M U S I B A H
musibah tidak hanya banjir, tanah longsor,
tsunami, letusan gegunung, wabah
virus korona, kebakaran, dan semacamnya.
tapi ada orang bilang kena musibah, tatkala
dipenjarakan soal uang telah dimakan.
padahal mereka terkondisi jalur
berjamaah korupsi. begitu rapi, tanpa
disadari diri pribadi.
sepanjang perjalanan hitam itu, tak terasa
nampak di mata. tapi yakin pasti
hati bisa bicara, kenapa begitu mudah
ikut jamaah. dan ketika mereka
terpegang polisi, bilang kena musibah.
lagu lama itu, adakah masih berlaku
pada zaman penuh jumpalitan di ujung
abad ini? tak ada jawab. pandemi
masih berjalan, barangkali
menunggu kiamat. baru dapat
jawaban pasti.
Mojokerto, 28/3/2021
LAGU KITA MASIH SAMA
padahal mereka tahu, lagu kita masih sama.
tapi mengapa mencuri uang negara? padahal
mereka tahu, tapi mengapa harus bunuh diri
pakai bom segala? padahal mereka tahu, kenapa
kepingin jadi raja? bikin sendiri kerajaan
dalam negara. tak jelas ujung pangkal, kini
lenyap tak terdengar beritanya. ke mana?
oleh siapa? kini jejaknya sirna?
lagu kita masih sama, indonesia raya, tanah
tumpah darah tercinta. indah penuh bunga-bunga.
di garis zamrud khatulistiwa. betapa kaya raya.
tapi mengapa masih ada jarak
antara ada dan tiada?
sebab kata Rendra dalam potongan sajaknya
bicara: karena khayalan dinyatakan, dan
kenyataan dikhayalkan di dalam
peradaban fatamorgana.*)
ternyata kita masih punya lagu yang sama,
indonesia raya. meski mungkin terdengar
berirama keroncong duka lara.
lagu kita masih sama.
Mojokerto, 1/4/2021
Catatan:
*) Sajak Kenalan Lama, 1977
ASAR DI MASJID AL-AKBAR
mampir di masjid al-akbar surabaya saat asar,
selalu saja kutemu teduh hati. bisa jamaah
bersama imam masjid, meski terlambat
dalam rakaat. tapi terasa begitu nikmat.
lama sudah tidak mampir masjid ini, lantaran
masa pandemi. terasa teduh ruang dalam
kian menyejuki hati. dulu sesekali biasa
mampir, bisa dhuha saat mentari
mulai meninggi. tapi kini hanya
di rumah sendiri.
asar di masjid al-akbar, bisa istirah sebentar.
sebelum pulang akan pasti dihadang
hujan dan suara halilintar.
ketika waktu maghrib tiba, sampai di rumah
hujan belum juga reda. kian mendinginkan
teduh rasa hati, sisa tadi
bisa jamaah bersama.
Desaku Canggu, 2/4/2021
MENUNGGU ADZAN ASAR
lelah. bersandar pada sisa waktu, bisa istirah
sebentar sebelum asar tiba. bekal nasi kotak
kubawa, terasa enak pada lidah tua ini.
lalu rokok, lengkapi jamuan makan sendiri
di halaman rumah Tuhan itu. hidup terasa
indah berbekal luas hati.
rumah. menunggu waktu adzan asar, perlu
harus sabar. jeda waktu bisa selfi atau sekadar
menulis puisi. bisa juga beli roti tawar
di luar pagar, untuk buah tangan
orang rumah di canggu.
pulang. menunggu adzan asar, menata hati
kian sabar. seusai sholat asar, hujan yang
menghadang bukan rintang halang
segera pulang. melangkah dengan bismillah!
Mojokerto, 3/4/2021
PENYAIR MALIOBORO
* tokoh kita ulp
hari itu selasa, ketika flores baru saja tergores
duka lara badai siklon seroja. dan banjir
bandang melanda adonara. kabar duka itu
terpampang di layar maya, ada juga
kabar presiden penyair malioboro itu telah tiada.
sederet kata dan kalimat berlarian seperti
berlarat-larat di ruang maya. catatan berduka,
catatan riwayat tokoh kita, catatan tentang syair
padang sabana, dan kuda asal sumba.
tak ada aksara bisa kutulis, tentang presiden
penyair malioboro ini. selain hanya sebongkah doa
seluas padang sabana. serta lecut picuan api
semangat nulis puisi tiada padam itu, akan tetap
kugenggam hingga kini. selamat jalan
bersama kuda jantan sumba, menuju rumah surga.
Mojokerto, 7/4/2021
Catatan:
* surat misteri Umbu Landu Paranggi
SURAT MISTERI
surat misteri dua puluh delapan tahun lalu itu,
masih kusimpan rapi. meski harus seharian
kucari dari ratusan tumpukan buku-buku
berdebu, untung masih kutemu.
surat misteri memicu api nulis puisi itu
masih tetap menyala hingga kini. ada
seperti suara lecutan kuda jantan asal sumba.
berlarian kencang tanpa henti, bernama
pesan menulis puisi.
pesan itu tetap kugenggam tangan
hingga hari ini. menulis dengan segenap hati.
jika mungkin setiap hari akan kutulis puisi.
barangkali punya arti di belakang hari.
Mojokerto, 7/4/2021
M U D I K
ketika mudik lebaran dilarang, banyak orang
mudik jelang ramadhan. lalu-lalang
jalanan sesak. siang-malang.
makam dan kuburan jadi tujuan wisata utama.
rutinitas tahunan tanpa batas usia, manusia jawa.
benarkah?
pulang tak harus hari lebaran, meski mungkin
ajang silaturahmi. atau barangkali malah pameran.
adakah?
Braan – Larut Malam, 8/4/2021
BIODATA PENYAIR
aming aminoedhin
nama aslinya: mohammad amir tohar. lahir di ngawi, 22 desember 1957
alumni fakultas sastra, universitas sebelas maret surakarta, jurusan bahasa dan sastra indonesia (1987) ini, aktif kegiatan teater, dan pernah menyandang predikat “aktor terbaik” festival drama se-jatim tahun 1983 dari teater persada ngawi, pimpinan mh. iskan. pernah pula diberi predikat sebagai presiden penyair jawa timur, oleh doktor kentrung, suripan sadi hutomo, almarhum. penggagas pentas, serta koordinator malam sastra surabaya atau malsasa sejak tahun 1989 hingga 2009. Lantas malsabaru, malam sastra bagi guru se jatim (2011).
pernah menjabat biro sastra dks (dewan kesenian surabaya); ketua hp-3-n (himpunan pengarang, penulis, dan penyair nusantara) jawa timur; koordinator fass (forum apresiasi sastra surabaya); sekjen ppsjs (paguyuban pengarang sastra jawa surabaya); penasehat forasamo (forum apresiasi sastra mojokerto); ketua fsbs (forum sastra bersama surabaya). aming aminoedhin, seringkali jadi juri baca puisi dan ceramah sastra di hampir semua kota wilayah jawa timur (batu-malang, ngawi, madiun, lamongan, lumajang, tuban, bangkalan, sampang, tulungagung, banyuwangi, mojokerto, dan surabaya). Tampil baca puisi di Tembi Rumah Budaya Yogya, bersama PPSJS dan FSBS, serta ikut baca puisi virtual digital di Sastra Bulan Purnama Tembi Yogya. Termasuk tampilan baik yang di panggung pentas, maupun secara virtual bersama penyair se-indonesia. puisinya termuat di koran: jawa pos, surabaya post, pikiran rakyat, kedaulatan rakyat, suara merdeka, solo pos, berita buana, fajar, merdeka, banjarmasin post, singgalang, suara indonseia, serta di majalah: zaman, horison, dan basis.
sekarang masih ketua fsbs (forum sastra bersama surabaya), dan pernah bekerja di balai bahasa surabaya, yang berlokasi di sidoarjo. alamat: puri mojobaru az-23 canggu, kecamatan jetis – mojokerto 61352 – email: amri.mira@gmail.com atau aming.syair@gmail.com