wartabianglala.com, Lahat – Anggota Komi IX DPR-RI dari Fraksi Partai Gerindra, Ir. Hj. Sri Meliyana memjelaskan bahwa langkah pencegahan stunting yang paling utama adalah menikah pada usia ideal. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), usia ideal menikah perempuan minimal 21 tahun, dan 25 tahun untuk laki-laki.
Hal tersebut disampaikan Sri Meliyana saat menggelar Sosialisasi Penurunan Angka Stunting dengan Program Bangga Kencana bersama BKKBN Provinsi Sumsel di Aula Pertemuan Hotel Cendrawasih, Rabu (10/01/2023).
“Masa ibu hamil paling sehat adalah 21 sampai 35 tahun. Karena pada masa itu rahim perempuan sudah kuat dan bisa melahirkan bayi secara sehat,” jelas Sri Meliyana.
Dikatakan Politisi Partai Gerindra ini, KB bukan untuk mencegah kehamilan tetapi lebih tepatnya untuk mengatur jarak kelahiran. Dari itu ada 4 metode dalam program kehamilan seorang perempuan.
“Gunakan metode Jangan Terlalu yang meliputi jangan hamil terlalu muda, jangan terlalu tua, jangan terlalu rapat jaraknya, dan jangan terlalu banyak,” ujarnya lagi.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, Mediheryanto mengatakan dua tahun adalah jarak masa hamil berikutnya. Bahkan idealnya adalah 2 anak lebih sehat.
“Lalu, pada masa 1.000 hari kehidupan, untuk pertumbuhan anak dan gizi adalah paling utama. Sering-sering cek berat badan bayi, kalau semakin hari semakin turun resiko stunting. Bila si bayi obesitas (kelebihan berat badan), baiknya konsultasi ke dokter,” ujarnya.
Dikatakannya, bahwa beberapa aspek perkembangan anak yang harus diasuh, bukan hanya fokus makan, termasuk dari gerakan gerakan latihan anak dengan menggerakan anggota tubuh. Kemampuan komunikasi aktif dan pasif, kemampuan menolong sendiri misal memegang sendok, kemampuan bergaul teman sebaya.
“Jadi ini terkait dengan pola asuh,” tuturnya.
Sosialisasi ini berlangsung interaktif dengan adanya sesi tanya jawab. Acara juga berlangsung semarak dengan adanya pembagian doorprize.