Muara Enim – Kerajinan Pandai Besi Pisau, berupa kuduk semnde kini sudah bersertifikasi oleh kementerian hukum dan ham (Kemenkumham) RI, Hal ini atas dedikasi Camat Semende Darat Laut, Hasbullah Yusuf SH MM, yang melihat kekayaan intelektual kumenal pengetahuan tradisional. Diketahui pada saat penyerahan sertifikat kuduk semende darin kemenkumham RI kepada Camat SDL di The Melio Hotel Muara Enim, Rabu (3/7/2024).
Saat di Bincangi awak media, Camat SDL Hasbullah Yusuf SH MM menceritakan proses sertifikat Kuduk tersebut, setelah ditugaskan beberapa hari di Kecanatan SDL, dia melihat sebuah kekayaan intelektual, berupa kerajinan pembuatan kuduk di Desa Penyandingan.
Kemudian potensi ini di pamerkan di aryaduta hotel.palrmbang, atas masukan dan saran dari Balitbang Kabupatrn Muaraenim, disuport oleh bupati dan sekda setempat.
Hasbullah memaparkan, Salah satu potensi yang ada di semende darat laut yang merupakan cirikhas berupa pisau atau kuduk, berhasil mendapat sertifikat dari kemenkumham. Kuduk ini memang kerajinan pandai besi yang sudah turun temurun, kuhususnya di desa penyamdingan, kecamatan SDL Kabupaten Muara Enim.
“Sebagai putera asli semende, saya berusaha menghak patenkan, khazanah budaya yang ada di daerah kita ini, supaya orang lain tidak mencuri karya anak semende, dan alhamdulillah atas kerjasama pemerintah desa penyandingan, kecamatan SDL, balitbangda Muaraenim di suport dan di dukung oleh bupati dan sekda, kuduk semende kini diakui dan tercatat sebagai kekayaan intelektual kumenal pengetahuan tradisional oleh kemenkumham RI. Yang diserahkan dari kemenkumham RI hari ini,” ungkap Hasbullah.
Untuk diketahui,, sejarah kuduk semende sebagai berikit. Seorang petani bernama basir ini yg bermukim di ataran air pandak ,disini dia merasakan butuhnya pisau atau parang untuk alat bertani jadi timbulah pemikiran ingin membuat alat yaitu pisau untuk kebutuhan sendiri.
Setelah ia mencobanya akhirnya jadilah pisau tersebut dengan itu dia mengajak dua orang rekannya untuk kerja sama, Setelah itu terdengarlah oleh tetangga lainya akhirnya tetangga minta bantu untuk di buatkan pisau atau parang
Setelah itu berkembang banyak masyarakat yg mengikuti jejak mereka hingga sampai saat ini sudah banyak memakai alat modern.
Dengan akal atau pemikiran membuatlah alat sederhana yg mana alat tersebut seperti,, parun, godam,(palu besar )pemacal(pembela besi) kikir unutk merapikan mata pisau, membuat alat tiup api namanya PUPUTAN
Sehingga seiring dengan waktu di jadikanlah sebagai mata pencaharian oleh mereka dan bermacam pisau yg di inginkan kunsumen sesuai selera saat ini bisa di buat oleh masyarakat kami yg bekerja sebagai pandai besi
Dan yang membedakan antara KUDUK SEMENDE dengan kuduk asal daerah lainnya adalah:
1. Gagang kuduk semende agak bundar
2. Lilitan utas rapat, dan memenuhi seluruh sarung kuduk.
3. Rangka kaitan untuk ikat pinggang agak panjang
4. Sepuhan mata pisau lebih kelihatan
5. Plitur pada gagang dan sarung agak tebal
6. Ukiran bersiri khas bunga pakis.
(Ali/M Fiz).