wartabianglala.com, Indralaya—-Bulan Ramadan biasanya identik dengan berkurangnya aktivitas di siang hari, namun, pemandangan di depan Universitas Sriwijaya (Unsri) Indralaya pada Selasa 11 Maret 2025 justru sebaliknya. Menjelang waktu berbuka kawasan ini berubah menjadi pusat berburu takjil dengan puluhan pedagang yang berjejer menawarkan berbagai jenis makanan dan minuman. Pembeli yang mayoritas mahasiswa memenuhi area tersebut, menciptakan keramaian yang tak jauh berbeda dari hari biasa.
Antusiasme masyarakat dalam berburu takjil memberikan keuntungan bagi para pedagang, Mahyudi salah satu penjual sempol dan gorengan. Mengaku mengalami peningkatan omzet yang cukup lumayan dari biasanya selama bulan puasa.
“Kalau dibanding hari biasa, omzet di bulan puasa ini lebih banyak, tentu karena pembeli juga ramai buat beli takjil. “Alhamdulillah cukup meningkat,” ujarnya.
Namun, tidak semua pedagang mengalami hal serupa. Yono, penjual pentol bakso kuah yang juga berjualan di depan Unsri selama Ramadan, justru merasa omzetnya lebih rendah dibanding hari biasa.
“Kalau saya justru turun, karena pembelinya tetap mahasiswa itu-itu juga. Apalagi banyak juga pedagang yang jualan pentol, jadi pembelinya terbagi,” jelasnya.
Meski demikian, baik Mahyudi maupun Yono tetap bersyukur dengan rezeki yang mereka dapatkan, mereka mengakui bahwa persaingan antar pedagang menjadi tantangan tersendiri. Terutama karena banyaknya penjual yang menawarkan menu serupa.
Selain itu, cuaca juga menjadi kendala lain bagi para pedagang, musim hujan yang masih berlangsung kerap mengganggu aktivitas jual beli.
“Kadang lagi ramai-ramainya pembeli, tiba-tiba hujan deras. Itu bikin suasana makin ricuh,” kata Yono.
Di sisi lain bagi para pembeli, banyaknya pilihan makanan di depan Unsri menjadi daya tarik utama. Randy, salah satu mahasiswa yang hampir setiap hari membeli takjil di sana, mengaku senang dengan variasi menu yang tersedia.
“Relatif bervariasi sih, jadi kami tidak sulit mencari takjil yang kami inginkan,” ujarnya.
Namun, tidak semua pembeli merasa nyaman dengan suasana yang padat, Jasmine, mahasiswa lain yang juga sering membeli takjil di lokasi tersebut. Mengaku kurang nyaman karena keramaian yang berlebihan.
“Jujur agak kurang nyaman. Selain bikin panas, saya juga khawatir kalau ada copet,” katanya.
Baik Randy maupun Jasmine sepakat bahwa penataan pedagang bisa lebih diperhatikan agar suasana lebih tertib,
“Mungkin kalau bisa agak diperluas area jualannya supaya tidak terlalu berdesakan,” harap Randy.
Sementara itu, aktivitas jual beli di depan Unsri diperkirakan akan terus ramai hingga menjelang akhir Ramadan, para pedagang dan pembeli tetap beradaptasi dengan kondisi yang ada.Menjadikan area ini sebagai salah satu pusat takjil favorit di Indralaya.
Penulis: Andien Ria Restu Cholik
Mahasiswi UNSRI Jurusan Ilkom