Wartabianglala.com – Ikan Gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah, seperti: Bocek dari Riau, Aruan, Haruan (Melayu), Kocolan (Betawi.), Bogo (Sunda), Bayong, Bogo, Licingan (Banyumas), Kutuk (Jawa), Kabos (Minahasa) Dan lain-lain.
Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga Aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).
Mulanya, secara luas masyarakat Indonesia mengenal ikan gabus sebagai ikan konsumsi air tawar yang di dapat dari hasil tangkapan atau budidaya. Ikan gabus selain diminati karena memiliki cita rasa daging yang khas, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku suplemen albumin dalam bidang kesehatan. Jenis Ikan gabus yang paling banyak dimanfaatkan adalah gabus rawa (Channa striata) dan toman (Channa micropeltes).
Namun semakin kesini, para penghobi ikan predator yang biasa mengkoleksi berbagai jenis ikan predator air tawar seperti Arwana, Toman, Red Snake head, Aligator dan lain sebagainya. kini, giliran Channa yang menjadi primadona di kalangan penghobi ikan hias air tawar.
Mengetahui corak dan warna sisik dari ikan ini memiliki nilai jual dan daya tarik tersendiri di kalangan mereka, tentu, persoalan harga bukanlah masalah bagi penghobi. Sampai sini perlu diketahui bahwa; persoalan selera tak akan pernah bisa diperdebatkan.
Seperti teman mimin yang satu ini, yang saat ini telah menyulap warung semi rukonya menjadi showroom ikan hias jenis Channa. panggil saja ia dengan Bang Moncos. sosok pemuda yang bisa terbilang cerdas dalam melihat peluang bisnis. Selain itu, ia juga update dengan hal-hal baru atau lama yang kini kembali ramai dan banyak diminati.
Bagaimana tidak, diawali dari tahun 2016 yang lalu sebelum korona menyerang, sebagaimana kita ketahui bahwa dunia petualangan atau menjelajahi ketempat-tempat indah seperti gunung, air terjun dan lain sebagainya sedang sangat diminati oleh kaum pemuda, Ditambah mengingat sosoknya yang juga hobi bertualang, bang moncos yang identik dengan rambut gimbalnya itu coba-coba membangun usaha dengan menjual alat-alat perlengkapan berkegiatan di alam atau isitilah lainnya adalah Equipment Outdoor. Bak sambil menyelam minum air, sosok Moncos yang waktu itu juga berprofesi sebagak Vokalis Band Reggae yang banyak penggemar ternyata mampu meraup keuntungan yang lumayanlah sampai sanggup membeli lebih dari 5 sepeda motor bekas yang masih harus dimodifikasi lagi menjadi motor klasik.
Jelang beberapa tahun kedepan, setelah dunia per-adventuran sudah mulai berangsur sepi, tak menunggu lama, sembari menghabiskan stock barang yang masih ada, Usaha Equipment Sepeda Motor Klasik pun dijalankan. Usaha jual beli suku cadang sepeda motor klasik tersebut ia jalankan dari hasil keuntungannya selama berjualan perlengkapan adventure.
Dan kini sejak pertengahan Tahun 2020, setelah rehat panjang dari dunia bisnis jual beli karena dirinya yang akan melangsungkan pernikahan pernikahan dengan sang pujaan hati bernama Vidya hingga sampai saat ini telah lahir seorang anak perempuan bernama Sativa, ia kembali memutuskan untuk kembali bergelut di dunia hobi yang juga terdapat peluang bisnisnya.
Dengan dibekali pengetahuan dari nonton youtube dan beberapa informasi dari grup penghobi ikan predator yang ada di berbagai Platform media sosial, ia telah berhasil menyulap warung semi ruko berukuran 4×6 meter persegi itu menjadi show room ikan Channa.
Bermodalkan hanya dengan posting di akun media sosialnya, Moncos yang semula hanya ingin berbagi kebahagian atas hobinya itu justru malah mendapatkan banyak tanggapan dan reaksi dari beberapa teman-temannya yang juga memiliki daya tarik terhadap ikan Channa tersebut. Bak jalanan yang tak selalu mulus dan ada saja lubangnya, seperti mulut tetangga yang selalu aja ada celah untuk dijadikan bahan ghibah, Tak sedikit ejekan yang didapatkan bang Moncos dengan orang-orang yang tidak paham dengan dunia ikan Channa karena dianggap tak ada bedanya dengan ikan gabus rawa biasa. Hal itu tentu menjadi tantangan tersendiri bagi penghobi ikan Channa untuk membuktikan bahwa ikan Channa dan Ikan Gabus rawa sangat memiliki perbedaan yang signifikan dimulai dari Corak hingga warna sisik bahkan harga jual.
Saat ditanya, apa yang menjadi daya tarik dari ikan Channa ini sehingga orang rela sampai harus keluar uang yg tak sedikit hanya untuk seekor ikan, Pria yang bertempat tinggal di jalan Veteran kelurahan pasar lama Kabupaten Lahat Sumatera Selatan ini menjawab; tentu keindahan dari ikan itu sendiri dan kepuasan akan keberhasilan dalam menentukan target pencapaian perawatannya.
“Banyak sekali yang menjadi daya tarik dalam hal merawat ikan Channa ini, selain keindahannya adalah obat penghilang stress, berupaya dengan teliti dan tekun tentang bagaimana cara memunculkan warna indah dari ikan yang belum jadi (layak ikut kontes) menjadi berhasil dengan tepat waktu juga merupakan kepuasan tersendiri bagi kalangan pecinta Channa.” Kata Moncos.
Bermodalkan panduan dan pengetahuan yang didapat dari internet dan berbagai forum penghobi ikan Channa, bahwa apabila ingin melakukan perawatan semisal; membuat warna ikan muncul, maka harus dilakukan perawatan dengan memberinya pakan secara teratur dan steril, hindari berbagai pengaruh yang bisa membuat ikan menjadi stress sehingga dapat menghambat pertumbuhkembangan ikan tersebut.
“Apabila ikan yang belum jadi harganya sangatlah murah di pasaran, maka tantangan untuk melakukan perawatan terhadap ikan tersebut menjadi tantangan dan memberikan adrenalin tersendiri bagi kaum penghobi ikan Channa, selain bangga dan puas akan keberhasilan dalam pencapaian perawatan, harga ikan yang tadinya murah itu kini bisa menjadi bersaing dengan ikan-ikan yang siap ikut kontes” ujarnya.
Dengan bergulirnya waktu, giat pria yang kini tidak lagi berambut gimbal itu ternyata memunculkan reaksi yang positif dan tidak hanya untuk peningkatan show room ikan Channa di rumahnya saja, tetapi juga kepada pengaruhnya terhadap penghobi ikan Channa yang ada di Kabupaten Lahat yang semula tidak ada menjadi sedikit demi sedikit mulai ada.
Adapun showroom jual beli ikan Channa tersebut ia beri nama dengan Snake head Area 69. Berawal dari 1 s.d 2 ikan kini sedikit demi sedikit ikan Channa di Showroom-nya itu sudah mulai banyak dan harganyapun bervariatif.
Adapun jenis dan ukuran ikan yang saat ini dijual di Show room Snake head Area 69 tersebut adalah Baby Channa Yellow Sentarum ukuran 4-5 cm Seharga Rp. 25.000 Hingga Rp. 30.000, Blue Pulchra 3-4 cm seharga Rp.35.000 hingga Rp. 40.000 dan Andrao 4-5 cm seharga Rp.100.000 s.d. Rp.125.000.
(Agus Kurniawan)