Lubuklinggau, wartabianglala.com – Sepertinya, program Pemkot Lubuklinggau “Ayo Ngelong ke Lubuklinggau” atau dalam bahasa Indonesia Ayo berkunjung ke Lubuklinggau bukan wacana kosong semata. Bagaimana tidak, panorama objek wisata yang disuguhkan Bumi Sebiduk Semare, mampu menyihir siapa saja yang mengunjunginya. Tidak hanya sekadar tentang keindahan, tetapi lebih dari itu, lokasi objek wisata juga ditunjang fasilitas dan sarana yang akan membuat wisatawan semakin didera rasa nyaman.
Setidaknya ada dua objek wisata yang kini juga menjadi favorit di Kota Lubuklinggau, yakni Masjid An Nasir Sohe dan Air Terjun Temam. Keseriusan Pemkot Lubuklinggau untuk memajukan sektor pariwisata terlihat dengan totalitas para pemangku jabatan di Kota Silampari dalam memoles kedua lokasi wisata ini. Panorama Masjid An Nasir Sohe dan Air Terjun Temam akan membuka mata kita, bahwasanya bicara wisata, Lubuklinggau tidak hanya bicara tentang Bukit Sulap saja.
Masjid An Nasir Sohe dibangun pada tahun 2020 dan kemudian diresmikan pada 12 Februari tahun 2021 oleh Wali Kota Lubuk Linggau H. SN Prana Putra Sohe. Masjid ini telah menjelma sebagai salah satu objek wisata religi yang sangat recomended, tidak hanya di Lubuklinggau, tetapi juga di Sumatera Selatan.
Menilik dari namanya, Masjid An Nasir Sohe tentu ada kaitannya dengan Prana Putra Sohe, sang Wali Kota Lubuklinggau. Ternyata benar, saat dimintai keterangan dari salah seorang Duta Wisata Linggau tahun 2019 Rahmad Ramadani, masjid ini dibangun secara pribadi oleh orang nomor satu di Kota Lubuklinggau.
“Pembangunan ini murni pribadi dari Pak Prana Putra Sohe. Lokasi masjid ini juga berdampingan dengan kampus milik keluarga beliau,” ungkapnya menjelaskan. Rabu (02/06/2021).
Faktor menarik dari Masjid An Nasir Sohe adalah bentuknya yang tidak biasa, serta ditunjang konsep lingkungan yang rindang. Atapnya yang nyaris kerucut, menghadirkan sebuah daya tarik unik dan berbeda dari bentuk masjid sebagaimana biasanya. Begitu juga dengan posisinya yang seperti terapung di atas kolam ikan dengan dikelilingi hijau pepohonan semakin menambah kesan kekhusyuan dalam peribadatan. Belum lagi, desain arsitektur di bagian dalam masjid yang memadukan lambang khas Kota Lubuklinggau dengan barisan kaligrafi nan indah, semakin memicu decak kagum siapa pun melihatnya.
Di luar segala daya tariknya, di luar bicara wisata, tidak terbantahkan Masjid An Nasir Sohe lahir dari sebuah pemikiran brillian. Masjid yang terletak di Kelurahan Batu Urip Kecamatan Lubuklinggau Utara 2 ini, menjelma sebagai tempat ibadah yang akan senantiasa dirindukan. Menolong orang-orang untuk berjuang di jalan kebenaran. Sebagaimana namanya An Nasir Sohe yang berarti penolong kebenaran.
Selanjutnya ada Air Terjun Temam yang berada di Kelurahan Rahma Kecamatan Lubuk Linggau Selatan I. Lokasinya hanya berjarak 11 KM dari pusat kota. Meski sejak lama sudah menjadi objek wisata primadona, kini dengan polesan dan perawatan Air Terjun Temam semakin memanjakan mata.
Sepintas Air Terjun Temam akan mengingatkan kita dengan Air Terjun Niagara yang berada di perbatasan Kanada dan Amerika Serikat. Hanya saja yang ada di Kota Lubuklinggau dalam bentuk mininya; dengan ketinggian sekitar 12 M dan lebar 25 – 26 M.
Kelebihan air terjun ini adalah panorama alam yang masih natural dengan dihiasi bebatuan yang terhampar di sekitarnya. Saat berdiri tak jauh dari lokasi, kesejukan terasa tatkala diterpa tetes embun yang dihasilkan dari percikan air dari Air terjun Temam.
Diungkapkan Marselly Faillendo, Duta Wisata Linggau tahun 2019, air terjun yang dialiri Sungai Temam ini juga memiliki nilai history. Dikatakannya, air terjun ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
“Air Terjun Temam didirikan oleh orang Belanda pada tahun 1920. Dulunya kerap dijadikan wahana liburan oleh orang-orang Belanda,” kisahnya.
Ditambahkan Marselly, atas polesan Pemkot Lubuklinggau, selain siang hari keindahan Air Terjun Temam juga dapat dinikmati pada malam hari.
“Saat malam hari Air Terjun Temam akan berubah warnanya menjadi seperti pelangi. Berwarna-warni. Karena permainan cahaya dari lampu khusus untuk menyinari air terjun ini,” lanjut Marselly.
Menariknya lagi, Ngelong ke Air Terjun Temam, tidak akan membuat kantong bolong. Biaya masuk hanya ditarifi 3 ribu rupiah saja. Untuk biaya parkir hanya 3 ribu bagi kendaraan roda 2 dan 5 ribu untuk kendaraan roda empat.
Lantas, bagaimana dengan aturan berwisata di masa pandemi di kota ini? Jadi, Objek Wisata Air Terjun Temam sempat ditutup pada tahun lalu. Kemudian dibuka kembali pada tanggal 5 Mei 2021 lalu dengan dibatasi hanya 200 orang saja. Tentu saja, dengan tetap menerapkan protokoler kesehatan ketat.
Dari itu, jangan coba-coba Ngelong ke Lubuklinggau. Berat. Biar aku saja. Sepulangnya bukan lelah yang mendera, tetapi dilanda rindu untuk kembali ngelong ke sana.
(Aan Kunchay)