wartabianglala.com, Muara Enim – Petani kopi Area Semendo menyayangkan harga komiditi yang satu ini tak kunjung ada kenaikan harga yang segnifikan. Padahal dengan hasil kopi inilah, khususnya masyarakat Semendo memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sebagaimana diungkapkan Imam Santoso, warga Dusun Tenam Duduk, Desa Tenang Waras, Kecamatan Semendo Darat Laut. Dirinya berharap ada perhatian dan upaya pemerintah untuk komoditi ini.
“Kebutuhan petani kopi sangat banyak. Baik itu kebutuhan primer maupun sekunder. Saya sebagai petani kopi, menganalisa, seperti tidak ada upaya dari pemerintah untuk mrningkatkan harga kopi yang saya kira tidak seimbang dengan kebutuhan pokok lainnya. Contohnya saja, harga gula yang mencapai 16 ribu per kilogram, minyak goreng yang mncapai harga 25 rb per KG,” ujar Imam Santoso kepada media ini. Rabu (08/06/2022).
Imam juga menambahkan, selain kebutuhan kehidupan, petani kopi juga dibuat pusing dengan harga perawatan pertanian yang juga tinggi.
“Belum lagi kebutuhan kebun kopi itu sendiri. Seperti pupuk dan herbisida yang saat ini kenaikannya sampai 3 kali lipat dari harga biasanya, Sedangkan harga kopi masih dikisaran 20 ribu per-KG. Sungguh sangat memprihatinkan dan tidak masuk akal,” ungkapnya lagi.
Lebih lanjut Imam kembali menegaskan harapannya tentang keterlibatan pemerintah agar menadi solution maker atas apa yang menimpa petani kopi saat ini.
“Bila keadaan seperti ini terus berkelanjutan, saya yakin, khususnya petani kopi akan banyak yang terlilit hutang. Men ji jeme Semende besak lah pasak daripada tiang, besar pengeluarn daripada pemasukan. Harapan kami petani kopi, tolong komoditi ini jangan dipandang sebelah mata. Inilah sumber penghasilan kami khususnya msyarakat Semendo,” pungkasnya.
(Red)