Mengatakan Lahat Termiskin Ke 2, di Sumsel, “PB HMI” Bupati Cik Ujang Gagal”
Lahat – Ketua Indonesian Law Sector (ILS) Beben Saputra ,SH menyesalkan terkait aksi yang di ucapkan Oktaria Saputra SE, diketahui menjabat sebagai Wabendum PB HMI yang ditulis di papan ucapan maupun di salah satu media sosial, bertuliskan “Kaya Sumberdaya Alam, Kab Lahat termiskin di Dunia di Sumsel. PB HMI : Bupati Cik Ujang Gagal”.
Ucapan yang lain bertuliskan, ” Selamat Atas Penghargaan Kabupaten termiskin Ke 2 di Sumsel, “PB HMI” Bupati Cik Ujang Gagal “, ucapan itu dikirim dari Oktaria Saputra SE. Rabu (30/3).
“Menurut saya hal ini adah suatu perbuatan yang dapat berakibat menjatuhkan marwah HMI itu sendiri. Sebagaimana yang kita tahu, Himpunan mahasiswa islam adalah organisasi besar yang notabenenya adalah menjunjung tinggi nilai nilai islam.
Gambar dibawah ini merupakan suatu ilustrasi kontradiktif dari pergerakan kader HMI yang tidak mencerminkan akhlaq islam, ” Beber Ketua Indonesian Law Sector Beben Saputra ,SH, ketika dirinya menghubungi awak media melalui via WA dan Tlp, saat ingin memberikan pernyataan.
Sepengetahuan saya, lanjut Beben, “pergerakan HMI harus sejalan dengan nilai-nilai islam, hal itu dapat kita jumpai dalam tujuan organisasi tersebut sebagaimana diatur dalam pasal 4 anggaran dasar HMI bahwa tujuan HMI ialah “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang benafaskan islam”, terlebih lagi dalam usahanya sebagaimana diatur dalam pasal 5 huruf (a) Ad HMI menjelaskan bahwa salah satu usahanya ialah ” Membina pribadi muslim untuk mencapai akhlaqul karimah”.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang menghina pemimpin di muka bumi, niscaya Allah akan menghinakannya“” (Lihat Shahih Sunan Tirmdzi: 1812 oleh Al-Albani).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata tatkala menjelaskan hadits Dzil Huwaishiroh: “Hadits ini merupakan dalil yang sangat mendasar bahwa berontak pada pemimpin bukan hanya dengan pedang semata tapi bisa juga dengan perkataan dan ucapan”. Jelas Beben, kalimat ini juga dilontarkan di FB nya sendiri.
Oleh karena itu, sambung beben, “saya ingin menantang kader HMI ini untuk membuat suatu konsep pemikiran yang komprehensif, sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengatasi kemiskinan khususnya di kabupaten Lahat.
Sebagai kalangan berpendidikan, kader HMI harus ikut berpartisipasi untuk kemajuan ekonomi dengan perbuatan NYATA, dan bukan untuk mencari popularitas semata.
Sementara itu Oktaria Saputra SE, merupakan Wabendum PB HMI saat di hubungi awak media melalui via WA menanggapi terkait pernyataan Beben, mengatakan, “Menurut saya komentar atau statement diluar dari konteks yang saya kemukakan tidak perlu di tanggapi. Harusnya menjadikan ini sebagai bahan evaluasi besar yang harus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Lahat, agar mencari jalan keluar bagaimana cara terbebas dari daerah termiskin ke-2 di Sumatera-Selatan.
Kabupaten Lahat adalah kabupaten yang kaya akan sumber daya alam, disana ada Batu-bara, Gas bumi, dan Sawit. Selain memiliki kekayaan di bidang pertambangan, Lahat juga memiliki kekayaan di sektor perkebunan dan pertanian, salah satunya kopi yang menjadi andalan kopi terbaik dimiliki Sumatera-Selatan. Kabupaten Lahat juga memilik potensi wisata yang menarik, banyak wisatawan lokal Sumatera-Selatan dan luar sengaja datang ke Lahat untuk menikmati keindahan wisatanya.
Ketika semua itu dikelolah dan dimanfaatkan secara baik dan benar, serta sumberdaya manusianya diperkuat. Saya yakin Kabupaten Lahat akan sejahtera dan terhindar dari kemiskinan,” ungkap Oktaria.
(Red)