wartabianglala.com – Di sela kegiatan resesnya di Kabupaten Lahat, Sri Meliyana selaku anggota Komisi IX DPR-RI Fraksi Partai Gerindra dari Dapil Sumsel II berkesempatan melakukan pantauan ke Pasar Bedug di Kabupaten Lahat bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BB POM) Palembang. Dalam pantauannya, Sri Meliyana dan BB POM Palembang mengambil banyak sample dari para pedagang makanan berbuka puasa untuk dilakukan tes lab. Minggu (24/04/2022).
Sample makanan mulai dari rujak mie, es buah, tahu, cincau dan makanan berpotensi menggunakan bahan berbahaya lainnya tidak luput dari pantauan Sri Meliyana dan BB POM Palembang. Selanjutnya, sample makanan yang diambil langsung diuji lab yang tersedia di kendaraan BB POM Palembang.
Dari hasil uji lab, terkhusus mie kuning masih banyak yang menggunakan bahan formalin. Namun, ada juga pedagang yang sudah mengerti dengan menggunakan mie telor atau mie pabrikan sehingga aman dari bahan berbahaya.
“Kita sudah lakukan pengambilan sample dari pedagang makanan berbuka, dan hasilnya semua mie yang berasal dari pasar atau yang membeli mie kiloan semuanya mengandung formalin. Bahkan hasil lab-nya, bahannya terlihat ungu pekat yang menandakan kadar formalinnya sangat tinggi. Kecuali untuk yang menggunakan mie telor dan mie instant semuanya aman. Untuk saat ini juga, makanan yang lain yang menjadi sample kita juga aman dari bahan berbahaya, kecuali mie kiloan dari pasar,” ungkap Sri Meliyana.
Sri Meliyana juga mengimbau kepada pedagang masyarakat Kabupaten Lahat agar waspada dalam berbelanja bahan makanan.
“Lebih baik menjual makanan yang mengandung bahan yang aman saja. Harus saling menyayangi sesama masyarakat Kabupaten Lahat, karena kalau menjual makanan yang tidak sehat sama dengan meracuni saudara sendiri,” imbaunya.
Sementara itu, Kepala BB POM Palembang Drs, Zulfikar, APT mengatakan akan menindak lanjuti temuan ini dengan menelusuri sumber penjualan mie mengandung formalin tersebut.
“Besok kita akan telusuri sumber dari temuan kita hari ini. Karena kita tidak tau, bisa jadi yang di Lahat penampung kedua untuk sumber utamanya itu bisa jadi juga dari luar Lahat. Kami juga akan bekerjasama dengan POM Lubuk Linggau dan instansi terkait di Kabupaten Lahat untuk mengentaskan permasalahan ini,” ujar Zulfikar.
Usai melakukan tes Lab, Sri Meliyana menjumpai pedagang yang menjual makanan dengan bahan berbahaya dan memberikan pengarahan secara humanis. Ia juga memborong sisa dagangan yang mengandung bahan berbahaya tersebut untuk langsung dimusnahkan.
(Red)