wartabianglala.com, Lahat – Akhir – akhir ini banyak persoalan politik dan hukum yang mengemuka, yang tersaji kasat mata di hadapan masyarakat/publik, yang mana kesemua itu menjurus ke arah propaganda, agitasi dan adu domba.
Dapat dilihat di tengah gejolak dan resistensi menjelang perhelatan pemilu 2024, isu tak sedap dan kontra-produktif seakan menjadi konsumsi utama di mata publik, hal mana tentu sangat tidak kita harapkan, sekaligus sangat kita sayangkan.
Sebaiknya adu ide/pikiran, program dan gagasan dari semua calon kontestan pemilu 2024 nanti lebih dikedepankan, baik itu kandidat pilpres, maupun calon anggota legislatif pada pemilu nanti. ‘Kasak kusuk’ guna menghindari persaingan yang sehat dan konstruktif semakin terasa menjelang perhelatan pemilu.
Oleh karenanya, melalui sosialisasi ini dalam tema besar 4 pilar kebangsaan, selaras dengan salah satu sila di dalam pancasila, dimana kita dituntut untuk memegang teguh prinsip persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), artinya apa ? hal ini berarti kita harus bersatu, menghindari politik agitasi/adu domba, yang tentunya dapat memecah belah bangsa serta merusak tatanan kehidupan kebangsaan kita, yang sejatinya merupakan bangsa yang majemuk, bangsa yang arif, yang tumbuh dengan budaya serta kearifan lokal masing – masing daerah.
“Pesan penting yang dapat disampaikan melalui sosialisasi ini, agar kita menghindari atmospehere yang tidak sehat menjelang perhelatan pemilu 2024 nanti. Ada baiknya kita sebagai sebuah bangsa yang besar, bangsa yang majemuk, yang tumbuh dan besar dengan nilai dan prinsip dasar dalam 4 pilar kebangsaan, tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Meli sapaan akrabnya dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Sabtu (29/07/2023) di Lahat.
“Hal demikian berarti, kita jangan mudah terpengaruh dan terprovokasi dengan segala hal yang kontra-produktif serta dekonstruktif menjelang perhelatan pemilu 2024 nanti, baik dalam konteks pilpres dan pileg, mari kita lihat saja dengan hati dan mata yang jernih, mana yang hadir ditengah masyarakat, dan mana yang memang memiliki ide/pemikiran, gagasan serta program yang memang baik dan sudah dapat dirasakan oleh masyarakat,” sambungnya.
Dalam hal ini, ia mengatakan bukan bermaksud lebih jauh untuk berkampanye ataupun mempromosikan pasangan/kandidat tertentu, namun dalam posisi sebagai Anggota MPR RI, dirinya memiliki tugas/mandat mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan, yang secara langsung memiliki tanggung – jawab moriil untuk memberikan edukasi serta pemahaman kepada masyarakat untuk mengambil posisi dan perananan yang konstruktif menjelang perhelatan pemilu 2024 nanti, agar dapat tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sesuai dengan pesan inti dari salah satu pilar dalam pancasila.
“Besar harapan, kontestasi pemilu, atau perhelatan apapun itu, baik dari pemilihan kepala desa, pemilihan kepala daerah, sampai pada pilpres dan pileg nanti ke depannya, tidak menimbulkan pembelahan/polarisasi di masyarakat. Pada intinya, kita sebagai sebuah bangsa harus tetap bersatu dan bersikap dewasa dalam menyikapi sebuah kontestasi demokrasi serta di dalam menerima setiap hasil kontestasi tersebut,” pungkas Meli.