wartabianglala.com, Lahat – Pada tanggal 18 November 1912, sejarah mencatat sebuah peristiwa besar yang menjadi titik awal kebangkitan Islam modern di Indonesia. Di Kampung Kauman, Yogyakarta, K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam yang bertujuan untuk membawa umat Islam Indonesia ke arah kemajuan dan pencerahan sesuai ajaran Al-Qur’an dan sunnah.
Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
K.H. Ahmad Dahlan, seorang ulama visioner dan reformis, lahir dengan nama Muhammad Darwis pada tahun 1868. Ia menyaksikan berbagai tantangan yang dihadapi umat Islam di masa itu, termasuk praktik keagamaan yang cenderung stagnan dan kurangnya pendidikan formal yang modern. Terinspirasi oleh gerakan pembaruan Islam dari Timur Tengah, seperti ide-ide Muhammad Abduh dan Jamaluddin Al-Afghani, Ahmad Dahlan bertekad untuk membangun organisasi yang memadukan semangat keislaman dengan pendekatan ilmiah dan rasional.
Tujuan dan Visi Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan dengan tujuan utama memperbaharui cara umat Islam memahami dan mengamalkan agama mereka. Organisasi ini berfokus pada:
1. Pendidikan: Mendirikan sekolah-sekolah modern yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum.
2. Kesehatan: Menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat melalui rumah sakit dan klinik.
3. Sosial: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi dan aktivitas sosial.
4. Dakwah: Menyebarkan ajaran Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan sunnah secara logis dan moderat.
Peran Muhammadiyah dalam Perjuangan Bangsa
Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para tokoh Muhammadiyah, seperti Ki Bagus Hadikusumo, berperan aktif dalam sidang-sidang penting yang melahirkan dasar negara.
Jejak Langgeng Muhammadiyah
Kini, lebih dari satu abad setelah didirikan, Muhammadiyah telah menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, dengan ribuan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan panti asuhan di seluruh negeri. Warisan K.H. Ahmad Dahlan terus hidup melalui upaya Muhammadiyah untuk menciptakan masyarakat Islam yang berkemajuan.
Muhammadiyah adalah bukti nyata bahwa Islam dapat menjadi kekuatan untuk transformasi sosial, budaya, dan intelektual. Tanggal 18 November 1912 menjadi tonggak penting dalam sejarah umat Islam Indonesia, mengingatkan kita pada pentingnya visi dan tindakan untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.