Lahat, wartabianglala.com – Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Lahat, Endriansyah SE akrab disapa Eenk saat ditemui media ini di kediamannya bilangan Bandar Jaya, Jum’at (21/5/2021) menjelaskan tingginya prospek yang dimiliki tanaman porang di Bumi Seganti Setungguan.
“Hal ini membuat para petani semakin banyak melirik tanaman Porang. Bahkan sejumlah daerah telah membudidayakan tanaman ini seperti di Kecamatan Lahat, Kota Agung, Lahat Selatan, Tanjung Sakti, Jarai, dan Mulak Sebingkai,” sambungnya.
Untuk itu, Eenk mengajak masyarakat memanfaatkannya. Sebab dirinya optimis komiditi ini bisa membantu ekonomi masyarakat.
Dijelaskannya Porang adalah tanaman sejenis talas-talasan atau umbi yang bisa tumbuh di wilayah tropis dan sub tropis termaksud di Kabupaten Lahat.
“Potensi tanaman ini sangat luar biasa dan bisa dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian, bahkan permintaannya sampai keluar negeri,” ungkapnya.
Diuraikan Eenk, ada 9 kecamatan dan 18 desa serta 10 Kelompok Tani (Koptan) binaan yang telah didata pihaknya data bakal menerima bibit porang dari Bank Sumsel.
Sebagai fasilitator, pihaknya berupaya mendorong petani untuk memanfaatkan budidaya tanaman ini karena nilai ekonomi yang tinggi.
“Kami sudah melakukan pematangan lahan dan areal lokasi kebun untuk persiapan budidaya tanaman porang. Namun, saat ini kita masih menunggu bibitnya, karena dalam proses pengajuan dan kerjasama dengan Bank Sumsel melalui Kur Mikro,” bebernya.
Eenk berpendapat kekayaan alam yang dimiliki Indonesia bisa dieksplorasi kegunaannya dan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Ia juga menyinggung pentingnya Indonesia serius mendalami kajian mengenai tumbuhan ini, karena mempunyai kearifan lokal yang memiliki sifat unik dan khas berbasis pengetahuan tentang tumbuhan sebagai penunjang kehidupan.
“Program pemerintah ini saat ini sedang digalakkan Kementerian Pertanian, untuk penanaman porang karena permintaan banyak dari negara Japan, China dan lainnya,” ujarnya.
Mengenai nilai ekonomi tanaman porang ini, menurutnya, memang luar biasa misalkan dalam dalam 1 hektar lahan bisa ditanami 35.000 bibit porang dengan jarak tanam 0,5 m x 0,5 m. Ketika panen, kelompok tani bisa meraup untung jutaan bahkan puluhan juta rupiah.
“Jadi kita dorong para petani untuk memanfaatkan budidaya porang ini untuk meningkatkan ekonomi walaupun saat ini masih situasi pandemi. Diharapkan sehingga kita tahu manfaat tanaman atau keanekaragaman hayati yang kita miliki,” pungkas Eenk.
(Dafri/SMSI Lahat)