“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.” Kutipan Bung Karno itu kerap menggaung saat kita mengenang para pejuang masa lalu. Namun hari ini, kita dihadapkan pada tantangan berbeda—bukan lagi tentang mengusir penjajah, tapi bagaimana menciptakan perubahan yang bermakna di tengah arus zaman yang cepat dan kadang membingungkan. Di sinilah peran pemuda kembali diuji: apakah mereka akan sekadar menjadi penonton, atau justru tampil sebagai aktor perubahan?
Kabupaten Lahat tidak kekurangan anak muda yang berpikir jauh ke depan. Di balik sederet program, kegiatan sosial, diskusi intelektual, hingga pergerakan akar rumput, kita melihat sosok-sosok muda yang menunjukkan nyala api kepemimpinan. Mereka tidak sekadar hadir di ruang-ruang publik, tetapi juga menawarkan visi dan aksi yang menyentuh langsung denyut kehidupan masyarakat.
Tim wartabianglala.com, sebagai media lokal yang berfokus pada dinamika sosial dan potensi daerah, telah menghimpun sederet nama pemuda yang diyakini memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin masa depan Lahat. Penghimpunan ini bukan hasil asal tunjuk atau populer semata, melainkan melalui pengamatan, wawancara, jejak rekam di komunitas, dan keterlibatan mereka dalam isu-isu publik yang berdampak nyata.
“The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams,” (Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpinya) kata Eleanor Roosevelt. Maka, ketika Pemerintah Kabupaten Lahat suatu saat membuka wacana penempatan pemuda dalam posisi strategis pemerintahan, maka daftar nama yang dihimpun ini layak menjadi rujukan. Mereka bukan hanya bermimpi untuk perubahan—mereka sudah melangkah untuk mewujudkannya.
Berikut nama-nama pemuda potensial yang dihimpun tim wartabianglala.com:
1. Rahmat Thamrin
– Dari Gerakan Sosial, Aksi Lapangan, hingga Inovasi Lingkungan
Di tengah derasnya arus digital dan tantangan sosial yang semakin kompleks, Kabupaten Lahat patut bersyukur memiliki sosok seperti Rahmat Thamrin. Pria kelahiran Lahat, 19 Maret 1986 ini bukan sekadar pemuda biasa. Ia adalah gambaran nyata dari generasi yang tak hanya bermimpi tentang perubahan, tetapi benar-benar menapakinya dengan langkah-langkah konkret.
Latar belakangnya sederhana—anak keenam dari sembilan bersaudara, tumbuh di tengah semangat kemandirian dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh orang tuanya, yang menyematkan gelar Sutan Marajo kepadanya. Kini, bersama istri tercinta, Pusrita, dan ketiga putranya, ia tinggal di Perum Bumi Srikaton, Pagar Agung, Lahat. Meski usianya telah memasuki 39 tahun, semangatnya tetap muda. Ia terus melanjutkan pendidikan di Universitas Siber Muhammadiyah dan aktif dalam berbagai bidang kehidupan.
Rahmat bukan hanya aktif—ia adalah motor penggerak.
Sebagai Wakil Sekretaris Pemuda Muhammadiyah sejak 2015, ia telah turut menginisiasi berbagai kegiatan sosial dan edukatif. Di bidang kebencanaan, ia memimpin MDMC Lahat—organisasi tanggap darurat Muhammadiyah—dalam aksi nyata seperti relokasi banjir Mulak Sebingkai (2020), penanganan kebakaran di Pasar Bawah (2022), hingga evakuasi banjir Kecamatan Lahat (2023). Tak hanya itu, Rahmat juga memimpin Klub PanahMu, sebuah komunitas panahan yang menyalurkan bakat dan membina karakter anak muda melalui olahraga sunnah.
Inovasi dan dampak nyata menjadi ciri khasnya.
Ia adalah penggagas program tanaman buah di jalan umum Kabupaten Lahat (2025) dan becak listrik ramah lingkungan—dua inisiatif yang bukan hanya kreatif, tapi juga mencerminkan keberpihakannya pada masa depan yang berkelanjutan. Ditambah prestasinya di bidang olahraga panahan yang menasional, Rahmat adalah contoh bagaimana seorang pemuda bisa menyeimbangkan peran sosial, spiritual, dan intelektual.
Namun, satu sisi penting yang tak boleh dilupakan: Rahmat Thamrin adalah seorang aktivis dan orator ulung.
Ia kerap berdiri paling depan dalam berbagai aksi demonstrasi di Kabupaten Lahat, menyuarakan aspirasi rakyat, terutama dalam isu-isu sosial, lingkungan, dan kebijakan publik. Suaranya lantang namun tertata, pesannya tajam namun tetap santun—membuatnya dihormati baik kawan maupun lawan. Bagi Rahmat, turun ke jalan bukan sekadar aksi, tetapi bentuk cinta pada keadilan dan keberpihakan kepada rakyat kecil.
Keaktifannya di berbagai lembaga seperti Lazismu, Forum Lingkar Pena, IKPM, GMML, hingga KNPI Karateker, menunjukkan bahwa Rahmat tidak hanya aktif di permukaan, melainkan juga di jantung komunitas. Ia memahami denyut kehidupan masyarakat, dan lebih dari itu, ia mengambil bagian di dalamnya.
“Menjadi pemuda bukan soal usia, tapi tentang keberanian mengambil peran dan bertanggung jawab atas masa depan daerah kita,”
ujar Rahmat saat ditanya tentang makna kepemudaan.
Cita-citanya pun tak muluk-muluk: membangun Lahat dengan melibatkan pemuda secara strategis dalam bidang sosial, ekonomi kreatif, dan lingkungan. Ia percaya, bahwa ketika pemuda bersatu dan bergerak, Lahat bisa menjadi daerah yang lebih maju dan mandiri.
Pengakuan atas kiprahnya datang dari berbagai pihak. Ketua PDM Lahat, H. Ahmad Muttaqin, M.Simenyampaikan:
“Rahmat Thamrin adalah pemuda Muhammadiyah yang pantas mendapatkan apresiasi. Ia ulet, terampil, religius, dan inovatif. Semoga Lahat melahirkan lebih banyak pemuda seperti dirinya.”
Senada dengan itu, Ketua Aisyiyah Kabupaten Lahat, dr. Laila Cholik, menambahkan:
“Sosok Rahmat Thamrin adalah mubaligh muda yang terus bergerak di lapangan dengan seragam MDMC. Ia tidak hanya tangguh dalam aksi, tapi juga fasih mengurus Aisyiyah Mart dengan penuh tanggung jawab. Geraknya senyap namun berdampak, dan kehadirannya sangat terasa bagi kami para ibu Aisyiyah.”
Melalui semangat, kerja nyata, keberanian bersuara, dan visi jangka panjang, Rahmat Thamrin menunjukkan bahwa masa depan Lahat ada dalam genggaman pemuda yang tidak hanya berpikir, tetapi juga bertindak. Dialah wajah pemuda yang siap memimpin, bukan esok hari, tetapi dari hari ini.
2. Oktaria Saputra
– Aktivis Nasional, Cendekia Muda, dan Kader Pemimpin Masa Depan
Dalam pusaran dinamika nasional yang terus bergerak, Kabupaten Lahat tak kekurangan pemuda berprestasi yang tak hanya membawa harum nama daerah, tapi juga aktif membentuk arah masa depan bangsa. Salah satunya adalah Oktaria Saputra, S.E., sosok muda yang mengabdikan sebagian besar waktunya untuk belajar, bergerak, dan mengabdi.
Lahir di Lahat pada 29 Oktober 1994, Oktaria saat ini tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana semester akhir di IPB University, salah satu kampus pertanian terbaik di Asia Tenggara. Namun, kiprahnya tak terbatas di bangku akademik. Ia adalah aktivis nasional dengan segudang pengalaman organisasi yang menjadi bukti komitmennya pada pergerakan pemuda dan kemajuan bangsa.
Dari Senat Kampus hingga PB HMI, jejak kepemimpinan Oktaria konsisten dan terarah.
Ia memulai langkahnya di STIE Serelo Lahat, menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa (2018–2019)dan kemudian Majelis Penasehat (2019–2020). Ia juga pernah memimpin PIK-M Serelo serta menjadi salah satu pendiri HMI Cabang Persiapan Lahat. Dari sinilah langkahnya merambah kancah nasional, menjabat Ketua Umum HMI Cabang Pagar Alam (2020–2021), lalu berturut-turut menjadi Wakil Bendahara Umum PB HMI (2021–2022) dan Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI selama dua periode berturut-turut (2022–2026)—sebuah capaian langka yang mencerminkan kepercayaan dan kredibilitasnya.
Tak hanya di HMI, Oktaria juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP PGNR (2024–2026) serta Ketua Bidang Politik & Hubungan Internasional DPP Talenta Muda (2025–2027). Ia dikenal sebagai pemuda yang memiliki jejaring luas, pemikiran yang tajam, dan komunikasi yang strategis.
Konsisten dalam pengembangan diri, Oktaria menempuh banyak pelatihan prestisius:
- Senior Course HMI Cabang Lubuk Linggau (2020)
- Advanced Training (LKIII) HMI BADKO JABAR (2022)
- Executive Education Program For Young Political Leaders Batch 9, Golkar Institute (2022)
- Sekolah Kepemimpinan Politik Bangsa (SKPB) XI, Akbar Tandjung Institute
Pengakuan atas potensinya juga datang dari lembaga negara.
Ia terdaftar sebagai Kader Penggiat P4GN BNN RI serta Kader Pemimpin Muda Nasional Kemenpora RI Angkatan III. Tak hanya itu, ia juga memimpin sebagai Ketua Relawan Milenial Muda BURSAH–WIDIA, menunjukkan keberaniannya berperan dalam dinamika politik lokal dengan semangat kepemudaan.
Oktaria tak hanya bicara dan bergerak—ia juga menulis.
Pada November 2024, ia menerbitkan buku berjudul “Membaca Kembali Indonesia” (Haura Utama, ISBN: 978-634-208-040-5), sebuah refleksi kritis tentang kondisi bangsa dan arah perubahan yang dibutuhkan. Karyanya juga menembus jurnal internasional, dengan tulisan berjudul:
“Training, Motivation, Leadership, and Competency Effects on Employee Performance with Job Satisfaction as a Mediating Variable”
(E-ISSN: 2807-8691), sebuah riset yang menunjukkan kedalaman akademik dan komitmennya pada peningkatan kualitas SDM.
Oktaria adalah representasi pemuda intelektual, progresif, dan berintegritas.
Dengan pengalaman organisasi yang matang, wawasan nasionalisme yang kuat, dan semangat untuk terus belajar, ia layak menjadi bagian dari generasi baru pemimpin Kabupaten Lahat. Pemimpin yang tak hanya mewakili suara anak muda, tapi juga siap membangun peradaban baru yang berbasis ilmu, integritas, dan keberpihakan kepada masyarakat.
3. Ivan Charlie
– Anak Talang Galier yang Berdiri untuk Tanjung Sakti
Di balik dinginnya kabut pagi di perbukitan Tanjung Sakti, terdapat sebuah talang bernama Galier, tempat cerita masa kecil dan perjuangan hidup bermula. Dari sanalah Ivan Charlie, atau akrab disapa Ivan Galier, mengakar. Galier bukan sekadar nama talang—ia adalah identitas, simbol kecintaan pada tanah leluhur, dan titik pijak untuk membela apa yang diyakini.
Lahir di Tanjung Sakti pada 8 Agustus 1981, Ivan tumbuh di tengah keluarga sederhana yang sarat nilai-nilai pendidikan dan kerja keras. Ayahnya, Bapak Dahlan, S.Pd., adalah pensiunan guru, dan ibunya, Ibu Risdawati, adalah sosok ibu tangguh yang mendampinginya dari kecil. Masa kecil Ivan dihabiskan di tengah perkebunan kopi dan sawah keluarga, menyatu dengan alam, dan menanamkan cinta yang mendalam terhadap tanah kelahirannya.
Ivan menempuh pendidikan tinggi di Bandung, kota yang membuka cakrawala dan mempertemukannya dengan semangat aktivisme. Di bangku kuliah, ia aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), senat kampus, serta organisasi pecinta alam. Dari organisasi-organisasi itulah Ivan tumbuh menjadi pribadi yang berpikir kritis, cinta lingkungan, dan peka terhadap persoalan masyarakat akar rumput.
Sekembalinya ke Lahat, ia tak berhenti bergerak. Ivan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Lahat Rafting, mempromosikan potensi alam Lahat sebagai destinasi arung jeram yang berkelas. Ia juga terlibat dalam KNPI, menunjukkan komitmennya untuk membina generasi muda dan membangun Lahat dari sisi kepemudaan.
Namun, panggilan jiwanya yang paling kuat datang dari tanah kelahiran—Tanjung Sakti. Dalam beberapa tahun terakhir, Ivan menjadi salah satu penggerak utama Aliansi Masyarakat Peduli Tanjung Sakti (AMALI TASTI). Ia vokal dan konsisten menyuarakan keresahan masyarakat atas rencana eksploitasi geothermal di wilayah tersebut. Bagi Ivan, tanah Galier dan sekitarnya bukan sekadar sumber daya, tapi ruang hidup masyarakat adat, kebun kopi yang diwariskan turun-temurun, serta sawah yang menjadi nadi kehidupan.
“Saya bukan menolak kemajuan, tapi menolak ketimpangan dan kehancuran atas nama kemajuan,” ujarnya dalam sebuah diskusi publik yang dihadiri berbagai kalangan.
Di tengah arus deras pembangunan yang kadang melupakan masyarakat pinggiran, Ivan hadir sebagai suara dari hulu—suara rakyat kebun kopi, suara petani sawah, dan suara anak-anak talang yang ingin tumbuh tanpa kehilangan kampung halaman.
Ivan Charlie, si anak Galier, bukan sekadar aktivis. Ia adalah potret pemimpin yang tumbuh dari akar, menyatu dengan tanah, dan berdiri demi menjaga warisan alam dan budaya.
4. Edo Hendra Kusuma
– Gen Z Profesional dengan Arah Visioner
Di tengah gelombang perubahan zaman yang begitu cepat, hadir sosok pemuda Lahat yang menunjukkan bahwa generasi muda tak sekadar pengikut arus, tetapi juga pencipta gelombang. Edo Hendra Kusuma, putera asli Kabupaten Lahat kelahiran tahun 1996, adalah representasi dari generasi Z yang tidak hanya adaptif terhadap perubahan, tapi juga mampu menavigasi masa depan dengan visi dan kerja nyata.
Sejak masa kuliah, Edo telah aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan tingkat nasional. Ia bukan hanya anggota, tetapi juga pemimpin dan pemikir. Rekam jejaknya mencakup kiprah sebagai pimpinan dan anggota asosiasi profesional bergengsi, seperti PERJAKBI (Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia), ASPEBINDO (Asosiasi Pemasok Energi, Mineral dan Batu Bara Indonesia), HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), dan Kumpulan Pialang Syariah Muda Indonesia.
Kiprahnya tak berhenti di dunia organisasi. Edo juga membuktikan kemampuannya di sektor profesional. Ia pernah menempati posisi strategis di beberapa perusahaan nasional, menjadikannya sebagai sosok muda yang matang secara pengalaman, baik dalam manajerial maupun komunikasi lintas sektor.
Dalam setiap langkahnya, Edo menjunjung tinggi prinsip hidup yang menjadi motonya:
“Beat fear with hope, beat cynicism with hard work.”
Kutipan yang mencerminkan bahwa ia bukan hanya optimis, tetapi juga pekerja keras yang menjadikan harapan sebagai bahan bakar perjuangan, dan kerja nyata sebagai senjata menghadapi skeptisisme.
Sosok Edo menjadi bukti bahwa pemimpin masa depan tidak harus lahir dari panggung besar. Ia bisa muncul dari ruang-ruang kerja senyap, dari ruang diskusi antarprofesi, dari meja kerja penuh angka dan strategi. Tapi yang paling penting, ia tetap membawa identitas dan cinta terhadap tanah kelahirannya—Kabupaten Lahat.
Edo Hendra Kusuma, anak muda Lahat dengan napas nasional dan arah visioner.
5. Bambang Harianto
– Aktivis Lingkungan dan Pejuang Aspirasi Rakyat
Di tengah gempuran pembangunan yang kadang menggerus ruang hidup rakyat kecil, berdiri sosok pemuda Lahat yang tak gentar bersuara: Bambang Harianto, lahir tahun 1990, adalah representasi dari aktivis kontrol sosial yang konsisten dan berani. Meski tergolong muda, namun kedewasaan sikap dan ketajaman pikirannya menjadikan ia salah satu aktor penting dalam dinamika pergerakan sosial di Kabupaten Lahat.
Berangkat dari dunia LSM dan aktivisme kontrol sosial, Bambang telah lama menjadi garda terdepan dalam mengawal berbagai kebijakan pembangunan, terutama yang menyentuh isu lingkungan hidup. Ia dikenal luas di kalangan masyarakat dan pengambil kebijakan sebagai sosok yang lantang menyuarakan aspirasi, namun tetap mengedepankan etika dan data.
Keberaniannya dalam mengkritik, mengadvokasi, dan berdialog menjadikan dirinya sebagai jembatan antara rakyat yang terpinggirkan dengan pemegang kekuasaan.
Bambang tidak hanya bersuara di daerah, tapi juga membawa aspirasi masyarakat Lahat hingga ke Ibu Kota Jakarta. Aksinya dalam berbagai demonstrasi bukanlah bentuk kegaduhan, melainkan jeritan nurani agar hak-hak masyarakat—terutama yang terdampak persoalan lingkungan—tidak terabaikan. Ia meyakini bahwa suara rakyat tidak boleh dibungkam, dan pembangunan haruslah inklusif serta berkeadilan.
Kini, Bambang tengah fokus memperjuangkan isu-isu lingkungan, memperkuat basis advokasi masyarakat terdampak, serta memperluas jejaring solidaritas lintas daerah. Baginya, perjuangan ini bukan soal populer atau tidak, tetapi soal tanggung jawab moral kepada bumi, kepada rakyat, dan kepada generasi mendatang.
Dengan idealisme yang tajam dan semangat juang yang tak lekang, Bambang Harianto bercita-cita kelak menjadi bagian dari forum resmi yang mampu menyampaikan aspirasi rakyat secara struktural, baik ke legislatif maupun eksekutif. Ia ingin hadir bukan hanya sebagai pengkritik, tetapi juga sebagai pengambil kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial dan kelestarian lingkungan.
Bambang Harianto, aktivis Lahat yang tak sekadar bersuara—tapi menggema dalam nurani rakyat.
6. Jujun Trius
– Pemuda Mandiri dengan Gerak Tak Pernah Mati
Lahir di Lahat pada 12 November 1994, Jujun Trius, S.Sos adalah sosok pemuda yang tumbuh dengan karakter kuat: mandiri, aktif, dan selalu bergerak. Sejak di bangku sekolah hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, Jujun dikenal aktif di berbagai organisasi kepemudaan dan keagamaan. Jiwa kepemimpinannya terasah lewat keterlibatan langsung di lapangan, bukan sekadar di ruang diskusi.
Kini, Jujun memilih jalan hidup sebagai seorang wirausaha. Baginya, menjadi pelaku usaha bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga wujud nyata dari kemandirian dan keberanian dalam mengambil peran membangun daerah. Dengan segala tantangan yang ada, ia tetap melangkah, meyakini bahwa perubahan tidak datang dari mereka yang diam.
Jujun juga aktif di berbagai organisasi seperti PUI (Persatuan Umat Islam) dan BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia). Melalui organisasi tersebut, ia banyak terlibat dalam pembinaan generasi muda, kegiatan dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Ia percaya bahwa membina pemuda berarti menyiapkan masa depan bangsa yang lebih baik.
Motonya yang kuat, “Hidup adalah bergerak, berhenti bergerak berarti mati,” menjadi prinsip hidup yang ia pegang teguh. Baginya, selama napas masih ada, maka gerakan untuk kebaikan harus terus dinyalakan. Diam bukan pilihan, apalagi di tengah tantangan zaman yang terus berubah.
Dengan semangat pantang menyerah dan fondasi spiritual yang kokoh, Jujun Trius adalah representasi pemuda Lahat yang tak hanya berpikir untuk diri sendiri, tetapi juga memikirkan kontribusi nyata bagi masyarakat dan umat.
Jujun Trius, pemuda mandiri yang memilih bergerak daripada sekadar bermimpi.
7. Anugrah Dwi Putra
– Aktivis Pejuang dari Pseksu
Lahir pada tahun 1997 dan berasal dari Kecamatan Pseksu, Anugrah Dwi Putra merupakan sosok pemuda militan yang dikenal luas di kalangan aktivis dan mahasiswa Kabupaten Lahat. Ia menempuh pendidikan tinggi di UIN Raden Fatah Palembang, dan sejak masa kuliah telah menunjukkan karakter vokal dan tangguh dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Anugrah, atau yang akrab disapa Anugrah, meniti jalan sebagai aktivis melalui HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), organisasi kaderisasi yang banyak melahirkan pemimpin besar negeri ini. Jiwa pergerakannya kian menguat saat ia memilih untuk aktif di Gemapela (Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Lahat), sebuah wadah yang menghimpun energi muda dalam perjuangan sosial dan politik daerah.
Dalam banyak aksi demonstrasi, Anugrah tidak hanya bersuara di garis depan, tetapi juga menjadi motor penggerak yang merancang dan memimpin gerakan. Ia tak segan mencurahkan keringat, air mata, bahkan darah demi menyuarakan keadilan bagi masyarakat Kabupaten Lahat. Semangat juangnya membara, keberaniannya menginspirasi, dan kesetiaannya pada nilai-nilai perjuangan membuatnya begitu digandrungi oleh banyak kalangan muda.
Bagi Anugrah, menjadi aktivis bukan sekadar panggilan jiwa, tetapi tanggung jawab sejarah untuk memastikan suara rakyat terdengar oleh para penguasa. Ia percaya bahwa perubahan tidak akan hadir tanpa keberanian untuk melawan ketidakadilan, dan pemuda harus menjadi ujung tombaknya.
Anugrah Dwi Putra – sosok pejuang muda yang tak hanya berjalan, tapi berlari bersama harapan masyarakat kecil.
8. Allya Wisnu
– Sastrawan Muda Penjaga Suara Rakyat Lewat Puisi
Di tengah gegap gempita aktivisme dan demonstrasi, hadir satu sosok yang memperjuangkan suara rakyat dari panggung seni: Allya Wisnu, seorang sastrawan muda yang telah menjadi nafas baru dalam dunia kesenian dan sastra di Kabupaten Lahat.
Lahir dan besar di Lahat, kini menjelang usia 26 tahun, Allya adalah alumni Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta, kampus yang telah banyak melahirkan penyair dan pemikir besar. Ia dikenal sebagai sosok seniman yang tajam, lantang, namun tetap halus dalam menyampaikan kritik melalui bait-bait puisinya.
Meski jarang terdengar dalam barisan demonstrasi, Allya memiliki jalannya sendiri dalam memperjuangkan nasib masyarakat. Suaranya menggelegar saat mendeklamasikan puisi, dan kritik sosialnya sering bertaburan dalam setiap pentas yang ia bawakan. Ia membuktikan bahwa puisi dan seni bukan hanya pelipur lara, melainkan juga senjata perjuangan.
Sebagai Wakil Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Lahat, Allya aktif dalam pengembangan literasi dan sastra di kalangan pemuda. Tahun 2021, ia meluncurkan buku kumpulan puisi berjudul “Panah Ranjang” di Kota Muara Enim, dan sejak itu karyanya mulai dikenal luas. Ia pun kerap diundang sebagai narasumber talk show di berbagai kabupaten untuk berbagi inspirasi kepenulisan dan seni peran.
Selain berkarya di dunia sastra, Allya juga aktif dalam aksi sosial. Sejak 2021, ia menggelar “Jumat Berbagi”, sebuah kegiatan sosial yang bertujuan untuk membantu sesama, terutama masyarakat yang membutuhkan. Melalui program ini, Allya mendistribusikan bantuan kepada warga yang kurang mampu, memberikan sedikit keceriaan dan semangat kepada mereka yang membutuhkan. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian sosial juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perjuangannya.
Tak hanya menulis, Allya juga turun langsung ke dunia pertunjukan. Ia pernah menjadi asisten sutradara teater Festival Sriwijaya (2021–2022) bersama Dinas Pariwisata, dan aktor utama tim kesenian Kabupaten Lahat (2023–2024). Saat ini, ia bekerja sebagai honorer di beberapa sekolah, serta menjalani profesi sebagai freelance event organizer (EO).
Allya Wisnu adalah contoh nyata bahwa perjuangan tidak harus turun ke jalan, tetapi juga bisa melesat dari atas panggung, membakar kesadaran lewat kata-kata, keindahan seni, dan aksi nyata di tengah masyarakat.
9. Syahdami
– Figur Pemuda Intelektual, Aktivis, dan Visioner untuk Lahat yang Lebih Maju
Lahir di Cinta Negara, OKU Timur, pada 7 Agustus 1990, Syahdami adalah sosok muda yang tumbuh dari keluarga sederhana. Ayahnya, almarhum Habibur, dan ibunya, Siti Asiah, adalah petani yang membesarkannya dengan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan keikhlasan. Ia adalah anak keenam dari tujuh bersaudara, yang sejak kecil sudah terbiasa hidup dalam semangat gotong royong dan kesederhanaan.
Perjalanan pendidikannya tidak main-main. Ia menyelesaikan pendidikan dasar hingga SMA di OKU Timur, kemudian melanjutkan kuliah S1 di Universitas Sriwijaya dengan jurusan Fisika. Namun kecintaan Syahdami terhadap ilmu dan ketahanan bangsa membawanya menempuh pendidikan S2 di Universitas Indonesia, jurusan Ketahanan Nasional—sebuah disiplin yang menjadi tulang punggung dalam memahami strategi pembangunan daerah berbasis kekuatan sumber daya manusia dan kemandirian.
Di dunia kampus, Syahdami dikenal sebagai aktivis dan organisatoris sejati. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Sriwijaya, Ketua KPU Unsri, serta pengurus inti BEM. Aktivitas organisasinya tidak hanya terhenti di kampus. Ia aktif di berbagai organisasi kepemudaan di Kabupaten Lahat, seperti Ketua PD Pemuda PUI dan Wakil Ketua DPD KNPI. Dalam setiap peran, ia menunjukkan integritas, kemampuan memimpin, dan visi membangun generasi muda yang berdaya dan beretika.
Pengalamannya yang luas di bidang kepemiluan—sebagai Ketua PPK Pilkada 2018, anggota PPK Pemilu 2019, hingga menjadi anggota Panwaslu Pemilu 2024—membuktikan bahwa Syahdami adalah sosok yang matang dalam memahami sistem demokrasi, sekaligus menjadi penjaga marwah partisipasi publik yang sehat dan berintegritas.
Dari ruang kelas hingga lapangan politik, dari dunia akademis hingga dunia sosial kemasyarakatan, Syahdami telah menapaki berbagai peran dengan tanggung jawab. Ia juga pernah dipercaya menjadi Koordinator Wilayah Survei Sumsel di CSIS, lembaga kajian strategis yang sangat prestisius di tingkat nasional.
Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, rekam jejak kepemimpinan yang panjang, dan kemampuan komunikasi serta strategi yang terasah, Syahdami adalah representasi pemuda potensial yang layak diberi ruang lebih besar dalam pembangunan daerah. Kabupaten Lahat membutuhkan pemimpin yang tidak hanya pandai bicara, tapi juga punya pijakan intelektual, pengalaman lapangan, serta akar sosial yang kuat—dan Syahdami memenuhi semua itu.
Senyumnya yang tulus, semboyan hidupnya “Tersenyum walau sedang terluka,” mencerminkan keteguhan dan semangat juang yang tak pernah padam. Ia bukan hanya inspirasi bagi generasi muda, tapi juga harapan bagi masa depan Lahat.
Syahdami adalah bukti bahwa dari desa yang sunyi, bisa lahir cahaya yang menerangi arah baru kepemimpinan daerah.
10. Visista Pratama Ashadi
– Pemimpin Masa Depan Kabupaten Lahat dengan Kepedulian Sosial dan Inovasi di Bidang Pertanian
Visista Pratama Ashadi, yang lahir di Lahat pada 8 Maret 1993, adalah sosok muda yang telah mencurahkan banyak perhatian untuk pembangunan Kabupaten Lahat, terutama di bidang peternakan, pertanian, dan pendidikan karakter. Lahir dan dibesarkan di tanah Lahat, Visista tumbuh dengan semangat yang tinggi untuk membawa perubahan positif melalui berbagai inovasi dan dedikasi terhadap masyarakat.
Sebagai lulusan Strata 1 dari Universitas Bengkulu pada 2014, Visista memperkaya pengetahuannya dengan berbagai kursus dan sertifikasi terkait peternakan dan manajemen, seperti Sertifikasi Logistik Peternakan (2016), Program Keahlian Manajemen di Institut Pertanian Bengkulu, dan banyak pelatihan lainnya yang membekalinya dengan keterampilan praktis dalam dunia usaha dan industri.
Sejak awal kariernya, Visista telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa di berbagai perusahaan, seperti PT. Vista Agung Kencana, PT. Dhanistha Surya Pertiwi, PT. Semesta Mitra Sejahtera, dan PT. Sriwijaya Production Group. Ia tak hanya dikenal sebagai sosok yang mahir dalam administrasi dan marketing, tetapi juga memiliki kemampuan teknis yang kuat di bidang produksi dan logistik. Saat ini, ia menjabat sebagai Administrasi & Marketing di PT. Sriwijaya Production Group dan juga aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti menjadi Staff Harian di Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Lahat.
Berkat kerja keras dan dedikasinya, Visista berhasil meraih sejumlah prestasi bergengsi, antara lain menjadi The Best Performance di Unit Hatchery terbaik tahun 2015, finalis Astra Satu Indonesia Award dan Satu Indonesia Award di tingkat nasional pada 2021, serta meraih Anugerah Inovator Sumsel 2023dalam kategori penyuluh. Penghargaan ini tidak hanya mencerminkan kemampuannya dalam dunia teknologi dan inovasi, tetapi juga pengaruh positif yang dibawa kepada masyarakat, terutama di bidang pertanian dan peternakan.
Di samping karier profesionalnya, Visista juga aktif berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Ia adalah CEO Genzet Academy, yang berfokus pada pendidikan dan pelatihan keterampilan generasi muda. Selain itu, ia adalah pendiri Shabaz Farm, yang menyediakan layanan aqiqah dan qurban, serta Prakarsa Tani, yang bertujuan untuk mengembangkan pertanian berbasis teknologi. Melalui Sambar Outbound Lahat, Visista juga aktif membina karakter melalui program outbound yang melibatkan anak muda dan masyarakat.
Visista juga merupakan Koordinator Petugas Pendamping Teknis Peternakan Provinsi Sumsel untuk Kabupaten Lahat, yang menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas peternakan di daerah ini. Dengan berbagai keterampilan dan pencapaian yang dimilikinya, Visista adalah sosok yang tidak hanya peduli pada kemajuan daerah, tetapi juga berupaya untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat Kabupaten Lahat dengan memperkenalkan inovasi serta mengoptimalkan potensi sumber daya lokal.
Sebagai calon pemimpin masa depan, Visista memiliki visi yang kuat untuk memajukan Kabupaten Lahat. Dengan kepemimpinan yang berbasis pada pendidikan, keterampilan, dan pemberdayaan masyarakat, ia siap membawa Kabupaten Lahat menuju masa depan yang lebih sejahtera, mandiri, dan berbasis pada inovasi serta teknologi yang bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat.
Visista Pratama Ashadi bukan hanya seorang pemimpin dengan kompetensi teknis, tetapi juga seorang visioner yang peduli dengan masa depan Lahat. Kepemimpinan yang adil, inovatif, dan progresif adalah hal yang dapat diharapkan darinya di masa depan.
11. Deka Mandala Putra
-Sejarah bukan debu, sejarah adalah senjata untuk melawan lupa.
Di tengah terpaan apatisme yang kian menenggelamkan jati diri pemuda, serta maraknya gerakan yang hanya berorientasi pada kepentingan pribadi, nama Deka Mandala Putra hadir sebagai sosok yang layak mengisi barisan Pemuda Potensial Kabupaten Lahat. Ia bukan hanya visioner, tetapi juga teguh dalam pendirian. Sosok yang tak mudah terbawa arus anomali zaman.
Deka Mandala Putra merupakan salah satu tokoh muda Kabupaten Lahat yang telah aktif dalam berbagai gerakan dan organisasi kepemudaan sejak tahun 2019 hingga hari ini. Komitmennya terhadap perubahan dan keberpihakan pada kepentingan masyarakat tampak dari rekam jejaknya yang konsisten.
Rekam Jejak Organisasi
-
Komunitas Peduli Lembah Serelo (KPLS)
Sebuah lembaga temporer dengan orientasi pada penyelamatan Kawasan Suaka Alam Isau-Isau dari kerusakan akibat keserakahan manusia. Deka aktif menyuarakan isu-isu lingkungan yang seringkali luput dari perhatian publik. -
Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Lahat (GEMAPELA)
Menjabat sebagai Bendahara Umum periode 2019–2022, Deka turut menjaga keberlanjutan organisasi yang menjadi wadah aspirasi pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Lahat. -
Barisan Muda Lahat
Ikut serta dalam memperkuat konsolidasi dan peran strategis pemuda di daerah. -
Inisiator Carateker DPD KNPI Kabupaten Lahat 2025
Perannya sebagai inisiator menunjukkan kematangan berpikir dalam menata kembali arah gerak kepemudaan Kabupaten Lahat secara struktural dan berkesinambungan.
Kiprah dalam Politik Praktis
Dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Lahat, Deka Mandala dipercaya sebagai Ketua Muda-Mudi BERLIAN, sayap kepemudaan dari pasangan calon Hj. Lidyawati dan H. Haryanto. Ia memimpin gerakan yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Program Tebus Sembako Murah menjadi bukti konkret bagaimana gerakan pemuda bisa berkontribusi dalam menjaga stabilitas ekonomi rakyat kecil.
Figur Pemimpin Masa Depan Kabupaten Lahat
Deka Mandala Putra bukan hanya hadir sebagai aktivis atau relawan politik—ia adalah simbol kebangkitan generasi muda Lahat yang sadar sejarah, cinta daerah, dan berani menyuarakan kebenaran.
Dengan latar belakang organisasi yang kuat, pengalaman di lapangan, serta kepedulian terhadap isu-isu lingkungan, ekonomi, dan sosial, Deka Mandala merupakan figur yang layak dipertimbangkan sebagai pemimpin masa depan Kabupaten Lahat. Ia memiliki visi, rekam jejak, dan dedikasi yang mumpuni—sebuah modal yang tak hanya dibangun dari ambisi, tetapi juga dari proses dan pengabdian.
Pemuda seperti Deka adalah harapan bagi Lahat. Harapan bahwa masa depan bukan sekadar tentang siapa yang paling kuat, tapi siapa yang paling peduli dan terus bergerak.
“Pemimpin sejati adalah mereka yang tidak hanya berpikir untuk kemajuan diri, tetapi juga kemajuan bersama. Inovasi dan keberanian untuk berubah adalah kunci membangun masa depan yang lebih baik.”
Di tengah arus zaman yang terus bergerak, Lahat tidak pernah kekurangan sosok muda yang penuh semangat, berintegritas, dan visioner. Deretan pemuda potensial yang kami hadirkan dalam tulisan ini bukan sekadar simbol harapan, melainkan representasi dari generasi yang siap membawa perubahan nyata bagi bumi Seganti Setungguan.
Namun, perlu kami tekankan bahwa daftar ini merupakan sudut pandang dan hasil pengamatan tim Warta Bianglala. Tentu sah-sah saja jika ada perbedaan pandangan, karena setiap individu memiliki caranya sendiri dalam menilai potensi dan keteladanan.
Yang pasti, Lahat membutuhkan lebih banyak ruang bagi generasi muda untuk bersinar. Dan semoga dari merekalah, lahir pemimpin-pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas dan berani, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai luhur daerahnya.
(Red)