Lahat – Iswanto Salah satu Warga yang tinggal di Kecamatan Merapi Barat tepat nya di Desa Muara Maung mengeluhkan terkait insiden rumah nya yang terkena Banjir, diduga aliran hujan dari arah pembangunan Hauling serta aktivitas batubara PT. MIP (Mustika Indah Permai) yang tak jauh dari rumah nya di Desa Muara Maung Kabupaten Lahat.
Dijelaskan Iswanto melalui anak nya bernama Wawan kepada awak media, dirinya menepati rumah tersebut sudah lebih kurang 10 tahun, dengan aktifitas melakukan usaha Bengkel Las, namun pada hari Sabtu 5 April 2025 yang lalu, membuat dirinya harus menghela Napas dan menimbulkan rasa takut, dikarenakan air masuk langsung kedalam rumah yang mengakibatkan rumah terjadi pergeseran tanah akibat longsor.
“Terima kasih, saya wawan anak dari Bapak Iswanto. Kami sekeluarga disini sudah 10 tahun tinggal dan memiliki usaha bengkel, syukur alhamdulillah kami merasa aman nyaman walau rumah dan tempat usaha kami sangat dekat sekali dengan aktivitas perusahaan tambang batubara dan kami tidak pernah mengeluh atau komplain sama sekali.
Setelah adanya pembuatan jalan Hauling batubara, rumah kami mengalami banjir, hancur dan alat – alat usaha bengkel orang tua sebagian besar rusak parah. Kemudian saya melapor kepada PT. MIP menjelaskan bahwa rumah dan tempat usaha orang tua saya kena bencana akibat dari pembangunan jalan serta aktivitas perusahaan PT. MIP dan PT. MIP melalui team management eksternal mengatakan kepada keluarga kami itu adalah bencana alam murni bukan kesalahan PT. MIP. dan kami sekeluarga sekarang merasa cemas dan was – was ketika hujan deras, dimana kami tidak merasa nyaman lagi akibat pembangunan jalan Hauling batu bara tersebut “. Jelas Wawan anak dari Iswanto.
Sebelumnya awak media, sudah mencoba mengkonfirmasi Idham selaku pihak Manajemen PT MIP selama 2 hari pada Tanggal 8-9 April 2025 untuk menanyakan terkait insiden tersebut dimana dirinya menjawab, “Pemeriksaan lapangan sudah dilakukan dan hasilnya akan disampaikan kepada yang bersangkutan, Kemarin terhalang libur lebaran saja penyampaiannya”, kata Idham pada tanggal 8 April melalui Via Wa dengan Nomor 0811503xxx.
Selanjut nya di tanggal 9 April 2025, Idham kembali memberikan jawaban melalui via Wa terkait insiden tersebut, yaitu, “Hasil pemeriksaan lapangan yang diperoleh menunjukan bahwa banjir bukan disebabkan oleh kegiatan perusahaan. Tapi karena tersumbatnya gorong-gorong yang ada di jalan raya (samping rumah yang bersangkutan). Sehingga air dari sungai kecil tersebut meluap.
Diketahui atas insiden tersebut, ternyata menjadi perhatian Andespa dari team REPRO (Relawan Prabowo) Indonesia kuat provinsi Sumatera Selatan, yang datang langsung menelusuri dampak akibat dari bencana terjadi serta langsung kerumah Iswanto pada hari Kamis (10/04/2025) lalu.
Andespa selaku Team REPRO (Relawan Prabowo) Indonesia Kuat menjelaskan bahwa dirinya telah melakukan tinjauan lapangan secara real dan fakta di lapangan.
Jadi, menurut Andespa, PT. MIP (Mutiara Indah Permai) Kecamatan Merapi Barat ini sangat zhalim dan keji terhadap masyarakat setempat. Sebelum membuat keputusan alangkah baik nya didengar dan ditinjau terlebih dahulu dan jangan membodohi masyarakat awam sehingga membuat se enak nya saja.
“Setelah kita melihat dan menilai wajar saja bencana itu terjadi dan setiap hujan deras dengan debit air yang tinggi pasti akan menimbulkan bencana. Dari pembanguan Infrastruktur Jalan Hauling batubara yang di laksanakan oleh PT. MIP saya duga tidak melakukan tinjauan dan kajian terlebih dahulu atas dampak – dampak yang akan terjadi kepada masyarakat, “Ucap Andespa ketika di bincangi awak media.
Selain itu, Andespa menambahkan bahwa Penyusunan tumpukkan tanah jalan houling yang di timbun serta level – level kepadatanya itu kurang maksimal apalagi penahan tanah yang hanya mengunakan plastik, kemudian akses aliran air tidak diperhitungkan sehingga pada saat hujan deras serta debit air yang tinggi sangat membahayakan sekali bagi masyarakat di sekitar.
“Jadi, kami meminta PT. MIP untuk bertanggung jawab atas kejadian serta memberikan jaminan kepada masyarakat setempat agar tidak terjadi bencana akibat pembangunan jalan houling batubara karena masyarakat yang terkena dampak psikologis nya terganggu dan merasa cemas apalagi ketika hujan deras “.Tegas Andespa.
Ditambahkan Wawan selaku anak dari Iswanto, mengabarkan bahwa dirinya sudah mengupayakan untuk meminta kejadian ini bisa di fasilitasi pihak Desa dan Kecamatan Merapi Barat, dimana dirinya sudah melayangkan surat pada hari Jumat Tanggal 11 April 2025.
“Kami minta tolong supaya insiden ini ada titik terang, terus terang kami ini adalah masyarakat awam yang menginginkan keadilan, kenyamanan dan keamanan, ngeri pak ketika hujan pasti Kamini was-was, sisip dikit roboh rumah yang akan menimpa kami, tolong pak, karna kami menaruh harapan kepada pemerintah, “ungkap Wawan.
Sementara itu ketika awak media mengkonfirmasi PLT Camat Merapi Barat Dahrifagustian SP MM melalui via Whatshapp pada hari Senin kemarin, dimana membenarkan bahwa dirinya sudah menerima adanya surat.
“Belum disampaikan dengan PT MIP besok baru nak disampaikan, “terang PLT Camat Merapi Barat pada Senin kemarin tanggal 14 April 2025.
(Ali/Poniman).