wartabianglala.com, Lahat – Anggota MPR RI Asal Daerah Pemilihan Sumatera Selatan II, Ir. Sri Meliyana melaksanakan kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI bersama Perkumpulan Majelis Taqlim Kota Lahat di kediaman pribadi Talang Jawa Utara – Lahat pada Senin (30/05/2022).
Adapun kegiatan yang berlangsung dengan melaksanakan protokol kesehatan ini secara langsung bertujuan untuk mengingatkan serta merefresh kembali memoar masyarakat dalam memahami serta mengenali nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Sehingga pada akhirnya sangat diharapkan akan berdampak pada meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Empat pilar MPR RI sejatinya terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Dimana Pancasila diletakan sebagai dasar sekaligus ideologi negara, kemudian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai konstitusi dan dasar haluan negara. Lalu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara dan terakhir Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara” Ujar Meli sapaan akrabnya.
“Tentu kesemua itu tidak hanya berlaku sebagai jargon ataupun ungkapan kata yang manis di bibir saja, melainkan harus digali, dikenali untuk selanjuntya diimplementasikan dalam setiap langkah kehidupan berbangsa dan bernengara,” sambungnya.
Selanjuntya ia menuturkan, semarak hari lahir pancasila yang sudah di depan mata, tentu sangat relevan dengan tema aktual kegiatan sosialisasi ini yang juga merefleksikan nilai – nilai yang ada di dalam pancasila tersebut. Tentu, harus dilihat kembali apakah bentuk negara ideal sebagaimana yang ada di dalam pancasila guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia telah terwujud atau malah sebaliknya.
“Ada yang ingat para ibu – ibu, terkait hari lahir pancasila yang jatuh pada lusa, 01 Juni 2022 ? Adakah yang dapat merefleksikan kembali dan/ataupun mengingat kembali historis mengapa hari tersebut diperingati sebagai hari lahir pancasila ?” tanya Meli kepada para peserta.
“Pastinya, dalam setiap detik perjalanan bangsa ini, tidak akan pernah luput dan lepas dari sebuah kompas yang akan menjadi barometer serta pengingat arah perjalanan bangsa ini, yakni pancasila, yang sudah kita ketahui bersama merupakan sebuah dasar falsafah bangsa yang sangat bermakna, yang tentu tidak akan berarti jikalau hanya diingat sebagai sebuah barisan kata – kata, tapi tidak memahami serta mengaktualisasikan nilai – nilai filosofis yang terkandung di dalamnya”.
“Dapat dilihat tentu bagaimana senyatanya arah kompas bangsa ini berjalan, apakah saat ini telah sesuai sebagaimana yang ada di dalam tujuan pancasila guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ?” pungkas Meli.
(Eki Lahat)