wartabianglala.com – Kabupaten Lahat berduka dan kehilangan. Telah berpulang ke haribaan-Nya seorang musisi daerah legendaris Adhan Sauni atau yang dikenal juga dengan panggilannya Dehan Slangis. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya, Jalan Kauman Perumahan PJKA, Kelurahan RD PJKA, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, pada Senin sore (05/07/2021). Kepergian Dehan Selangis akibat penyakit stroke yang sudah lama menderanya.
Karya-karya Dehan Slangis sangat tidak asing dan melekat di hati masyarakat Kabupaten Lahat. Sebut saja lagu-lagu ciptaannya, seperti Amu Ghindu, Halima Gadis Kule, dan lain-lain. Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai pribadi yang baik, ramah, familiar, ceria, dan cerdas dimata keluarga dan para sahabatnya.
Salah seorang sahabat Dehan Slangis semasa hidupnya, Yan Safran, mengisahkan tentang almarhum yang mulai berkarir di dunia musik hiburan sekitar akhir tahun tahun 70-an.
“Beliau pernah aktif di Band PJKA. Selanjutnya, pada awal tahun 90-an membentuk group band Slangist. Almarhum juga seorang pencipta dan komposer lagu. Salah satu lagu hasil karyanya yang paling fenomenal dan sampai saat ini masih diingat oleh masyarakat kabupaten Lahat khususnya, yaitu Lagu Amu Ghindu yang sering dijadikan sebagai lagu wajib pada festival lagu-lagu daerah Lahat. Lagu ini sudah di-recording oleh Dinas Pariwisata Lahat pada tahun 2010 yang lalu,” ujar Yan Safran yang juga merupakan Ketua Dewan Kesenian Lahat.
Rekan Dehan Slangis lainnya, Bambang R, yang saat ini sebagai pembina Asosiasi Lahat Industri Musik Besame (ALIMB) menuturkan bahwa, semasa hidupnya Dehan Slangis merupakan sosok pekerja keras saat menjadi pegawai di Balai Yasa.
“Selama bertugas Adhan Sauni orangnya supel, mudah bergaul, dan banyak disenangi sama kawan kawannya di bidang musik. Dulu almarhum pernah bergabung di Locomotif Band, aku ketuo band-nyo dan berkarya menciptakan lagu daerah lahat termasuk lagu Ame Ghindu, dia penciptanya dan banyak lagi lagu daerah yang sudah dio buat,” kisah Bambang.
Rekan musisi Dehan Slangis lainnya, Oktaza Andiesfa atau yang dikenal dengan panggilannya Ancha, turut menyampaikan rasa duka mendalamnya.
“Innalilahi Wainailahi Roojiun. Selamat jalan Kak Dehan. Karya-karya lagumu Amu Ghindu, Halima Gadis Kule, dan lain-lain akan selalu menjadi saksi pengabdianmu dalam karya-karya di blantika lagu-lagu daerah Lahat. Selamat jalan kakanda, doa kami myertaimu selalu,” ungkap pencipta lagu Umak ini.
Selamat jalan Dehan Slangis. Karyamu abadi!
(Aan Kunchay)