Muara Enim – Menanggapi berita dalam video berdurasi 1 menit 26 detik yang menuding keberadaan Presidium lembaga Presidium Pemekaran Kabupaten Gelumbang (PPKG) dimanfaatkan kendaraan politik saja, keberadaan Presidium hanya untuk membodohi masyarakat saja dan lainnya.
Edi Ramlan menyikapi vidio tersebut sebagai anggota Aktivis Muara Enim Bersatu (AMB) sama halnya dalam video itu terlepas saya seorang ASN mengatakan bahwa pertemuan dalam video merupakan pertemuan intern terbatas anggota yang tergabung di AMB.
Kegiatan yang terekam vidio tersebut tanpa sepentahuan saya dan tidak ada permintaan dari saya maupun anggota lainnya pada malam itu, namun sekedar bentuk kebanggaan yang mendokumentasikan menurut keterangan yang bersangkutan.
Dikatakan Edi video tersebut, disebar oleh perekam hanya digrup AMB mungkin diteruskan anggota AMB ke keluar grup hingga sampai ke pak rani kodim.
“Saya pribadi tidak mengetahui video itu, tahu akan vidio tersebar oleh salah satu tim rani kodim menghubungi saya mengajak bertemu untuk menunjukan video tersebut, alangkah terkejut saya obrolan itu direkam,”ungkapnya kepada media ini, selasa (13/12).
Kata edi, vidio yang beredar itu tidak seutuhnya atau dicrop seolah olah pembicaraan pada malam itu membahas tentang pak rani kodim dan teman teman presidium saja, padahal malam itu obrolan tentang banyak hal kalau di vidiokan bisa satu jam lebih.
Sangat disesalkan vidio tersebut cuma sepotong, Pak Rani Kodim adalah senior saya dan saudara.
Dijelaskan Edi maksud dari pembicaraan malam itu yang menyebut nama rani kodim adalah saat itu diawal – awal rencana pemekaran Gelumbang beberapa tahun lalu, maksud membodohi pada waktu dimaksudkan lebih baik mensejaterakan rakyat dahulu baik dari segi ekonomi semisal berusaha menaikan harga karet dan lainnya dari pada Gelumbang menjadi Kabupaten sendiri.
Diforum lainnya juga mengkristisi pembentukan CDOB Gelumbang, tetapi sekali lagi saya tegaskan itu adalah pernyataan beberapa tahun lalu, yang kembali diceritakan pada malam itu yang direkam dalam video.
“Saat ini saya mendukung penuh CDOB Gelumbang,” Tegasnya.
“Pada kesempatan ini saya meminta maaf secara pribadi kepada Bapak Rani Kodim, teman presidium CDOB dan masyarakat gelumbang seandainya kata yang terucap dalam video tersebut membuat tersinggung dan tidak berkenan berbagai pihak,”ucapnya.
Setelah ini, saya akan untuk menemui langsung bapak Rani kodim dan teman presidium secara langsung dengan di jembatani sehabat saya,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, ikwan (33) perekam video mengatakan bahwa video tersebut direkam sekedar untuk di dokumentasi dan tidak ada niat untuk memprovokasi pihak manapun.
“Video hanya dishare ke grup AMB dan setelah dishare saya hapus dari Hp,” ujarnya.
Ikwan sadar video menjadi polemik keesokan harinya setelah acara itu dihubungi salah satu teman,”pungkasnya.
(Ali/Mn)