wartabianglala.com – Selain menghadiri pelantikan pengurus Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (MD KAHMI) Empat Lawang periode 2021-2026 di Gedung Serba Guna Pemkab Empat Lawang. Anggota komisi IX DPR-RI Fraksi Partai Gerindra, Ir. Hj Sri Meliyana turut mengisi materi di Achievement Motivation Training (AMT) bagi guru dan kepala SD dan SMP se-Kabupaten Empat Lawang dalam pelantikan ini. Selasa (26/10/2021).
Sri Meliyana menjadi salah satu pemateri luar biasa bersama pemateri lainnya yakni Sekjend MN KAHMI Drs. Manimbang Kahariady, Guru Besar FKIP Unsri Prof. Sofendy, M.A.,Ph.D, Guru Besar FITK UIN Raden Fatah Prof. DR. Kasinyo Harto, M.Ag, dan Kepala Dinas Pendidikan Empat Lawang Dra. Rita Purwaningsih, M.M.
Di hadapan ratusan peserta, Sri Meliyana menyampaikan tugas dan wewenang DPR-RI terhadap arah dan kebijakan pendidikan nasional. Ia juga menjabarkan tentang perjalanan sistem pendidikan Indonesia hingga ke masa kini
“Sebagaimana termaktub di dalam UUD 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi DPR RI khususnya di komisi yang menaungi harus erat bersinergi dengan Kemendikbudristek. Menyampaikan aspirasi dari bawah, baik tentang status pengajar hingga ke sarana dan prasarana. Apalagi, perjalanan kebijakan pendidikan telah sampai pada saat ini di tahapan pendidikan zaman baru yakni Merdeka Belajar,” ujar Sri Meliyana.
Sri Meliyana mengimbau para tenaga pendidik agar mampu menyiasati problem dan tantangan dalam dunia pendidikan yang sudah mencapai fase digitalisasi.
“Tekankan pada anak-anak itu untuk senantiasa bahagia belajar dan memprotect mereka dari arus pengaruh budaya luar. Jadikan anak-anak kita anak-anak yang cinta budaya daerah sendiri, menjadi generasi terbaik dalam naungan saling keruani saling kerawati,” ucapnya.
Sri Meliyana mengimbau instansi terkait berperan aktif dan mempresentasikan kepada kepala daerah tentang terobosan-terobosan baru yang dapat dilakukan dalam dunia pendidikan.
“Selepas kegiatan ini, Kepala Dinas pendidikan Empat Lawang sampaikan kepada Pak Bupati bahwasanya saat ini ada digitalisasi, ada automatisasi, ada tantangan demografi. Akan tetapi jangan pula keterbatasan sarana dan prasarana membuat kita berhenti berbuat. Lakukan apa yang bisa dilakukan ajarkan apa yang bisa diajarkan,” pesannya.
(Aan Kunchay)