wartabianglala.com, Lahat – Dalam rangka memajukan pendidikan nasional, siswa/siswi Sekolah Dasar Negeri 4 Merapi Barat kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2022. Dilansir dari halaman CyberGtTeknologi.com, ANBK merupakan salah satu terobosan pemerintah dalam melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sekolah. ANBK diklaim sangat penting untuk meningkatkan mutu sistem pendidikan di Indonesia.
Koordinator ANBK SDN 4 Merapi Barat sekaligus Teknisi ANBK Yeni Astika, S.Pd SD , mengungkapkan bahwa asesmen nasional ini berfungsi untuk pemetaan sekolah dan sangat berpengaruh terhadap penentuan akreditasi sekolah.
“Jadi, asesmen nasional ini fungsinya nanti untuk pemetaan, kalau hasil asesmen nasionalnya bagus Sekolah kita tidak akan di visitasi untuk akreditasi,” ungkapnya saat ditemui disela-sela pelaksanaan asesmen berlangsung, pada Senen (24/10).
Yeni juga mengatakan, pelaksanaan ANBK 2022 berlangsung selama dua hari, mulai pada tanggal 24 s.d 25 Oktober 2022. Adapun teknis pelaksanaannya, siswa yang menjadi sampel dibagi menjadi dua gelombang, dimana masing-masing gelombang terbagi dalam dua sesi.
“Kita samplenya 30 orang, teknis pelaksanaannya kita menggunakan satu gelombang, gelombang pertama hari Senin dan Selasa. Setiap gelombang dibagi lagi menjadi beberapa sesi,” ungkap Yeni yang terkenal supel dan ramah ini.
Terkait dengan pelaksanaan ANBK 2022 Kepala Sekolah SD Negeri 4 Merapi Barat kabupaten Lahat, Rahmawati S.Pd SD mengungkapkan harapannya, Beliau berharap agar kedepannya sampel untuk peserta ANBK ini lebih diperbanyak lagi.
“Karena pesertanya dipilih dari Sistem, untuk kedepannya mungkin bisa ditambah lagi sampel untuk Sekolah kami, ya kurang lebih 30 persen dari jumlah siswa/siswi yang ada di SDN 4 Merapi Barat agar nantinya lebih bagus dan lebih akurat,” ungkapnya ketika wawancara di sela-sela pelaksanaan ANBK.
Sebagai informasi tambahan, pelaksanaan ANBK 2022 berlangsung lancar dan tertib. Asesmen nasional ini tak hanya diikuti oleh siswa maupun siswi saja, akan tetapi diikuti juga oleh guru dan kepala sekolah. Siswa harus mengerjakan tiga instrumen asesmen nasional yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi dan Numerasi, Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar, sedangkan guru dan kepala sekolah hanya mengerjakan instrumen survey lingkungan belajar.