Sebuah Renungan Ir. Hj. Sri Meliyana
(Anggota Komisi IX DPR-RI fraksi Partai Gerindra)
Pancasila telah membuktikan kesaktiannya, berkali-kali kejadian luar biasa di negara tercinta, Republik Indonesia. Pancasila mampu memberangus G30S PKI, Pancasila mampu menghadapi krisis suksesi kepemimpinan, Pancasila menjadi perekat persatuan.
Terbaru, hari ini, Pancasila menghadapi Pandemi. Berhasilkah?
Jawabnya “Ya” dan “Tidak”. Tergantung oleh siapa dan bagaimana Pancasila itu dimaknai.
Lebih dari 1 tahun Covid-19 telah hinggap di bumi pertiwi, merongrong Bangsa Indonesia, merubah tatanan hidup bangsa dan menimbulkan krisis multi dimensi.
Pemerintah memang telah menjadikan Pancasila secara maksimal sebagai ruh dalam menghadapi Pandemi. Berencana melindungi segenap Bangsa Indonesia, dengan memberikan bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak berat, mengupayakan vaksin bagi seluruh rakyat yang memungkinkan divaksin, melaksanakan “testing, tracing, dan treatment” demi memutus rantai penyebaran Covid-19.
Namun, apa kejadian ikutan dari usaha luhur dari Pemerintah tersebut?
Bansos dikorupsi, bahkan oleh yang diamanahi negara untuk melaksanakan bansos itu sendiri. Data usang digunakan sebagai dasar penerimaan bansos, sehingga riuh rendah masyarakat mempersoalkan pembagian bansos.
Vaksin dijual secara ilegal, alat rapid tes disalahgunakan, dan dokumen kesehatan dipalsukan.
Aduhai, betapa memalukan!
Walaupun begitu, toh masih ada sisi yang mampu memberi harapan. Pancasila justru bermekaran di akar rumput, di tengah masyarakat jelata, yang terpancing untuk melakukan sesuatu.
Gotong-royong membantu sesama selama pandemi, bantuan sembako, bantuan kesehatan pada masyarakat yang terpapar Covid-19, bantuan dan apresiasi pada tenaga kesehatan.
Aduhai, betapa membanggakan!
Dapatkah kemudian cerita ini disimpulkan?
Ibarat tanaman, Pancasila masih hidup subur di masyarakat, berusaha dipupuk dan dipelihara oleh pemerintah. Harus dijaga bersama oleh petaninya, dari hama yang terkadang datang dari kelalaian petani itu sendiri.
Mari tanyakan pada diri kita masing masing.
Apakah aku petaninya,
Apakah aku pemupuknya,
Apakah aku pemeliharanya,
Apakah aku hamanya?
Karena, lahan yang harus dijaga sangatlah luas dan luar biasa,
Indonesia Raya
Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila.
#PancasilaDalamTindakan
#BersatuuntukIndonesiaTangguh
1 Juni 2021