Bagi mahasiswa maupun orang yang berkecimpung dalam dunia ekonomi dan bisnis tentunya tidak asing dengan istilah ekuitas atau modal. Tentunya bagi seorang pembisnis dan akuntan istilah ini tidak jauh dan juga tidak asing untuk di deketahui dalam bidang mereka. Sebuah perusahaan dapat mengetahui ekuitasnya dengan cara dengan mengurangi kewajiban perusahaan dari total aset perusahaannya.
Kira-kira di dapat dari manakah ekuitas sebuah perusahaan itu? Modal perusahaan itu di dapat dari modal dari pemilik usaha tersebut atau terkadang beberapa perusahaan memiliki investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut untuk membantu penambahan modal pada kegiatan usahanya.
Ekuitas berdasarkan PSAK No.21 ayat 2 Tahun 2007 adalah bagian dari hak pemilik dalam perusahaan yakni selisih antara asset dan kewajiban yang ada dan tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut. Tentunya ekuitas perlu dilakukan sebuah pelaporan keuangan perusahaan yang di susun dalam Laporan Laba Rugi yang nantinya sebagai informasi bagi pihak yang berkepentingan dengan menyediakan informasi riwayat investasi pemiliki dan juga investor lainnya. Maka dari itu sebuah perusahaan biasanya memiliki auditor untuk memeriksa dan juga meneliti anggaran dasar perusahaan, ketentuan hukum Negara yang berlaku untuk menyusun sebuah laporan.
Dalam laporan keuangan terdapat istilah hak minoritas. Apakah hak minoritas dapat diklasifikasikan sebagai ekuitas? Hak minoritas memang memenuhi ekuitas namun hak minoritas tidak sama dengan pemegang saham utama. Namun, disini hak minoritas tidak dapat mengendalikan perusahaan induk maka dari itu hak minoritas tidak dapat dikatakan sebagai ekuitas ataupun kewajiban.
Ada beberapa unsur-unsur ekuitas yang bisa diklasifikasikan ke dalam neraca diantaranya yaitu:
1. Modal disetor
Modal disetor adalah bagian dari modal ditempatkan yang telah disetor penuh oleh pemegang saham termasuk deviden saham yang akan dibagikan. Untuk setiap jenis saham harus ada di dalam neraca.
2. Tambahan modal disetor
Tambahan modal yang disetor atau yang biasa disebut juga (agio saham) yang merupakan selisih lebih dari setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.tambahan. Agio adalah kelebihan nilai jual bersih (proceeds) dari pada nilai nominal (par value), sedangkan disagio adalah sebaliknya
3. Saldo laba
Saldo Laba adalah akumulasi laba yang masih belum dibagikan kepada pemegang saham dari periode ke periode. Laba bersih perusahaan periode berjalan langsung menambahkan saldo laba periode sebelumnya dan berkurangnya apabila ada deviden, Saldo laba memiliki saldo normal kredit
Nah, itu tadi kita sudah memaparkan sedikit gambaran umum tentang ekuitas atau modal. Selanjutnya masuk dalam ekuitas pemegang saham itu sebenarnya apa sih? Ekuitas pemegang saham di dalam perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar unit atau lembar saham. Dalam penjualan saham minimal kita membeli adalah sebanyak 100 lembar saham. Setiap saham adalah aset pribadi pemiliknya dan dapat dilepaskan jika dikehendaki oleh pemiliknya. Dalam sebuah perseroan atau perusahaan besar harus memiliki kelompok saham yang harus mewakili hak kepemilikan dasar. Membahas tentang kelompok saham kira-kira saham itu memiliki jenis apa saja ya?
Jenis-jenis saham:
a. Saham biasa (common stock)
Perseroan atau perusahaan menerbitkan saham biasa (common stock) yang merupakan tanda kepemilikan bagi perusahaan dan kalau perseroan tersebut hanya menerbitkan satu jenis saham biasa saja, maka hak para persero untuk setiap lembar mendapatkan hak yang sama. Perusahaan tidak berjanji untuk membayar mereka namun, jika dalam penjualan saham berhasil maka perusahaan akan membayar deviden kepada pemegang saham.
b. Saham preferen (preferred stock)
merupakan salah satu jenis saham yang dikeluarkan juga oleh perusahaan selain dari saham biasa. Pada saham preferen, perusahaan memberikan hak prioritas untuk mendapatkan deviden terlebih dahulu daripada saham biasa kepada para pemegangnya. Jadi, apabila perusahaan mendapatkan laba atau deviden, maka pemegang saham preferen akan diberikan deviden terlebih dahulu daripada saham biasa.
Biodata Penulis
Finna Dian Safira
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis