanya yang mendekat pada bawaan mabok. Alih-alih menebar kebaikan, yang ada malah sebaliknya, mengundang kemaksiatan. Tapi, kalau direnungi, ada peluang disawer, Bang! Ka lok mane titu? Ka digoyangka dide?
Di balik semua itu, Serelo Voice tetaplah Serelo Voice. Tanpa menghirau apa yang digandrungi masa kini. Tanpa peduli job sepi. Juga tanpa peduli tak (akan) pernah jadi selebriti. Tetap tersenyum meski bayaran terkadang hanya cukup tuk beli duren di jalanan sepi. Serelo Voice tetap teguh dengan niat berdakwah. Lantunan indah kalian mengGelora, menjadi pembeda dengan lirik-lirik berisi kebaikan.
Saya cermati, sampai saat ini Serelo Voice tetap eksis di panggung walimahan hingga pentas kegiatan bulan Ramadhan. Di tengah genre ajeb-ajeb yang begitu digandrungi, dengan motto bersyiar dalam lantunan syair, Serelo Voice tetap terlihat nampil meski dalam sebulan hanya sekali-duakali. Bisa jadi, mereka ini sudah punya pasarnya sendiri. Teman yang ngundang sudah pasti.
Eh, kalian hemat juga, ya. Selain sudah punya sound system sendiri, hasil manggung sekarang sudah punya dan menyewakan Organ Tunggal juga. Wih, senenglah dengernya. Pasti kas ada isinya?! Bolehlah, seandainya lagi kepepet bayar uang kuliah, bisa gadai STNK. Masih Dendi kan bendaharanya?
Oh iya kontak person kalau mau pakai jasa Serelo Voice, masih di nomor 0853-5757-2787, kan? Oke deh sukses selalu. Inget, orang baik suka mengikhlaskan. Tetap ikhlas ngejob tanpa mempermasalahkan bayaran. Jangan pikir panjang kalau teman butuh pinjaman. Ehm.
Lahat, 6 Maret 2021