Opini: Hendri Supriyadi (Ketua LSM Lestari)
Lahat – Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Lahat di bawah kepemimpinan Bupati Bursah Zarnubi dan Wakil Bupati Widia Ningsih atas langkah awal mereka dalam merealisasikan janji untuk mengembalikan jalur pusat Kota Lahat dari satu jalur kembali menjadi dua jalur.
Kita masih mengingat bahwa pada masa kepemimpinan Bupati Saifudin Aswari Rivai, Jalan Mayor Ruslan terdiri dari dua jalur yang dipisahkan oleh jalur hijau (green lane), berisi tanaman-tanaman sebagai penyeimbang ekologi pusat kota. Namun, setelah kepemimpinan beliau, jalur tersebut diubah menjadi satu jalur dengan menghilangkan green lane. Kebijakan ini sempat menuai pro dan kontra, di mana LSM Lestari memberikan peringatan keras berupa “kartu kuning” sebagai bentuk penolakan terhadap penghapusan jalur hijau tersebut.
Kini, di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati yang baru, keputusan untuk mengembalikan satu jalur menjadi dua jalur memberikan angin segar bagi masyarakat Lahat. Dalam konteks Menata Kota, Membangun Desa, kami sebagai bagian dari masyarakat Kabupaten Lahat memberikan beberapa saran untuk keberlanjutan pembangunan yang tetap berwawasan lingkungan.
Menata Kota
1. Mengembalikan jalur hijau (green lane) di sepanjang Jalan Mayor Ruslan, sebagaimana yang pernah ada di masa kepemimpinan Bupati Saifudin Aswari Rivai, dengan tetap memperhatikan tata lanskap kota.
2. Memaksimalkan fungsi Taman Kota Simpang Tiga Jalan Mayor Ruslan sebagai salah satu paru-paru perkotaan.
3. Mengoptimalkan fungsi Hutan Kota Taman Ribang Kemambang sebagai paru-paru kota dan taman rekreasi kebanggaan masyarakat Lahat, sebagaimana di masa kepemimpinan Bupati Saifudin Aswari Rivai.
4. Menghidupkan kembali Gerakan Car Free Day sebagai upaya mengurangi emisi kendaraan bermotor dan menciptakan ruang publik yang sehat.
5. Memperbanyak area hijau dan jalur hijau di Kota Lahat dengan tetap memperhatikan tata lanskap yang memungkinkan.
6. Menggalakkan Gerakan Penanaman Pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
7. Menjadi pelopor dalam mengurangi penggunaan sampah plastik, dengan mengganti kemasan plastik dalam setiap acara/kegiatan/rapat pemerintahan Kabupaten Lahat.
Membangun Desa
1. Menghidupkan kembali Lubuk Larangan, sebuah kearifan lokal yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan sebagai upaya pelestarian ekosistem sungai.
2. Melakukan upaya pencegahan dan pemulihan di sektor hulu dengan penanaman pohon pada area resapan air, untuk mengurangi risiko banjir di sektor hilir.
Harapan besar kami sebagai bagian dari masyarakat Kabupaten Lahat kami gantungkan di pundak para pemimpin kami. Dengan pengalaman dan wawasan luas yang dimiliki Bupati Bursah Zarnubi serta semangat tinggi dari Wakil Bupati Widia Ningsih, kami percaya bahwa kolaborasi kepemimpinan ini dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi Kabupaten Lahat.
Kami juga berharap bahwa pembangunan yang dilakukan tidak meninggalkan warisan positif (legacy) dari para pemimpin terdahulu, melainkan menjadi refleksi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dalam Menata Kota, Membangun Desa.