Oleh Supelman, Ketua PD IWO Lahat
Lahat sedang berada di ambang sejarah. Hari yang telah dinanti-nantikan akan segera tiba, 27 November mendatang, ketika rakyat Kabupaten Lahat menentukan arah masa depan mereka melalui Pilkada. Suasana kian memanas, jalanan penuh dengan spanduk, baliho, hingga obrolan di warung kopi yang tiada lain membahas siapa yang paling layak memimpin. Di tengah euforia demokrasi ini, wartawan memikul tanggung jawab maha berat: menjadi penuntun dalam rimba informasi.
Dalam gelombang hiruk-pikuk politik ini, wartawan tidak sekadar pelapor, tetapi penjaga nalar publik. Melalui pena mereka, berita diurai menjadi jembatan antara kandidat dan rakyat. Dengan jiwa sastrawan yang sarat kejujuran, wartawan mencatat setiap langkah kandidat tanpa keberpihakan. Kita semua tahu, berita yang salah arah bisa menjadi bahan bakar fitnah, tapi berita yang jujur adalah api penerang.
Di era digital, di mana kabar burung lebih cepat tersebar dibanding fakta, wartawan dituntut menjadi pilar keseimbangan. Wartawan adalah penjaga gawang demokrasi yang memastikan setiap keputusan rakyat berlandaskan informasi, bukan manipulasi. Tugas ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan hati. Dalam Pilkada ini, wartawan Lahat tidak hanya dituntut menyampaikan fakta, tetapi juga menjaga etika agar api demokrasi tetap menyala, bukan menjadi bara permusuhan.
Sebagai Ketua PD IWO Lahat, saya ingin mengingatkan bahwa profesi wartawan memiliki peranan yang amat strategis. Kami berdiri di tengah pusaran kekuasaan dan kepentingan, tetapi hati kami harus tetap teguh pada suara rakyat. Kami bukan pemandu sorak politik, melainkan penjaga keadilan melalui pena.
Pilkada bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi tentang bagaimana kita, sebagai masyarakat, menjaga demokrasi tetap sehat. Wartawan adalah teman seperjalanan rakyat dalam perjuangan ini, memastikan bahwa apa yang tercatat hari ini akan dikenang sebagai sejarah yang bermartabat.
Mari kita, sebagai wartawan, menjadi cahaya di tengah kegelapan informasi. Kita perkuat komitmen untuk menjadikan Pilkada Lahat bukan sekadar pesta demokrasi, tetapi juga refleksi kedewasaan masyarakat. Sebab, pada akhirnya, siapa pun yang terpilih adalah hasil dari kejujuran, kerja keras, dan doa semua pihak, termasuk para pewarta.