wartabianglala.com, Lahat – Malam masih pekat ketika kobaran api tiba-tiba menerangi langit Desa Karang Anyar, Kecamatan Bandar Agung, Kabupaten Lahat. Waktu menunjukkan pukul 02.10 WIB ketika Ranti, seorang warga setempat, melihat nyala api menjalar cepat dari salah satu rumah. Panik, ia segera membangunkan warga dan melaporkan kejadian itu kepada petugas pemadam kebakaran. Kamis (27/03/2025).
Tak lama berselang, sirene mobil pemadam meraung di keheningan malam. Tiga unit armada pemadam kebakaran, dua tangki suplai, serta puluhan personel dari berbagai instansi dikerahkan ke lokasi. Di antara mereka, 40 personel Damkar bekerja bahu-membahu bersama enam personel BPBD, tiga anggota TNI, lima petugas PLN, enam personel Satpol PP, serta satu anggota kepolisian.
Api diduga berasal dari korsleting listrik yang dengan cepat menjalar ke dua rumah milik warga, menghanguskan seluruh bangunan. Rumah milik Parudin, seorang wiraswasta berusia 40 tahun, dan Sarif, buruh berusia 70 tahun, ludes dilahap api. Sementara itu, rumah milik Yayot (54), seorang pekerja swasta, mengalami kerusakan ringan.
Petugas pemadam tiba di lokasi empat menit setelah laporan pertama masuk, tepatnya pada pukul 02.14 WIB. Mereka bergerak cepat, berusaha menjinakkan api yang terus membesar. Butuh waktu lebih dari dua jam hingga akhirnya kobaran api berhasil dikendalikan pada pukul 04.23 WIB. Seluruh personel baru kembali ke posko sekitar pukul 04.51 WIB, memastikan bahwa tidak ada bara yang tersisa dan situasi benar-benar aman.
Plt. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Lahat, Muhammad Jonliadi, SE, mengungkapkan bahwa kejadian ini sudah tertangani dengan baik.
“Kami mengerahkan seluruh kekuatan yang ada untuk memastikan api tidak merambat ke rumah warga lainnya. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, dua rumah warga habis terbakar, dan satu rumah mengalami kerusakan ringan. Total kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, khususnya yang disebabkan oleh korsleting listrik.
“Kami mengingatkan warga untuk rutin memeriksa instalasi listrik di rumah masing-masing. Pastikan kabel dalam kondisi baik, jangan membebani stop kontak dengan terlalu banyak alat elektronik, dan segera laporkan jika ada indikasi korsleting. Kesadaran ini sangat penting agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
Hingga pagi menjelang, puing-puing rumah yang telah menjadi arang masih mengepulkan asap tipis. Warga bergotong royong membersihkan sisa kebakaran, mencoba menguatkan hati di tengah musibah yang menimpa.