wartabianglala.com, Lahat – Imbas dari perang dagang yang dilakukan oleh Amerika terhadap beberapa negara mendongkrak naik Harga Batubara Acuan (HBA) dunia.
Tercatat, pada periode kedua bulan April, harga batubara terdongkrak naik dibanding periode awal. Semisal, untuk GAR 4.100 kalori berkisar di harga 50,07 dolar AS, naik sebesar 1,06%.
Menyikapi hal tersebut, Edo Hendra Kusuma, Founder Mutiara Sumatera dan Anggota HIPMI Jaya Energy angkatan 22, mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Lahat agar mengimbau seluruh pemilik usaha pertambangan di Kabupaten Lahat untuk memberikan kuota 5% hasil eksplorasi kepada pengusaha trading lokal.
“Sebagai fakta, kesulitan terbesar pengusaha trading muda di seluruh Indonesia di antaranya adalah monopoli perusahaan-perusahaan besar dalam aktivitas operasional dan perdagangannya,” ujarnya. (16/04/2025).
Edo, sapaan akrabnya, juga menyoroti bahwa monopoli yang terjadi akhirnya menciptakan stagnasi terhadap hadirnya pengusaha-pengusaha muda lokal yang baru.
“Beberapa waktu lalu, Mendagri sekaligus putra asli Sumatera Selatan mengajak anak muda Sumsel untuk terjun menjadi wirausaha muda. Tentunya ini kabar baik, namun fakta di lapangan, terkhusus para pengusaha muda yang bergerak di trading batubara, terhambat persoalan kuota dari perusahaan pemilik IUP atau kontraktor yang memiliki hak jual,” jelasnya.
“Solusi jangka pendek dari persoalan ini, di antaranya kami mendorong Pemerintah Provinsi dan terkhusus Pemerintah Kabupaten Lahat agar dapat mendorong pertumbuhan melalui imbauan prioritas kuota 5% untuk pengusaha trading lokal. Harapannya, dari kebijakan tersebut dapat mendongkrak pembangunan SDM dan pembukaan lapangan kerja baru. Bila Banjarbaru, Tapin, dan Tanah Bumbu di Kalsel bisa, kami punya keyakinan Bapak Bupati dan Ibu Bupati Lahat dapat melebihi keberhasilan mereka,” tutupnya.