Catatan Ferli (Pemuda Desa Pagar Batu)
wartabianglala.com – Satu Tahun berlalu sejak peristiwa berdarah yang merenggut nyawa dua orang petani Desa Pagar Batu Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat yaitu Alm. Suryadi dan Alm. Putra Bakti serta dua orang masyarakat lainnya yang terluka yaitu Sumarlin dan Lion. Namun, duka dan luka yang dirasakan oleh keluarga dan seluruh masyarakat Pagar Batu masih sangat terasa. Juga hal ini ditambah belum adanya kejelasan perihal perkembangan kasus atas pelaku-pelaku lainnya yang saat ini masih buron.
Pasca kejadian tersebut, tanah masyarakat seluas 180,36 Ha belum juga kembali dan tidak ada perkembangan terhadap penyelesaian konflik yang menyebabkan meninggalnya dua orang petani Pagar Batu dan dua orang lainnya terluka. Alih-alih ingin berdamai, pihak PT. Arta Prigel mala melaporkan beberapa orang masyarakat ke Pihak Polda Sumatera Selatan. Mulai dari kakek-kakek yang berumur hingga para pemuda atas dugaan tindak pidana penghasutan. Sampai hari ini warga Pagar Batu pun bingung siapa yang menghasut siapa.
Menurut salah satu warga mengatakan “Bahwa hal ini merupakan tanda bahwa tidak ada sedikitpun niatan perusahaan untuk berdamai, bahkan inilah sebuah tanda bahwa PT Arta Prigel menyatakan secara tegas mengenai babak baru sebuah perang. Hancur dan terpecah belahlah kalian dan Terpenjaralah Kalian masyarakat Pagar Batu”. Ia juga menghimbau untuk masyarakat tetap tenang, waspada dan siap terhadap preman-preman yang berbaju security terkhusus di area konflik tersebut. Dimana setiap hari ada beberapa warga yang lewat area konflik untuk untuk ke kebun.
Namun, demikian ia juga mengatakan “Bila perusahaan ingin berdamai, jembatan gantung itu kita buat dua bahkan sepuluh. Artinya akan dibukakan jalan sebesar-besarnya. Sebenarnya kalo perusahaan mau mendengarkan arahan Bupati Lahat dan peristiwa berdarah itu tidak mungkin terjadi. Dimana dulu Bupati lahat meminta setengah saja atas lahan tersebut dibagi ke masyakat. Namun, mereka tetap tidak mau.
Maka dari itu hari ini dimana tepat 1 tahun pasca kejadian 21 maret 2020, kami masyarakat Pagar Batu :
1. Meminta dan memohon kepada Presiden Jokowi untuk segera turun langsung atau menurunkan Mentri dan Staf Kpresidenan untuk ke Desa Pagar Batu dalam memastikan nawacitanya terealisasi mengenai Reforma Agraria.
2. Meminta dan memohon segera kepada Gubernur Sumatera Selatan dapat menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan masyarakat Desa Pagar Batu.
3. Meminta dan memohon kepada Kepolisian Republik Indonesia Kapolri terkhusus Kapolda Sumsel mengusut tuntas atas kekerasan dan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pihak peruahaan sehingga menyebabkan meninggalnya dua orang masyarakat Desa Pagar Batu dan dua orang lainnya terluka yang mana pelakunya masih berkeliaran.
4. Meminta dan memohon Kepada Kepolisian Republik Indonesia dan terkhusus Kapolda Sumsel untuk dapat memberikan jaminan dan rasa aman kepada Masyarakat Desa Pagar Batu atas Laporan-laporan yang dimana sangat mengancam masyarakat.
5. Meminta dan Memohon kepada Bupati Lahat untuk segera menjalankan rekomendasi dari DPRD Kabupaten Lahat dalam percepatan penyelesain Konflik Desa Pagar Batu.
6. Meminta dan Memohon kepada DPR RI, DPR SUMSEL dan DPRD Kab Lahat untuk dapat menjamin keselamatan Masyarakat Desa Pagar Batu.
21 MARET 2021. DESA PAGAR BATU, KECAMATAN PULAU PINANG, KABUPATEN LAHAT, PROVINSI SUMATERA SELATAN.