OKU – PT Area Lumut Balai terus mengerahkan tim tanggap bencana kepedulian pasca banjir dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Dalam situasi desa yang masih lumpuh dengan kondisi listrik mati total dan putusnya jaringan komunikasi, tim tanggap bencana PGE telah berhasil membuka jalur utama desa yang terisolir dan mengirim bantuan logistik berupa (sembako, air mineral, alat mandi, dan makanan instan) ke posko bencana Ulu Ogan untuk masyarakat yang terdampak.
Pada Kamis (23/5) dini hari, PGE Area Lumut Balai mendapatkan laporan dari salah satu warga Desa Ulak Lebar atas musibah banjir bandang yang terjadi. Menanggapi laporan ini, PGE Area Lumut Balai langsung mengirimkan personel tim reaksi cepat untuk berkoordinasi dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Ulu Ogan dan langsung mengirimkan alat berat loader untuk penanganan dini terhadap puing-puing material yang terbawa banjir bandang maupun longsor yang menutup akses jalan masuk ke Kecamatan Ulu Ogan.
Langkah ini diambil sebagai respons cepat untuk membuka akses desa yang terisolir dan membantu proses evakuasi serta pemulihan awal. Bantuan ini berlanjut secara intensif. Hingga hari ke-5 pasca bencana, Senin (27/5), Tim khusus gabungan tanggap bencana PGE Area Lumut Balai terus terjun ke titik bencana dengan membawa tambahan alat berat berupa excavator & dump truck untuk membersihkan puing-puing material yang sulit dijangkau oleh loader.
PGE juga aktif berkoordinasi dengan Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu melalui Muspika Ulu Ogan untuk mendirikan posko bencana yang menyediakan kebutuhan darurat dan sarana komunikasi bagi masyarakat terdampak. Selain bantuan material, Febriardy, Pjs.
General Manager (GM) PGE Area Lumut Balai, menyampaikan keprihatinannya terhadap bencana yang menimpa masyarakat Ulu Ogan dan sekitarnya.
“Kami sangat prihatin terhadap musibah banjir dan longsor yang dialami oleh saudara-saudara kita. Bantuan dari PGE Area Lumut Balai ini merupakan wujud nyata rasa empati kami untuk membantu meringankan beban mereka yang menjadi korban musibah ini,” ujar Febri.
Febri juga menegaskan komitmen PGE Area Lumut Balai untuk terus mendukung dan membantu masyarakat sekitar, terutama dalam menghadapi situasi darurat akibat bencana alam.
“Kami akan terus memberikan dukungan nyata kepada masyarakat sekitar, baik dalam upaya pemulihan pasca-bencana maupun melalui program-program kemitraan yang berkelanjutan. PGE Area Lumut Balai akan selalu berkomitmen berada di samping masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik,” tambah Febri.
Ryan Dwi Gustriandha selaku Koordinator Tim Tanggap Bencana PGE menyatakan bahwa sejak awal bencana terjadi PGE langsung intens berkoordinasi dengan Camat Ulu Ogan sebagai ketua Tim Penanggulangan Bencana.
Ryan menambahkan, melalui inisiatif ini, PGE Area Lumut Balai terus berupaya memberikan kontribusi sosial positif yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar dan turut berperan aktif dalam menjaga kebersamaan serta solidaritas di tengah tantangan bencana alam.
“Kami percaya bahwa dengan semangat gotong royong dan saling membantu, kita bisa melewati masa-masa sulit ini bersama-sama memulihkan dampak musibah ini,” tutup Ryan.
Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi.
Saat ini PGE mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan 1 Wilayah Kerja Penugasan dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW, di mana 672,5 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama.
Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060.
PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 16 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai tahun 2023 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.
(Ali/Rilis)