wartabianglala.com, Lahat – Aktivis Muda Kabupaten Lahat yang sekaligus Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Lahat (Gemapela), M. Sundan Wijaya Bahari (Sundan) menyesalkan diskusi para pemuda dan mahasiswa di Gedung Pertemuan Pemkab Lahat tidak disertai oleh unsur pemerintah.
“Seharusnya pemerintah peka dengan berkumpulnya pemuda adalah tentang kolaborasi. Seharusnya mereka (pemerintah) juga duduk di tengah kita, ikut berdiskusi dan menghasilkan ide dan solusi perubahan,” ujar Sundan. Rabu (01/06/2022).
Terkait tema yang mereka bahas dalam diskusi, Sundan menyatakan bahwa menumbuhkan kepemimpinan artinya adalah menumbuhkan sosok pemimpin.
“Adanya diskusi ini tentu saja menumbuhkan pemimpin dengan cara yang intelektual. Jika hanya kritik atau keinginan yang disampaikan melalui sehelai kertas sudah bukan masanya lagi. Gemapela sudah 3 tahun mengkritik atau menyampaikan aspirasi. Harusnya pemerintah diskusi bersama kita. Intinya hari ini pemerintah tidak paham dengan keinginan pemuda,” ungkapnya.
Sundan juga menegaskan, ke depan, siapapun memimpin Kabupaten Lahat, mau ganti atau berlanjut tetaplah Oligarki yang akan berkuasa.
“Kita sebagai Mahasiswa dan Pemuda Lahat saat ini harus berani bicara, bahwa ada tiga cara untuk menumbuhkan kepemimpinan di Kabupaten Lahat pada pemilu mendatang yaitu Pertama menjadikan seseorang menjadi pemimpin, memelihara pemimpin yang sudah ada (2 periode) atau dengan menunggu munculnya seorang pemimpin. Dari pilihan itu kita harus jelas berada dimana sehingga arah perjuangan kita dapat menciptakan kolaborasi yang berdampak dapat tercipta,” tegas Sundan.
(Aan Kunchay)