wartabianglala.com, Lahat – Pertemuan di Ops Room, Pemkab Lahat pada Rabu (15/6/2022) dipimpin oleh Bupati Lahat Cik Ujang SH yang merespon unjuk rasa ibuibu yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Merapi Area Bersatu (AMMAB) pada hari Kamis (9/6/2021) lalu.
Pemkab Lahat bergerak cepat menanggapi, perwakilan dari masing-masing perusahaan penambang batu bara dipertemukan dengan perwakilan dari AMMAB dan perwakilan dari unsur yang terkait.
Rozi Ardiansyah selaku perwakilan dari AMMAB menyampaikan 5 tuntutan masyarakat Merapi Area yang terdampak debu batu bara.
” Sementara itu Bupati Lahat, Cik Ujang.SH dalam arahannya meminta seluruh pihak agar kompak dalam menyelesaikan masalah ini, ” jelasnya.
Dirinya menghimbau kepada pihak perusahaan agar kompak dan jangan bergerak sendiri-sendiri. jangan mentang-metang yang produksinya banyak, jadi tidak mau bekerja sama dengan yang lain.
“Masyarakat juga harus kompak dan bersatu di bawah satu komando. Jangan sampai ada aliansi-aliansi masyarakat lain yang nantinya akan membingungkan perusahaan karena mereka tidak tahu harus membantu yang mana. Jika kita semua kompak, saya yakin masalah ini akan segera terselesaikan dengan baik,” tegasnya.
Sementara Rozi Adiansyah mengatakan, sebenarnya warga Merapi ini sudah lama menahan dampak debu batubara. Bukan hanya jadi penonton tapi was-was rasa takut. Sehingga kami akumulasi perusahaan bisa membuat jalan khusus.
“Warga bangga dengan keberadaan perusahaan batubara di Merapi Area, namun warga juga mengeluh karena penilaian warga sendiri perusahaan berjalan tidak dikoordinir,” paparnya.
(Amrita RH Terang)