Lahat – Di tengah minimnya persiapan Kabupaten Lahat untuk menjadi tuan rumah Porprov tahun 2023, yang disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah Lahat Chandra SH MM dalam rapat koordinasi persiapan Porprov, yang digelar di ops room Pemkab Lahat, Senin (4/4/2022) lalu, ada banyak hal yang seharusnya juga patut menjadi sorotan bagi semua pihak. Diantaranya adalah pembinaan atlet dan cabor yang nantinya akan bertanding membawa nama besar Bumi Seganti Setungguan.
Sebagian besar keluhan datang dari para atlit dan pengurus cabor yang hingga kini minim pembinaan dan perhatian dari KONI Lahat sebagi lembaga otoritas keolahragaan. Padahal, semua cabor yang ada diharapkan mampu unjuk gigi dengan menorehkan prestasi di kancah event 2 tahunan ini. Apalagi, Kabupaten Lahat sebagai tuan rumah, justru menjadi beban tersendiri bagi para atlit dan pengurus cabor ditengah tidak adanya pembinaan dan perhatian serius dari KONI Lahat.
Salah seorang pengurus cabor mengungkapkan, kondisi KONI saat ini sangat jauh berbeda dibanding tiga tahun silam, saat pelaksanaan Porprov tahun 2019 di Prabumulih. Masing-masing cabor sudah mempersiapkan atlit untuk bertanding jauh sebelum pelaksanaan Porprov, sehingga hasilnya pun berbuah manis dan Kabupaten Lahat mampu bertengger di posisi empat dengan mengumpulkan 31 emas, 31 perak, dan 37 perunggu.
“Disamping itu, kalau berkaca dari Porprov 2019, Ketua KONI saat itu sangat aktif dengan memantau secara langsung dan memonitor setiap cabor yang sedang melakukan TC,” ungkap XX salah seorang pengurus cabor, Senin (11/4/2022).
XX juga mengungkapkan sikap KONI Lahat yang terkesan habis manis sepah dibuang. Ia merasa dalam dua tahun terakhir sejak kepengurusan baru, cabor hanya dibutuhkan saat ada event seperti Porprov dan lain lain. Hal ini justru sangat berdampak dengan prestasi para atlit dan cabor, dan juga diperparah dengan minim apresiasi dari KONI seusai event digelar.
“Bicara prestasi pasti ada pembinaan, bicara Pembinaan pasti ada dana yang harus dikeluarkan untuk para atlit dan pelatih. Sedangkan untuk fasilitas latihan saja kami tidak punya,” keluh XX.
Namun, terlepas dari minimnya kontribusi KONI untuk cabor-cabor yang ada, AH berharap agar kedepan KONI Lahat bisa lebih serius lagi dalam mematangkan persiapan menjadi tuan rumah Porprov tahun depan. Mengingat, menjadi tuan rumah bukanlah hal yang mudah karena ada gengsi Kabupaten yang dipertaruhkan.
“Harus lebih serius dan lebih matang lagi dalam perencanaan dalam hal menjadi tuan rumah Porprov. Kami para pengurus cabor hanya bisa pasrah dengan keadaan yang ada sekarang, dan akan tetap berlatih ditengah keterbatasan dana dan fasilitas yang ada,” pungkasnya.
(Red)