wartabianglala.com – Program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) tahun 2021 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), penganugerahannya dilaksanakan pada tanggal 21 s.d 23 Oktober di PSCC Palembang. Malam penganugerahan langsung dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno.
Sebelum produk mereka tampil di PSCC, sebanyak 4.521 peserta mengikuti ajang AKI tahun 2021 dan diseleksi panitia. Hebatnya, Kabupaten Lahat meloloskan 2 perwakilan untuk masuk dalam 20 peserta yang berhak tampil di PSCC Palembang.
Dua pelaku ekonomi kreatif dari Kabupaten Lahat yang tampil di PSCC adalah Koedoecreative di bawah asuhan Bayu Kurniaman (Mas Bay) untuk kategori film dan Batik Bukit Serelo untuk kategori fashion.
Terkhusus di kategori film, nama Bayu Kurniawan atau akrab disapa Mas Bay memang dikenal sebagai penggiat film aktif di Kabupaten Lahat. Beberapa kali juga ia bersama komunitas film yang dibentuknya, Koedoecreative, memenangi beberapa event film di Sumbagsel.
Kepada media ini, Mas Bay menceritakan awal perjalanannya sebelum menerima penghargaan AKI 2021.
“Awalnya ada flyer dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang adanya ajang AKI 2021. Jadi Bayu lihat ada subsektor film dan ada regional Palembang. Untuk subsektor film, peserta harus mendaftarkan ide cerita film yang belum pernah diproduksi, Bayu submit ide cerita. Terus dari 4.200-an peserta dari seluruh subsektor yang ada, Bayu terpilih untuk regional Palembang di subsektor film,” kisah Mas Bay. Senin (01/11/2021).
Mas Bay mengaku sangat senang dan bangga ketika mengetahui naskah yang dikirimnya dapat lolos kurasi dari ribuan peserta.
“Perasaan pasti seneng, bisa nunjukin bahwa di daerah juga ada orang kreatif, untuk masalah film, enggak melulu harus berkiblat ke Jakarta. Daerah juga punya orang kreatif, seharusnya ekosistem yang di bawah juga ikut du bangun,” lanjut Mas Bay.
Dari itu, Mas Bay berharap acara ini akan berlanjut dan mendapat apresiasi lebih dari pemerintah.
“Harapan yabg pertama acara ini bisa terus berlanjut, pemerintah lebih mengapresiasi para pekerja di bidang ekraf, banyakin lagi forum pendanaan dan pitching film, khususnya untuk di daerah. Terbukti bahwa Bayu dari Lahat, ide cerita bisa diterima sampai skala nasional,” pungkasnya.
(Aan Kunchay)