Catatan: Syaikh Muhammad Amirullah
wartabianglala.com, Lahat – Baru-baru ini platform media Lahat tengah viral membahas perihal PPS (pantia pemungutan suara) dan PPK ( panitia pemungutan kecamatan ) memakai atau menempa baju lapangan mereka berwarna merah, yang kata nya itu melanggar keputusan KPU nomor 227 tahun 2023, kalo kita lihat keputusan kpu tersebut ter-sahkan pada tanggal 3 april 2023 dan sudah sewajarnya implementasi di lapangan pun tak dapat langsung menuju 100 persen terlaksanakan ibarat saja peraturan ini baru seumur jagung dan tidak menutup kemungkinan memang harus banyak di perbaiki mekanismenya di lapangan,
Namun, sebenarnya yang menarik bukanlah masalah baju atau pun atribut. Karena, bagi saya mau baju apa pun tohh yang dinilai dri penyelenggara pemilu adalah kinerja nya. kalaupun penyelenggara pemilu tersebut ter-afeliasi dengan pihak apa pun harus nya dapat di gugat dengan argumentatif yg lebih konkrit bukan masalah baju, kalaupun warna baju dapat di permasalahkan, maka warna baju yang sekarang di muat dalam peraturan KPU pun rasa nya juga hampir mirip dengan warna kebangsaan parpol lainnya, tapi kenapa itu tidak permasalahkan, Kalaupun juga warna itu dapat menyebabkan masalah bagaimana nasib gedung- gedung perkantoran yang ada di kabupaten lahat ini bukan kah warna nya juga seragam serasi dengan warna salah satu parpol, tapi kenapa kita diam saja?
Ya menarik bukan, bahkan yang lebih konyol lagi anggota kehormatan rakyat yang duduk atas suara rakyat pun katanya akan melakukan Rapat Dengar Pendapat perihal tersebut, bukan tidak boleh tapi rasa nya ini sangat Buang- buang tenaga saja, apakah tidak ada hal yang lebih subtansial dari pada baju. banyak permasalahan di kabupaten lahat yang harus di selesaikan oleh wakil rakyat tersebut seperti contoh kongkrit, kasus lahan warga dengan perusahan- perusahan besar atau kasus pertambangan, dan peretasan kemiskinan di tengah masyarakat kabupaten lahat tapi sepertinya wakil kita tidak mau menggunakan RDP tersebut untuk Menyelesaikan masalah tersebut.
Inilah yang saya bilang wajah politik di kabupaten kita ini, tak pernah substansial membahas kepentingan masyarakat.
Yang ada sibuk malah mengurusin baju yang jauh dari permasalahan lahat terkhusus nya.
Oleh karena itu saya harapkan untuk masayarakat Lahat untuk kritis dalam menilai situasi ini, dan saya doakan juga wakil rakyat cepat dapat kembali ke trah-nya sebagai penyambung lidah rakyat agar fallacy logic yang mereka lakukan sekarang dapat tersadarkan dan kembali ke jalan yang benar. Terima kasih.
Lahat, 11 Mei 2023